26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Dua Pekerja Pabrik Tepung Terbakar

Foto : Sopian/Sumut Pos
OLAH TKP: Kapolsek Tebingtinggi AKP AR Manurung bersama tim identifikasi melakukan olah TKP di di pabrik tapioka UD Nasional.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Dua pekerja pabrik tepung tapioka UD Nasional di Jalan Lintas Tebing Tinggi-Batubara, tepatnya di Desa Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai, mengalami luka bakar akibat tertimpa tepung panas usai pipa blower meledak, Kamis (1/3) sore.

Kedua korban, Erwin (27) dan Irwansyah (25), yang merupakan warga Dusun Kebun Sayur, Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Petugas yang mendapat informasi terbakarnya pabrik tapioka milik Supardi alias Pang To Cui, tersebut turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut Burhan (33), mandor pengawas, peristiwa tersebut terjadi saat Erwin sedang memotong gumpalan tepung. Di mana saat itu, listrik tengah padam. Oleh Wagiman, mesin genset pun dihidupkan.

Namun setelah mesin beroperasi sekitar 10 menit, listrik hidup kembali dan mesin ganset dipadamkan.

Ketika mesin blower beroperasi sekitar 15 menggunakan arus listrik, lanjut Burhan, tiba-tiba pipa bagian atas blower meledak. Akibatnya,  tepung yang dalam keadaan panas tumpah hingga menimpa Erwin dan Irwansyah.

“Kejadian itu menjelang jam istirahat makan siang, mungkin para pekerja tidak memperhatikan kalau temperatur di mesin blower sudah terlalu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi inilah yang kita duga menyebabkan pipa menjadi terlalu panas dan akhirnya meledak,”ujar Burhan, warga Jalan Vihara, Kelurahan Tebingtinggi Lama, Kecamatan Pandang Hilir, Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, menurut Kapolsek Tebingtinggi, AKP AR Rahman yang ditemui di lokasi, meledaknya pipa blower diduga akibat kelalaian pegawai pabrik saat mengoperasikan alat tersebut.

“Suhu mesin yang seharusnya tidak boleh melebihi 200 derajat Celcius, tapi tadi mencapai 250 derajat Celcius. Tingginya temperatur ini mengakibatkan suhu di dalam pipa terlalu panas dan diduga menjadi penyebab meledaknya pipa blower,”jelasnya. (ian/han)

 

 

Foto : Sopian/Sumut Pos
OLAH TKP: Kapolsek Tebingtinggi AKP AR Manurung bersama tim identifikasi melakukan olah TKP di di pabrik tapioka UD Nasional.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Dua pekerja pabrik tepung tapioka UD Nasional di Jalan Lintas Tebing Tinggi-Batubara, tepatnya di Desa Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai, mengalami luka bakar akibat tertimpa tepung panas usai pipa blower meledak, Kamis (1/3) sore.

Kedua korban, Erwin (27) dan Irwansyah (25), yang merupakan warga Dusun Kebun Sayur, Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Petugas yang mendapat informasi terbakarnya pabrik tapioka milik Supardi alias Pang To Cui, tersebut turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut Burhan (33), mandor pengawas, peristiwa tersebut terjadi saat Erwin sedang memotong gumpalan tepung. Di mana saat itu, listrik tengah padam. Oleh Wagiman, mesin genset pun dihidupkan.

Namun setelah mesin beroperasi sekitar 10 menit, listrik hidup kembali dan mesin ganset dipadamkan.

Ketika mesin blower beroperasi sekitar 15 menggunakan arus listrik, lanjut Burhan, tiba-tiba pipa bagian atas blower meledak. Akibatnya,  tepung yang dalam keadaan panas tumpah hingga menimpa Erwin dan Irwansyah.

“Kejadian itu menjelang jam istirahat makan siang, mungkin para pekerja tidak memperhatikan kalau temperatur di mesin blower sudah terlalu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi inilah yang kita duga menyebabkan pipa menjadi terlalu panas dan akhirnya meledak,”ujar Burhan, warga Jalan Vihara, Kelurahan Tebingtinggi Lama, Kecamatan Pandang Hilir, Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, menurut Kapolsek Tebingtinggi, AKP AR Rahman yang ditemui di lokasi, meledaknya pipa blower diduga akibat kelalaian pegawai pabrik saat mengoperasikan alat tersebut.

“Suhu mesin yang seharusnya tidak boleh melebihi 200 derajat Celcius, tapi tadi mencapai 250 derajat Celcius. Tingginya temperatur ini mengakibatkan suhu di dalam pipa terlalu panas dan diduga menjadi penyebab meledaknya pipa blower,”jelasnya. (ian/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/