25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pembeli Kebanyakan Pedagang Eceran, 2 Jam Stok Premium Habis di SPBU Tebingtinggi

ANTRE: Sejumlah pembeli yang antri berjam jam untuk membeli BBM jenis premium di SPBU Sisingamangaraja, Kota Tebingtinggi.
ANTRE: Sejumlah pembeli yang antri berjam jam untuk membeli BBM jenis premium di SPBU Sisingamangaraja, Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Tebingtinggi, selalu dipenuhi antrean masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Parahnya, pengendara rela berjam-jam antre, karena takut tidak kebagian.

Kondisi itu terpantau Sumut Pos di SPBU No. 14206183, Jalan Sisingamangaraja Kota Tebingtinggi, Senin (2/3).

Untuk mendapat BBM jenis Premium, pengendara roda empat dan dua harus antre hingga ratusan meter. Dalam hitungan jam, stok premium di SPBU langsung habis.

Amatan koran ini di lapangan, dicurigai adanya aksi memborong BBM jenis Premium untuk dijual kembali oleh pedagang eceran. Pasalnya, setiap BBM jenis Premium masuk ke SPBU, pembelinya selalu sama.

Tiga SPBU tersebut adalah SPBU Simpang Beo Jalan KL Yos Sudarso dan SPBU Simpang Kampung Keling Jalan HM Yamin Kota Tebingtinggi.

Petugas SPBU Simpang Rambung Jalan SM Raja, Andi, mengatakan, setiap masuk bahan bakar premium, pembeli selalu antre panjang, dan pembelian dibatasi paling banyak Rp200.000.

Terkait pembeli yang antre kebanyakan orang yang sama, Andi mengaku tidak mengetahuinya. “Enggak tau pak, saya hanya menjual,”katanya.

Menanggapi kondisi di SPBU tersebut, Kabag Perekonomian Kota Tebingtinggi Zahidin Spd mengaku belum mengetahui kuota BBM jenis premium untuk ketiga SPBU tersebut. Tetapi Zahidin memastikan, ketiga SPBU tersebut setiap harinya melayani penjualan.

Zahidin pun mengaku adanya aksi borong warga yang diduga pedagang eceran, makanya setiap masuk BBM jenis Premium selalu habis di tiga SPBU.

Hal itu dibuktikan Zahidin, jika pihaknya pernah melakukan investigasi terhadap para pembeli di SPBU.

Dikatakannya, kebanyakan para pembeli itu itu saja orangnya, terkadang orang itu membeli menggunakan mobil sedan yang sudah dimodifikasi tangki minyaknya, bahkan ada yang menggunakan sepeda motor dengan tanki besar. “Kita mau bilang apa, sementara mereka membeli tidak menggunakan jiregen, tetapi menggunakan kendaraan seperti mobil sedang dan carry serta menggunakan sepeda motor besar. Tetapi pihak SPBU semuanya melakukan pembatasan pembelian premium hanya Rp200.000,” jelasnya.

“Atas kasus ini, kita sudah memberikan informasi kepada pihak kepolisian setempat, tetapi karena pembelian dibatasi maka itu belum ada tindakan, memang sebahagian banyak para pembeli itu adalah kebanyakan pedagang yang kurang mampu,” jelasnya.

Penelusuran kembali dilakukan, salah seorang penjual bensin eceran di seputaran Jalan Ir H Juanda, seorang ibu mengatakan bahwa harga eceran bensin per liternya dijual seharga Rp10.000, untuk harga beli di SPBU Rp6.500.

“Rata rata per hari bisa laku sampai 40 liter, dengan keuntungan Rp3.500 per liter sudah bisa untuk makan dan biaya anak sekolah,” bilang ibu paruh baya itu.

Untuk membagi tugas, ibu paruh baya itu mengaku berbagi tugas dengan suami, setiap harinya suami dengan membawa modal mencari SPBU yang melakukan pengisian bahan bakar jenis premium, dengan menggunakan motor besar, bisa dua kali isi. (ian)

ANTRE: Sejumlah pembeli yang antri berjam jam untuk membeli BBM jenis premium di SPBU Sisingamangaraja, Kota Tebingtinggi.
ANTRE: Sejumlah pembeli yang antri berjam jam untuk membeli BBM jenis premium di SPBU Sisingamangaraja, Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Tebingtinggi, selalu dipenuhi antrean masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Parahnya, pengendara rela berjam-jam antre, karena takut tidak kebagian.

Kondisi itu terpantau Sumut Pos di SPBU No. 14206183, Jalan Sisingamangaraja Kota Tebingtinggi, Senin (2/3).

Untuk mendapat BBM jenis Premium, pengendara roda empat dan dua harus antre hingga ratusan meter. Dalam hitungan jam, stok premium di SPBU langsung habis.

Amatan koran ini di lapangan, dicurigai adanya aksi memborong BBM jenis Premium untuk dijual kembali oleh pedagang eceran. Pasalnya, setiap BBM jenis Premium masuk ke SPBU, pembelinya selalu sama.

Tiga SPBU tersebut adalah SPBU Simpang Beo Jalan KL Yos Sudarso dan SPBU Simpang Kampung Keling Jalan HM Yamin Kota Tebingtinggi.

Petugas SPBU Simpang Rambung Jalan SM Raja, Andi, mengatakan, setiap masuk bahan bakar premium, pembeli selalu antre panjang, dan pembelian dibatasi paling banyak Rp200.000.

Terkait pembeli yang antre kebanyakan orang yang sama, Andi mengaku tidak mengetahuinya. “Enggak tau pak, saya hanya menjual,”katanya.

Menanggapi kondisi di SPBU tersebut, Kabag Perekonomian Kota Tebingtinggi Zahidin Spd mengaku belum mengetahui kuota BBM jenis premium untuk ketiga SPBU tersebut. Tetapi Zahidin memastikan, ketiga SPBU tersebut setiap harinya melayani penjualan.

Zahidin pun mengaku adanya aksi borong warga yang diduga pedagang eceran, makanya setiap masuk BBM jenis Premium selalu habis di tiga SPBU.

Hal itu dibuktikan Zahidin, jika pihaknya pernah melakukan investigasi terhadap para pembeli di SPBU.

Dikatakannya, kebanyakan para pembeli itu itu saja orangnya, terkadang orang itu membeli menggunakan mobil sedan yang sudah dimodifikasi tangki minyaknya, bahkan ada yang menggunakan sepeda motor dengan tanki besar. “Kita mau bilang apa, sementara mereka membeli tidak menggunakan jiregen, tetapi menggunakan kendaraan seperti mobil sedang dan carry serta menggunakan sepeda motor besar. Tetapi pihak SPBU semuanya melakukan pembatasan pembelian premium hanya Rp200.000,” jelasnya.

“Atas kasus ini, kita sudah memberikan informasi kepada pihak kepolisian setempat, tetapi karena pembelian dibatasi maka itu belum ada tindakan, memang sebahagian banyak para pembeli itu adalah kebanyakan pedagang yang kurang mampu,” jelasnya.

Penelusuran kembali dilakukan, salah seorang penjual bensin eceran di seputaran Jalan Ir H Juanda, seorang ibu mengatakan bahwa harga eceran bensin per liternya dijual seharga Rp10.000, untuk harga beli di SPBU Rp6.500.

“Rata rata per hari bisa laku sampai 40 liter, dengan keuntungan Rp3.500 per liter sudah bisa untuk makan dan biaya anak sekolah,” bilang ibu paruh baya itu.

Untuk membagi tugas, ibu paruh baya itu mengaku berbagi tugas dengan suami, setiap harinya suami dengan membawa modal mencari SPBU yang melakukan pengisian bahan bakar jenis premium, dengan menggunakan motor besar, bisa dua kali isi. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/