25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Potensi Hujan di Sumut Masih Tinggi, Medan Sangat Rentan Banjir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) memprediksi, dalam tiga hari ke depan, wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih diguyur hujan debgan kapasitas ringan hingga lebat. Hal itu dikatakan Prakirawan BMKG Wilayah 1 Medan, Defri Mandoza kepada Sumut Pos di Medan, Minggu (2/1).

PASCABANJIR
Suasana pascabanjir bandang yang menerjang beberapa desa di Kecamatan Batang Lubu Sutam Kabupaten Padang Lawas (Palas), Jumat (31/12). Bupati Palas menetapkan status darurat bencana hingga 14 hari ke depan.

“Potensi hujan tersebut, umumnya terjadi pada siang hingga malam hari,” ujarnya.

Dijelaskannya, secara umum arah angin bergerak dari Timur Laut-Timur dengan kecepatan 02-15 kt. Kelembaban berkisar antara 68 -95 persen. “Terdapat belokan angin di wilayah Sumut dan pertemuan angin di wilayah Pantai Barat bagian selatan Sumut yang menyebabban pertumbuhan awan di wilayah tersebut,” paparnya

Defri menambahkan, BMKG memperkirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Sumut, terutama di wilayah pegunungan, Lereng Barat dan Pantai Barat, seperti di Samosir, Toba, Simalungun, Deliserdang, Kepulauan Nias, Tapanulitengah (Tapteng), Tapanuli Utara (Taput), Mandailingnatal (Madina), Tapanuliselatan (Tapsel), Humbanghasundutan (Humbahas), Medan dan sekitarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat Sumut, agar waspada terhadap banjir dan longsor. “Di beberapa wilayah di Sumut termasuk Medan sangat rentan terhadap banjir bagi dataran rendah dan pesisir pantai, serta longsor bagi wilayah dataran tinggi, sehingga kita mengimbau warga tetap waspada jika bepergian keluar rumah,” pesannya.

Palas Tanggap Darurat Banjir Bandang

Sementara, Pemkab Padang Lawas (Palas) menetapkan status tanggap darurat bencana setelah wilayah Kecamatan Batang Lubu Sutam diterjang banjir bandang, Jumat (31/12) malam pukul 21.30 WIB. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, Bupati Padang Lawas, Ali Sutan Harahap, menetapkan status tersebut melalui surat keputusan nomor 360/001/KPTS/2022 yang berlaku selama 14 hari.

“Status tanggap darurat ini terhitung mulai 1 Januari hingga 14 Januari 2022,” kata Abdul, Sabtu (1/1).

Pascakejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Lawas masih melakukan penanganan darurat dan pendataan di lapangan. Perkembangan terkini, BPBD setempat masih mencatat rumah hanyut 12 unit dan ponpes rusak berat 1 unit. “BPBD dibantu TNI, Polri, warga, dan aparat desa, melakukan pencarian dan penyelamatan warga. Belum ada laporan terkait korban jiwa dan data jumlah warga yang mengungsi,” terangnya.

Sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Kabupaten Padang Lawas terdampak banjir bandang yang membawa material kayu ini. Desa terdampak yaitu Desa Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Tamiang, Pasar Tamiang, Tanjung Barani, Manggis, Pinarik, Siojo, Paran Manggis, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok dan Ark Sorik.

“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga,” kata Abdul.

“Prakiraan cuaca pada malam hari terpantau berpotensi hujan ringan, sedangkan pada Minggu (2/2) berpotensi hujan sedang. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap banjir susulan maupun upaya pencarian dan penyelamatan di lapangan,” imbuhnya.

Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Toba

Banjir bandang juga menerjang sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Toba, yakni Kecamatan Bonatualunasi dan Kecamatan Porsea. Banjir menggenangi persawahan, perumahan, dan jalanan di sepanjang jalinsum sekitar 4 kilometer. Kawasan yang terendam banjir ini berada di pinggiran sungai.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, hingga saat ini jumlah rumah yang terendam banjir belum bisa dipastikan. Pihak kepolisian sudah berada di lokasi dan mulai membantu masyarakat yang tergenang banjir.

Banjir tersebut berada di Desa Patane Porsea 1 dan Desa Lumban Manurung Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (31/12) pada pukul 22.30 WIB.

Banjir bandang tersebut disebabkan karena hujan deras selama 5 jam yang terjadi di wilayah Kabupaten Toba sejak Jumat (31/12/2021) hingga terjadi banjir. Ketinggian air mencapai 1,5 meter sehingga arus lalu lintas macet dan sejumlah desa terdampak.

Desa yang terdampak Banjir untuk di Kecamatan Bonatua Lunasi ada di Desa Silamosik II, Desa Lumban Sangkalan, dan Desa Harungguan

Sedangkan untuk di wilayah Kecamatan Porsea terdapat di Desa Silamosik I, Desa Simpang Siguragura, Desa Patane I dan Desa Patane II.

Setelah mendapat informasi dari masyarakat, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi terjadinya banjir dan membantu masyarakat untuk mengatasi banjir yang menimpa Desa Silamosik.

Sementara itu, Kapolsek Lumban Julu AKP Robinson Sembiring menyampaikan penyebab banjir tersebut.

Banjir terjadi akibat meluapnya anak sungai di desa Lumban Sangkalan selanjutnya mengakibatkan meluapnya air ke Desa Harungguan dan Desa Silamosi II yang berada di Kecamatan Bonatualunasi. Selanjutnya, air meluap ke wilayah Kecamatan Porsea antara lain di Desa Silamosik I, Desa Simpang Siguragura, Desa Patane I, dan Desa Patane II.

Akibat banjir tersebut, sejumlah rumah warga tergenang. Namun pihak kepolisian belum bisa memastikan jumlah rumah yang terendam banjir. (dwi/bbs)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) memprediksi, dalam tiga hari ke depan, wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih diguyur hujan debgan kapasitas ringan hingga lebat. Hal itu dikatakan Prakirawan BMKG Wilayah 1 Medan, Defri Mandoza kepada Sumut Pos di Medan, Minggu (2/1).

PASCABANJIR
Suasana pascabanjir bandang yang menerjang beberapa desa di Kecamatan Batang Lubu Sutam Kabupaten Padang Lawas (Palas), Jumat (31/12). Bupati Palas menetapkan status darurat bencana hingga 14 hari ke depan.

“Potensi hujan tersebut, umumnya terjadi pada siang hingga malam hari,” ujarnya.

Dijelaskannya, secara umum arah angin bergerak dari Timur Laut-Timur dengan kecepatan 02-15 kt. Kelembaban berkisar antara 68 -95 persen. “Terdapat belokan angin di wilayah Sumut dan pertemuan angin di wilayah Pantai Barat bagian selatan Sumut yang menyebabban pertumbuhan awan di wilayah tersebut,” paparnya

Defri menambahkan, BMKG memperkirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Sumut, terutama di wilayah pegunungan, Lereng Barat dan Pantai Barat, seperti di Samosir, Toba, Simalungun, Deliserdang, Kepulauan Nias, Tapanulitengah (Tapteng), Tapanuli Utara (Taput), Mandailingnatal (Madina), Tapanuliselatan (Tapsel), Humbanghasundutan (Humbahas), Medan dan sekitarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat Sumut, agar waspada terhadap banjir dan longsor. “Di beberapa wilayah di Sumut termasuk Medan sangat rentan terhadap banjir bagi dataran rendah dan pesisir pantai, serta longsor bagi wilayah dataran tinggi, sehingga kita mengimbau warga tetap waspada jika bepergian keluar rumah,” pesannya.

Palas Tanggap Darurat Banjir Bandang

Sementara, Pemkab Padang Lawas (Palas) menetapkan status tanggap darurat bencana setelah wilayah Kecamatan Batang Lubu Sutam diterjang banjir bandang, Jumat (31/12) malam pukul 21.30 WIB. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, Bupati Padang Lawas, Ali Sutan Harahap, menetapkan status tersebut melalui surat keputusan nomor 360/001/KPTS/2022 yang berlaku selama 14 hari.

“Status tanggap darurat ini terhitung mulai 1 Januari hingga 14 Januari 2022,” kata Abdul, Sabtu (1/1).

Pascakejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Lawas masih melakukan penanganan darurat dan pendataan di lapangan. Perkembangan terkini, BPBD setempat masih mencatat rumah hanyut 12 unit dan ponpes rusak berat 1 unit. “BPBD dibantu TNI, Polri, warga, dan aparat desa, melakukan pencarian dan penyelamatan warga. Belum ada laporan terkait korban jiwa dan data jumlah warga yang mengungsi,” terangnya.

Sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Kabupaten Padang Lawas terdampak banjir bandang yang membawa material kayu ini. Desa terdampak yaitu Desa Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Tamiang, Pasar Tamiang, Tanjung Barani, Manggis, Pinarik, Siojo, Paran Manggis, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok dan Ark Sorik.

“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga,” kata Abdul.

“Prakiraan cuaca pada malam hari terpantau berpotensi hujan ringan, sedangkan pada Minggu (2/2) berpotensi hujan sedang. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap banjir susulan maupun upaya pencarian dan penyelamatan di lapangan,” imbuhnya.

Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Toba

Banjir bandang juga menerjang sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Toba, yakni Kecamatan Bonatualunasi dan Kecamatan Porsea. Banjir menggenangi persawahan, perumahan, dan jalanan di sepanjang jalinsum sekitar 4 kilometer. Kawasan yang terendam banjir ini berada di pinggiran sungai.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, hingga saat ini jumlah rumah yang terendam banjir belum bisa dipastikan. Pihak kepolisian sudah berada di lokasi dan mulai membantu masyarakat yang tergenang banjir.

Banjir tersebut berada di Desa Patane Porsea 1 dan Desa Lumban Manurung Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (31/12) pada pukul 22.30 WIB.

Banjir bandang tersebut disebabkan karena hujan deras selama 5 jam yang terjadi di wilayah Kabupaten Toba sejak Jumat (31/12/2021) hingga terjadi banjir. Ketinggian air mencapai 1,5 meter sehingga arus lalu lintas macet dan sejumlah desa terdampak.

Desa yang terdampak Banjir untuk di Kecamatan Bonatua Lunasi ada di Desa Silamosik II, Desa Lumban Sangkalan, dan Desa Harungguan

Sedangkan untuk di wilayah Kecamatan Porsea terdapat di Desa Silamosik I, Desa Simpang Siguragura, Desa Patane I dan Desa Patane II.

Setelah mendapat informasi dari masyarakat, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi terjadinya banjir dan membantu masyarakat untuk mengatasi banjir yang menimpa Desa Silamosik.

Sementara itu, Kapolsek Lumban Julu AKP Robinson Sembiring menyampaikan penyebab banjir tersebut.

Banjir terjadi akibat meluapnya anak sungai di desa Lumban Sangkalan selanjutnya mengakibatkan meluapnya air ke Desa Harungguan dan Desa Silamosi II yang berada di Kecamatan Bonatualunasi. Selanjutnya, air meluap ke wilayah Kecamatan Porsea antara lain di Desa Silamosik I, Desa Simpang Siguragura, Desa Patane I, dan Desa Patane II.

Akibat banjir tersebut, sejumlah rumah warga tergenang. Namun pihak kepolisian belum bisa memastikan jumlah rumah yang terendam banjir. (dwi/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/