Gubsu berpesan, agar skenario film yang akan dibuat dikemas sebaik mungkin dan benar-benar menggali nilai-nilai sejarah dari daerah tempat pembuatan film, beserta pemerannya. Sebaiknya memakai pemain film yang telah benar-benar dikenal orang. “Biasanya kalau nonton film, orang bertanya siapa pemain filmnya,” kata Gubsu.
Ketua Parfi Sumut Murni Huber menjelaskan film yang akan dibuat mengangkat kearifan lokal Sumut yang multietnis, atau berbilang kaum.
Lokasi film ini lanjutnya mulai dari Belawan, Lau Kumba, Berastagi dan daerah sekitar Danau Toba yaitu Pesanggerahan. Film yang akan diproduksi di Provinsi Sumatera Utara. “Yang sangat luar Biasa Film ini didukung sepenuhnya oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak Tengku Erry Nuradi,” ujar Murni.
Dikatakannya, dukungan Gubsu akan membangkitkan industri kreatif perfilman Sumut. Dan ini sejalan dengan wacana Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 17 Agustus 2017 di Istana Negara yang mengatakan Industri Kreatif Film Indonesia itu harus bangkit. “Dukungan dan wacana dari dua pimpinan ini akan membangkitkan industry kreatif film Indonesia khususnya di Sumatera Utara,” ujar Murni.
Judul film itu diangkat bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada generasi-generasi penerus bangsa saat ini yang telah melupakan sejarah, yang melupakan kearifan lokal. “Diharapkan nantinya film ini akan memberikan pelajaran kepada generasi sekarang bahwa budaya Sumatera Utara itu memiliki nilai jual,” ujar Murni. (bal/han)