27.8 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

5 Penambang Emas Liar Tewas Kena Gas Beracun

 

Tambang emas liar di Madina. Sebanyak lima penambang tewas kena gas beracun.
Tambang emas liar di Madina. Sebanyak lima penambang tewas kena gas beracun.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 5 orang penambang tewas dan seorang lainnya harus dirawat karena menghirup gas beracun di dalam lubang tambang tradisional berkedalaman sekitar 40 meter, di Kabupaten Mandailing Natal. Musibah itu terjadi di Tambang Arae, salah satu tambang emas tradisional yang berada di Dusun Tambang Ubi, Desa Aek Botung, Kecamatan Muara Sipongi.

Para korban merupakan warga setempat, yakni Buan (40), Adek (20), Damis (30), Cewin (33) dan Idris (31). Para korban tewas dimakamkan Selasa (2/9). Sementara korban yang selamat masih dirawat di Puskesmas Kotanopan, yakni Suwandi (22) dan Datuk (28).

Kelimanya masuk ke dalam lubang tambang Arae Senin (1/9) sekira pukul 14.00 Wib dan ditemukan tewas, Selasa (2/9) sekira pukul 18.00 Wib.

Awalnya yang masuk ke dalam lubang tiga orang yakni Buan, Adek dan Damis untuk mengecek kondisi di dalam. Hingga beberapa lama tidak ada yang keluar, akhirnya Cewin dan Idris memeriksa ke dalam lubang, namun dua orang ini juga tidak muncul. Kemudian Suandi dan Datuk yang ikut dalam rombongan memutuskan untuk masuk ke dalam lubang. Suandi dan Datuk mengalami sesak dan sulit bernafas, lalu mereka berusaha sekuat tenaga keluar dari dalam, selanjutnya mereka segera melaporkan kejadian itu kepada warga yang berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi tambang.

“Awalnya yang masuk ke dalam ada tiga orang untuk memeriksa kondisi lubang, setelah ditunggu-tunggu dan dipanggil namun tidak menyahut, dua orang temannya masuk ke dalam namun tak keluar juga. Kemudian dua orang temannya mulai curiga dan mencoba memeriksa ke dalam dan sebelum melihat lima orang yang sudah lebih awal masuk, mereka mengalami sesak nafas akhirnya mereka berusaha sekuat tenaga keluar. Baru mereka bergegas ke kampung menceritakan kejadian itu,” sebut Kau Bin Ops Sat Reskrim Polres Madina, Ipda Masfan Naibaho.

Keterangan yang diperoleh dari Kapolres Mandailing Natal, AKBP Mardiaz K Dwihananto menyebutkan, musibah itu terjadi Senin (1/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Bermula ketika kelima korban menemukan lubang tambang eks zaman Belanda yang kabarnya bekas tempat pengumpulan emas.

“Saat korban mengecek lubang, ternyata lubang tersebut mengeluarkan gas beracun,” kata Mardiaz kepada waratawan, Selasa (2/9) malam.

Para korban yang berada di depan langsung lemas dan yang seorang lagi melihat kawan-kawannya lemas, langsung balik kanan menyelamatkan diri. Upaya evakuasi korban segera dilakukan warga, namun para korban ditemukan sudah meninggal dunia.

Terkait kejadian ini, polisi segera melakukan penyelidikan. Petugas di lapangan masih melakukan pengecekan dan meminta keterangan saksi-saksi. (wan/net/bbs/smg)

 

Tambang emas liar di Madina. Sebanyak lima penambang tewas kena gas beracun.
Tambang emas liar di Madina. Sebanyak lima penambang tewas kena gas beracun.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 5 orang penambang tewas dan seorang lainnya harus dirawat karena menghirup gas beracun di dalam lubang tambang tradisional berkedalaman sekitar 40 meter, di Kabupaten Mandailing Natal. Musibah itu terjadi di Tambang Arae, salah satu tambang emas tradisional yang berada di Dusun Tambang Ubi, Desa Aek Botung, Kecamatan Muara Sipongi.

Para korban merupakan warga setempat, yakni Buan (40), Adek (20), Damis (30), Cewin (33) dan Idris (31). Para korban tewas dimakamkan Selasa (2/9). Sementara korban yang selamat masih dirawat di Puskesmas Kotanopan, yakni Suwandi (22) dan Datuk (28).

Kelimanya masuk ke dalam lubang tambang Arae Senin (1/9) sekira pukul 14.00 Wib dan ditemukan tewas, Selasa (2/9) sekira pukul 18.00 Wib.

Awalnya yang masuk ke dalam lubang tiga orang yakni Buan, Adek dan Damis untuk mengecek kondisi di dalam. Hingga beberapa lama tidak ada yang keluar, akhirnya Cewin dan Idris memeriksa ke dalam lubang, namun dua orang ini juga tidak muncul. Kemudian Suandi dan Datuk yang ikut dalam rombongan memutuskan untuk masuk ke dalam lubang. Suandi dan Datuk mengalami sesak dan sulit bernafas, lalu mereka berusaha sekuat tenaga keluar dari dalam, selanjutnya mereka segera melaporkan kejadian itu kepada warga yang berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi tambang.

“Awalnya yang masuk ke dalam ada tiga orang untuk memeriksa kondisi lubang, setelah ditunggu-tunggu dan dipanggil namun tidak menyahut, dua orang temannya masuk ke dalam namun tak keluar juga. Kemudian dua orang temannya mulai curiga dan mencoba memeriksa ke dalam dan sebelum melihat lima orang yang sudah lebih awal masuk, mereka mengalami sesak nafas akhirnya mereka berusaha sekuat tenaga keluar. Baru mereka bergegas ke kampung menceritakan kejadian itu,” sebut Kau Bin Ops Sat Reskrim Polres Madina, Ipda Masfan Naibaho.

Keterangan yang diperoleh dari Kapolres Mandailing Natal, AKBP Mardiaz K Dwihananto menyebutkan, musibah itu terjadi Senin (1/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Bermula ketika kelima korban menemukan lubang tambang eks zaman Belanda yang kabarnya bekas tempat pengumpulan emas.

“Saat korban mengecek lubang, ternyata lubang tersebut mengeluarkan gas beracun,” kata Mardiaz kepada waratawan, Selasa (2/9) malam.

Para korban yang berada di depan langsung lemas dan yang seorang lagi melihat kawan-kawannya lemas, langsung balik kanan menyelamatkan diri. Upaya evakuasi korban segera dilakukan warga, namun para korban ditemukan sudah meninggal dunia.

Terkait kejadian ini, polisi segera melakukan penyelidikan. Petugas di lapangan masih melakukan pengecekan dan meminta keterangan saksi-saksi. (wan/net/bbs/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/