26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Nenek Lumpuh Terbakar Bersama Rumahnya

MADINA, SUMUTPOS.CO – Awal Desember di Desa Gunungtua Jae, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal (Madina), diwarnai peristiwa kebakaran yang meludeskan dua unit rumah papan. Bahkan dalam insiden ini, seorang nenek lumpuh menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke 80 tahun. Info dihimpun kru koran ini, Minggu (1/12) pagi, kebakaran ini cukup mengejutkan warga. Sebab, sejak Sabtu (30/11) sore hingga malam, hujan deras mengguyur Kota Panyabungan, termasuk Desa Gunungtua Jae.

“Kami cukup kaget mendengar ada suara teriakan kebakaran. Sebab, dari sore hingga malam hujan deras, sehingga warga di sini memilih cepat tidur. Hal ini yang menyebabkan saat kejadian warga terlambat memberikan bantuan. Dua rumah itu ludes terbakar dalam satu jam. Namun, yang paling menyedihkan adalah nenek Nurdewi yang lumpuh meninggal karena kebakaran ini,” ungkap Nikmah, salah seorang warga.

Disebutkannya, bantuan dari warga memang dibilang terlambat karena semua warga sudah terlelap. Begitu juga dengan bantuan pemadam kebakaran. Mobil pemadam baru tiba di lokasi saat api sudah mulai padam.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gunungtua Jae, Edi Junaidi menjelaskan, pemilik rumah yang terbakar adalah nenek Nurdewi dan Panusunan. Nenek Nurdewi yang lumpuh tinggal sendirian di rumahnya. Semua anak-anaknya sudah menikah dan tidak ada yang tinggal di desa itu. Sementara Panusunan tinggal bersama istri dan anggota keluarganya. “Saat kejadian, warga tidak berhasil menyelamatkan nenek Nurdewi. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di reruntuhan rumah. Sebagian tubuhnya gosong. Nenek Nurdewi itu sudah cukup lama mengalami kelumpuhan, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi menyelamatkan diri dari kobaran api. Korban sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Desa Gunungtua Jae,” ungkap Edi.

Menurut Edi, kerugian diperkirakan mencapai Rp250 Juta, karena tidak ada satu pun yang bisa diselamatkan kecuali pakaian di tubuh. “Memang ada empat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Api berhasil dipadamkan setelah satu jam memusnahkan dua rumah itu. Kami sangat berduka atas kejadian ini, karena sudah menyebabkan seorang warga meninggal,” tutupnya. (smg/deo)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Awal Desember di Desa Gunungtua Jae, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal (Madina), diwarnai peristiwa kebakaran yang meludeskan dua unit rumah papan. Bahkan dalam insiden ini, seorang nenek lumpuh menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke 80 tahun. Info dihimpun kru koran ini, Minggu (1/12) pagi, kebakaran ini cukup mengejutkan warga. Sebab, sejak Sabtu (30/11) sore hingga malam, hujan deras mengguyur Kota Panyabungan, termasuk Desa Gunungtua Jae.

“Kami cukup kaget mendengar ada suara teriakan kebakaran. Sebab, dari sore hingga malam hujan deras, sehingga warga di sini memilih cepat tidur. Hal ini yang menyebabkan saat kejadian warga terlambat memberikan bantuan. Dua rumah itu ludes terbakar dalam satu jam. Namun, yang paling menyedihkan adalah nenek Nurdewi yang lumpuh meninggal karena kebakaran ini,” ungkap Nikmah, salah seorang warga.

Disebutkannya, bantuan dari warga memang dibilang terlambat karena semua warga sudah terlelap. Begitu juga dengan bantuan pemadam kebakaran. Mobil pemadam baru tiba di lokasi saat api sudah mulai padam.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gunungtua Jae, Edi Junaidi menjelaskan, pemilik rumah yang terbakar adalah nenek Nurdewi dan Panusunan. Nenek Nurdewi yang lumpuh tinggal sendirian di rumahnya. Semua anak-anaknya sudah menikah dan tidak ada yang tinggal di desa itu. Sementara Panusunan tinggal bersama istri dan anggota keluarganya. “Saat kejadian, warga tidak berhasil menyelamatkan nenek Nurdewi. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di reruntuhan rumah. Sebagian tubuhnya gosong. Nenek Nurdewi itu sudah cukup lama mengalami kelumpuhan, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi menyelamatkan diri dari kobaran api. Korban sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Desa Gunungtua Jae,” ungkap Edi.

Menurut Edi, kerugian diperkirakan mencapai Rp250 Juta, karena tidak ada satu pun yang bisa diselamatkan kecuali pakaian di tubuh. “Memang ada empat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Api berhasil dipadamkan setelah satu jam memusnahkan dua rumah itu. Kami sangat berduka atas kejadian ini, karena sudah menyebabkan seorang warga meninggal,” tutupnya. (smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/