27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

PSK dan Pria Hidung Belang Terjaring

PENDATAAN:Kadis Satpol PP Drs.Fajar Simbolon M.Si melakukan pendataan kepada Sejumlah PSK,maupun Pria hidung belang yang terjaring Operasi pekat Dinas Satpol PP Sergai Rabu(1/1)malam.

SUMUTPOS.CO – Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan pria hidung belang terjaring dalam Operasi Pekat yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Serdang Bedagai (Sergai) dari sejumlah warung, kafe, hotel, dan kos-kosan di Sergai, kemarin. Puluhan orang yang terjaring itu langsung diboyong ke Markas Satpol PP di Kantor Bupati Sergai.

“Mereka yang terjaring 21 di antaranya PSK, dan 15 pekerja malam, empat waria, dan dua pria hidung belang,” papar Kepala Satpol PP Sergai, Drs Fajar Simbolon MSi di ruang kerjanya Kamis(2/11).

Dari sejumlah orang yang diamankan itu, kemudian didata dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. “Selanjutnya mereka kita serahkan ke pihak keluarga maupun pihak penjamin dari masing masing keluarga,” terang Fajar.

Simbolon menerangkan, operasi pekat ini dilakukan sesuai dengan penegakan Perda No 26 Tahun 2008 tentang ketentraman dan ketertiban umum.

“Operasi ini terus kita lakukan di sejumlah lokasi rawan sarang PSK dan pria hidung belang, operasi pekat ini juga digelar dengan adanya laporan masyarakat yang masuk ke pihaknya, tentang maraknya warung/cafe, dan tempat penyedia mesum dan sejenisnya yang telah meresahkan masyarakat,” imbuhnya.

Kata Fajar tujuan operasi ini digelar untuk menciptakan ketertiban umum, dan rasa nyaman terhadap masyarakat. Termasuk juga mencegah tindakan kriminalitas yang sering terjadi. “Selain itu mengantisipasi penyakit masyarakat yang telah meresahkan,” imbuhnya.

Fajar menerangkan, operasi pekat ini dilakukan bukan ada kaitannya dengan menyambut hari besar keagamaan, tetapi untuk meminilisir angka kriminalitas yang terjadi. Kemudian apabila ditemukan pemilik warung/cafe, dan hotel melati yang menyedia lokasi mesum, maka Satpol PP akan melakukan pemanggilan dan pembinaan. “Termasuk memberi sanksi kepada mereka,” jelas Fajar Simbolon.

Tokoh masyarakat M Khaidir mengapresiasikan Satpol PP Sergai yang telah merazia kebeberapa warung/café, dan hotel melati yang menjadi tempat mesum. “Tindakan ini bisa menekan penyakit masyarakat dan mencegah tindakan kriminalitas,” tandasnya. (sur/azw)

 

 

PENDATAAN:Kadis Satpol PP Drs.Fajar Simbolon M.Si melakukan pendataan kepada Sejumlah PSK,maupun Pria hidung belang yang terjaring Operasi pekat Dinas Satpol PP Sergai Rabu(1/1)malam.

SUMUTPOS.CO – Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan pria hidung belang terjaring dalam Operasi Pekat yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Serdang Bedagai (Sergai) dari sejumlah warung, kafe, hotel, dan kos-kosan di Sergai, kemarin. Puluhan orang yang terjaring itu langsung diboyong ke Markas Satpol PP di Kantor Bupati Sergai.

“Mereka yang terjaring 21 di antaranya PSK, dan 15 pekerja malam, empat waria, dan dua pria hidung belang,” papar Kepala Satpol PP Sergai, Drs Fajar Simbolon MSi di ruang kerjanya Kamis(2/11).

Dari sejumlah orang yang diamankan itu, kemudian didata dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. “Selanjutnya mereka kita serahkan ke pihak keluarga maupun pihak penjamin dari masing masing keluarga,” terang Fajar.

Simbolon menerangkan, operasi pekat ini dilakukan sesuai dengan penegakan Perda No 26 Tahun 2008 tentang ketentraman dan ketertiban umum.

“Operasi ini terus kita lakukan di sejumlah lokasi rawan sarang PSK dan pria hidung belang, operasi pekat ini juga digelar dengan adanya laporan masyarakat yang masuk ke pihaknya, tentang maraknya warung/cafe, dan tempat penyedia mesum dan sejenisnya yang telah meresahkan masyarakat,” imbuhnya.

Kata Fajar tujuan operasi ini digelar untuk menciptakan ketertiban umum, dan rasa nyaman terhadap masyarakat. Termasuk juga mencegah tindakan kriminalitas yang sering terjadi. “Selain itu mengantisipasi penyakit masyarakat yang telah meresahkan,” imbuhnya.

Fajar menerangkan, operasi pekat ini dilakukan bukan ada kaitannya dengan menyambut hari besar keagamaan, tetapi untuk meminilisir angka kriminalitas yang terjadi. Kemudian apabila ditemukan pemilik warung/cafe, dan hotel melati yang menyedia lokasi mesum, maka Satpol PP akan melakukan pemanggilan dan pembinaan. “Termasuk memberi sanksi kepada mereka,” jelas Fajar Simbolon.

Tokoh masyarakat M Khaidir mengapresiasikan Satpol PP Sergai yang telah merazia kebeberapa warung/café, dan hotel melati yang menjadi tempat mesum. “Tindakan ini bisa menekan penyakit masyarakat dan mencegah tindakan kriminalitas,” tandasnya. (sur/azw)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/