28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Gergaji Jerejak Sel, Tiga Tahanan Kabur di Siantar

Foto: Pray/Metro Siantar/JPNN Endang, Henri, dan Sharil alias Justo, tahanan Polsek Martoba Siantar yang kabur, Senin (1/12/2014).
Foto: Pray/Metro Siantar/JPNN
Endang, Henri, dan Sharil alias Justo, tahanan Polsek Martoba Siantar yang kabur, Senin (1/12/2014).

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Berhasil menggergaji jerejak sel, 3 tahanan Polsek Siantar Martoba, kabur pada Senin (1/12) sekitar pukul 02.30 WIB. Peristiwa itu diketahui setelah petugas jaga mengecek sel sekitar pukul 02.45 WIB. Sontak dia kaget melihat Sahril alias Justo (37), Endang (29) serta Henri alias Mbah (24) sudah tidak ada lagi di dalam sel.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata jerajak besi dari kamar mandi sudah dibobol dengan cara menggergaji. Kemudian para petugas yang jaga saat itu yakni Aiptu J Hutapea, Aiptu Supriyono, Bripka M Pardede dan Briptu Ramadhan langsung melakukan pencarian sembari memberitahukan kepada pimpinannya.

Namun setelah dilakukan pencarian di kawasan Kantor Polsek Siantar Martoba satu orangpun tahanan itu tidak ditemukan. “Saya dikabari sekitar hampir sekitar pukul 03.00 WIB bahwa seluruh tahanan yang berjumlah tiga orang telah kabur,” terang Kanit Reskrim Polsek Siantar Martoba, Ipda Edy.

“Soal darimana alat pemotong itu masih dalam penyelidikan, apakah dari orang yang menjenguk atau bagaimana masih dalam penyelidikan. Kalau yang bertamu tahanan ada memang semalam dengan mengantar nasi. Tapi kita tidak kenal orangnya, katanya teman tahanan itu,” tambah Ipda Edy.

Sedangkan dari lokasi Sel ditemukan satu batang besi jerajak besi ukuran tinggi sekitar 40 cm tergeletak, namun gergaji tidak ada ditemukan, sementara pakaian para tahanan masih tertinggal di dalam Sel. “Malam itu kami sedang di depan ruang piket dan tidak ada mendengar ada suara. Padahal itu saya masih mencek sektiar pukul 01.00 WIB lewat, mereka masih di dalam sel. Saat itu kami tidak tidur, tapi menonton TV di ruang piket,” terang Aiptu Suprioyono salah satu personil yang piket. Ia mengaku tidak mengetahui bagaimana cara tahanan itu memiliki alat pemotong besi sehingga bisa lari dari tahanan.

Amatan di lapangan, sejumlah petugas baik dari Polsek maupun dari Polres Siantar berpencar untuk melakukan pencarian, bahkan Kapolsek Siantar Martoba AKP H Marpaung belum bisa dihubungi karena masih di lapangan. Sementara itu, para petugas yang jaga malam itu terlihat membuat laporan ke penyidik perihal kronologis kejadiannya.

Sahril dan Endang merupakan warga Jl. Sadum, Kel. Bane, Siantar Utara. Keduanya ditangkap pada hari Senin 24 November lalu sekitar pukul 01.00 WIB dari rumah masing-masing. Mereka ditangkap atas kasus Pencurian atau jambret terhadap Rismawati br Simatupang warga Perumahan Bersatu Maju Jl. Pdt J Wismar Saragih pada tanggal 14 Agustus lalu. Pelaku menjambret korban saat hendak mau pulang, sehingga korban mengalami kerugian uang Rp20 juta serta handphone.

Sementara, Henri alias Mbah (24) warga Kel. Kebun Sayur, Siantar Martoba ditahan sejak tanggal 10 November lalu. Dia ditahan atas kasus penipuan dan penggelapan sepedamotor milik Dedi pada bulan Agustus lalu. Sehingga yang pertama di dalam sel itu adalah Henri lalu kemudian masuk Sahril dan Endang.

Kanit Reskrim Ipda Edy mengatakan bahwa mereka sudah mendatangi rumah masing-masing, namun hasilnya para tahanan ini tidak ada pulang ke rumah keluarganya. Lokasi Sel di Polsek Siantar Martoba posisinya paling belakang. Memang kalau masuk dari pintu depan, ruang sel bisa dilihat. Ruang Sel tersebut berukuran sekitar 4 x6 yang di dalam sekaligus kamar mandi.

Sebagai ventilasi, sel tersebut memiliki jerajak besi yang memiliki diameter sebesar jempol jari orang dewas dengan tinggi sekitar 40 cm, dan ketinggian jerajak ke tanah sekitar 2 meter. Lokasi kantor Polsek Siantar Martoba itu memang tidak memiliki pagar tembok, dalam artian kawasan terbuka. Sehingga apabila tembok dinding Sel saja dijebol langsung langsung kawasan terbuka. Sementara itu, di belakang kantor itu bukanlah permukiman, melainkan perladangan dan kolam ikan. (pra-smg/trg)

Foto: Pray/Metro Siantar/JPNN Endang, Henri, dan Sharil alias Justo, tahanan Polsek Martoba Siantar yang kabur, Senin (1/12/2014).
Foto: Pray/Metro Siantar/JPNN
Endang, Henri, dan Sharil alias Justo, tahanan Polsek Martoba Siantar yang kabur, Senin (1/12/2014).

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Berhasil menggergaji jerejak sel, 3 tahanan Polsek Siantar Martoba, kabur pada Senin (1/12) sekitar pukul 02.30 WIB. Peristiwa itu diketahui setelah petugas jaga mengecek sel sekitar pukul 02.45 WIB. Sontak dia kaget melihat Sahril alias Justo (37), Endang (29) serta Henri alias Mbah (24) sudah tidak ada lagi di dalam sel.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata jerajak besi dari kamar mandi sudah dibobol dengan cara menggergaji. Kemudian para petugas yang jaga saat itu yakni Aiptu J Hutapea, Aiptu Supriyono, Bripka M Pardede dan Briptu Ramadhan langsung melakukan pencarian sembari memberitahukan kepada pimpinannya.

Namun setelah dilakukan pencarian di kawasan Kantor Polsek Siantar Martoba satu orangpun tahanan itu tidak ditemukan. “Saya dikabari sekitar hampir sekitar pukul 03.00 WIB bahwa seluruh tahanan yang berjumlah tiga orang telah kabur,” terang Kanit Reskrim Polsek Siantar Martoba, Ipda Edy.

“Soal darimana alat pemotong itu masih dalam penyelidikan, apakah dari orang yang menjenguk atau bagaimana masih dalam penyelidikan. Kalau yang bertamu tahanan ada memang semalam dengan mengantar nasi. Tapi kita tidak kenal orangnya, katanya teman tahanan itu,” tambah Ipda Edy.

Sedangkan dari lokasi Sel ditemukan satu batang besi jerajak besi ukuran tinggi sekitar 40 cm tergeletak, namun gergaji tidak ada ditemukan, sementara pakaian para tahanan masih tertinggal di dalam Sel. “Malam itu kami sedang di depan ruang piket dan tidak ada mendengar ada suara. Padahal itu saya masih mencek sektiar pukul 01.00 WIB lewat, mereka masih di dalam sel. Saat itu kami tidak tidur, tapi menonton TV di ruang piket,” terang Aiptu Suprioyono salah satu personil yang piket. Ia mengaku tidak mengetahui bagaimana cara tahanan itu memiliki alat pemotong besi sehingga bisa lari dari tahanan.

Amatan di lapangan, sejumlah petugas baik dari Polsek maupun dari Polres Siantar berpencar untuk melakukan pencarian, bahkan Kapolsek Siantar Martoba AKP H Marpaung belum bisa dihubungi karena masih di lapangan. Sementara itu, para petugas yang jaga malam itu terlihat membuat laporan ke penyidik perihal kronologis kejadiannya.

Sahril dan Endang merupakan warga Jl. Sadum, Kel. Bane, Siantar Utara. Keduanya ditangkap pada hari Senin 24 November lalu sekitar pukul 01.00 WIB dari rumah masing-masing. Mereka ditangkap atas kasus Pencurian atau jambret terhadap Rismawati br Simatupang warga Perumahan Bersatu Maju Jl. Pdt J Wismar Saragih pada tanggal 14 Agustus lalu. Pelaku menjambret korban saat hendak mau pulang, sehingga korban mengalami kerugian uang Rp20 juta serta handphone.

Sementara, Henri alias Mbah (24) warga Kel. Kebun Sayur, Siantar Martoba ditahan sejak tanggal 10 November lalu. Dia ditahan atas kasus penipuan dan penggelapan sepedamotor milik Dedi pada bulan Agustus lalu. Sehingga yang pertama di dalam sel itu adalah Henri lalu kemudian masuk Sahril dan Endang.

Kanit Reskrim Ipda Edy mengatakan bahwa mereka sudah mendatangi rumah masing-masing, namun hasilnya para tahanan ini tidak ada pulang ke rumah keluarganya. Lokasi Sel di Polsek Siantar Martoba posisinya paling belakang. Memang kalau masuk dari pintu depan, ruang sel bisa dilihat. Ruang Sel tersebut berukuran sekitar 4 x6 yang di dalam sekaligus kamar mandi.

Sebagai ventilasi, sel tersebut memiliki jerajak besi yang memiliki diameter sebesar jempol jari orang dewas dengan tinggi sekitar 40 cm, dan ketinggian jerajak ke tanah sekitar 2 meter. Lokasi kantor Polsek Siantar Martoba itu memang tidak memiliki pagar tembok, dalam artian kawasan terbuka. Sehingga apabila tembok dinding Sel saja dijebol langsung langsung kawasan terbuka. Sementara itu, di belakang kantor itu bukanlah permukiman, melainkan perladangan dan kolam ikan. (pra-smg/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/