28 C
Medan
Monday, February 3, 2025

DPRD Binjai Bentuk Pansus PAD

 

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai membentuk panitia khusus pendapatan asli daerah (Pansus PAD), akhir pekan lalu. Ini dilakukan wakil rakyat melihat PAD Kota Binjai yang terus menurun atau tidak tercapai target.

Wakil Ketua I, Sawitma Nasution yang memimpin paripurna pembentukan Pansus PAD tersebut. Dalam rapat paripurna itu, terpilih Darma Malem dari Fraksi Demokrat sebagai Ketua Pansus PAD.

“Ya benar, sudah dibentuk Pansus PAD. Pembentukan Pansus PAD ini karena untuk menyikapi rendahnya PAD Pemko Binjai setiap tahunnya, bahkan selalu tak tercapai target,” kata Anggota DPRD Binjai, Ronggur Simorangkir, Minggu (2/2/2025).

Sejak tahun 2020 atau kepemimpinan Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, PAD Kota Binjai selalu tak tercapai target. Bahkan dalam perjalanannya setiap tahun, pun selalu turun.

Karenanya, target PAD tahun 2025 pun diturunkan jika dibanding tahun 2024. Menyikapi PAD yang tak pernah tercapai, DPRD Binjai pun membentuk panitia khusus tersebut.

Dengan harapan, dapat menggenjot PAD Binjai pada tahun ini. Menariknya, tahun-tahun sebelumnya, Pansus PAD selalu tak dibentuk, meski capaian target yang ditetapkan bersama tak pernah terealisasi.

Ronggur juga mengakui, pembentukan Pansus PAD ini untuk menyikapi rendahnya realisasi pendapatan Pemko Binjai sejak beberapa tahun belakangan. Selain itu, pembentukan Pansus PAD ini untuk melihat apakah ada indikasi kebocoran atau memang sumber daya manusia di jajaran OPD yang bertanggung jawab dalam pendapatan tidak maksimal bekerja.

“Pembentukan Pansus PAD ini diusulkan oleh Pimpinan DPRD,” kata dia.

Dalam perjalanan APBD Binjai, angka yang ditetapkan selalu meningkat. Sejatinya ketika APBD meningkat, tentu capaian PAD pun harus dibarengi peningkatannya.

Namun sebaliknya, APBD yang ditetapkan meningkat malah realisasi PAD cenderung turun hingga tak tercapai target. Ia juga mengajak kepada seluruh OPD yang dibebankan target PAD untuk bekerja maksimal mengutip atau memungutnya.

Sebab, PAD untuk pembangunan Kota Binjai. “Kita berharap OPD yang dibebankan PAD lebih optimal dan memiliki sensitif atau kesadaran tinggi, agar pendapatan yang ditarget dapat tercapai. Dan Pansus PAD juga harus serius,” tukasnya.

Diketahui, Pemko Binjai menargetkan PAD sebesar 1 triliun 11 miliar lebih pada tahun 2025. Target itu turun 1,74 persen dibanding tahun 2024.

Artinya, Pemko Binjai menargetkan perolehan PAD sebesar 1 triliun 29 miliar lebih pada tahun 2024. Target yang turun itu terjadi karena realiasasi perolehan PAD Pemko Binjai selalu tidak memuaskan.

Bahkan realisasi PAD Pemko Binjai pada tahun 2022 dan 2023, pun selalu tidak memenuhi target. Parahnya, capaian yang diperoleh juga tidak mencapai Rp1 triliun.

Seperti pada tahun 2022, realisasi PAD hanya 800-an juta lebih. Sedangkan pada 2023, realisasi yang didapat Pemko Binjai mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya.

Jumlahnya sebesar 900-an juta lebih, capaian PAD yang diraih tahun 2023. Namun tetap saja, target 1 triliun lebih yang diproyeksikan Pemko Binjai, tetap tidak tercapai. (ted)

 

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai membentuk panitia khusus pendapatan asli daerah (Pansus PAD), akhir pekan lalu. Ini dilakukan wakil rakyat melihat PAD Kota Binjai yang terus menurun atau tidak tercapai target.

Wakil Ketua I, Sawitma Nasution yang memimpin paripurna pembentukan Pansus PAD tersebut. Dalam rapat paripurna itu, terpilih Darma Malem dari Fraksi Demokrat sebagai Ketua Pansus PAD.

“Ya benar, sudah dibentuk Pansus PAD. Pembentukan Pansus PAD ini karena untuk menyikapi rendahnya PAD Pemko Binjai setiap tahunnya, bahkan selalu tak tercapai target,” kata Anggota DPRD Binjai, Ronggur Simorangkir, Minggu (2/2/2025).

Sejak tahun 2020 atau kepemimpinan Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, PAD Kota Binjai selalu tak tercapai target. Bahkan dalam perjalanannya setiap tahun, pun selalu turun.

Karenanya, target PAD tahun 2025 pun diturunkan jika dibanding tahun 2024. Menyikapi PAD yang tak pernah tercapai, DPRD Binjai pun membentuk panitia khusus tersebut.

Dengan harapan, dapat menggenjot PAD Binjai pada tahun ini. Menariknya, tahun-tahun sebelumnya, Pansus PAD selalu tak dibentuk, meski capaian target yang ditetapkan bersama tak pernah terealisasi.

Ronggur juga mengakui, pembentukan Pansus PAD ini untuk menyikapi rendahnya realisasi pendapatan Pemko Binjai sejak beberapa tahun belakangan. Selain itu, pembentukan Pansus PAD ini untuk melihat apakah ada indikasi kebocoran atau memang sumber daya manusia di jajaran OPD yang bertanggung jawab dalam pendapatan tidak maksimal bekerja.

“Pembentukan Pansus PAD ini diusulkan oleh Pimpinan DPRD,” kata dia.

Dalam perjalanan APBD Binjai, angka yang ditetapkan selalu meningkat. Sejatinya ketika APBD meningkat, tentu capaian PAD pun harus dibarengi peningkatannya.

Namun sebaliknya, APBD yang ditetapkan meningkat malah realisasi PAD cenderung turun hingga tak tercapai target. Ia juga mengajak kepada seluruh OPD yang dibebankan target PAD untuk bekerja maksimal mengutip atau memungutnya.

Sebab, PAD untuk pembangunan Kota Binjai. “Kita berharap OPD yang dibebankan PAD lebih optimal dan memiliki sensitif atau kesadaran tinggi, agar pendapatan yang ditarget dapat tercapai. Dan Pansus PAD juga harus serius,” tukasnya.

Diketahui, Pemko Binjai menargetkan PAD sebesar 1 triliun 11 miliar lebih pada tahun 2025. Target itu turun 1,74 persen dibanding tahun 2024.

Artinya, Pemko Binjai menargetkan perolehan PAD sebesar 1 triliun 29 miliar lebih pada tahun 2024. Target yang turun itu terjadi karena realiasasi perolehan PAD Pemko Binjai selalu tidak memuaskan.

Bahkan realisasi PAD Pemko Binjai pada tahun 2022 dan 2023, pun selalu tidak memenuhi target. Parahnya, capaian yang diperoleh juga tidak mencapai Rp1 triliun.

Seperti pada tahun 2022, realisasi PAD hanya 800-an juta lebih. Sedangkan pada 2023, realisasi yang didapat Pemko Binjai mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya.

Jumlahnya sebesar 900-an juta lebih, capaian PAD yang diraih tahun 2023. Namun tetap saja, target 1 triliun lebih yang diproyeksikan Pemko Binjai, tetap tidak tercapai. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/