25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Nikmat Menyantap Nasi Urap Sambil Lesehan di Teras

Gus Irawan Kenduri Jumat di Masjid Nurul Hakim

Calon Gubernur Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu, berbaur bersama ratusan jamaah salat Jumat di Masjid Nurul Hakim, Desa Cinta Rakyat, Percut Seituan, Deliserdang, Jumat (30/11). Dalam suasana yang akrab, mereka menikmati nasi urap di teras masjid.

Rupanya, hari itu jamaah Masjid Nurul Hakim menggelar kenduri Jumat untuk mendoakan Gus Irawan-Soekirman (Gus-Man). Kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif warga yang sangat berharap Sumut dipimpin gubernur baru yang dekat rakyat.

“Kami sengaja mengundang Gus dan kami doakan semoga Gus memenangkan Pilgubsu 2013 dan Sumut mendapatkan pemimpin yang siddiq, amanah, fathonah dan tabligh,” kata Sekretaris Badan Kenaziran Masjid (BKM) Nurul Hakim, Sudarno.
Menurut Sudarno, Gus Irawan merupakan satu-satunya calon Gubsu yang cukup mumpuni untuk memimpin Sumut.  “Kami sangat terharu Gus mau datang dan makan lesehan nasi urap yang dibuat orang kampung,” ujarnya.
Jamaah lainnya, Umar Bakti, menambahkan, mereka sangat berharap pasangan Gus Irawan-Soekirman (Gus-Man), bisa mengangkat derajat orang-orang desa.  “Visi Sumut Sejahtera yang diusung Gus sangat dekat dengaan kami. Itu visinya Wong Deso,” katanya.

Kenduri Jumat dengan makan lesehan beralaskan daun pisang tersebut membawa jamaah dan Gus menyatu dalam silaturahim yang erat. Saat makan, Gus pun tak sungkan untuk mengambilkan urap bagi jamaah yang mau makan. Selepas itu, Gus pun diminta untuk memberikan sambutannya. Gus Irawan menegaskan, Gus-Man sangat siap melayani dan mewujudkan masyarakat Sumut yang sejahtera.

“Kemampuan saya dan Mas Soekirman akan kami curahkan sepenuhnya untuk membangun Sumut,” bebernya.

Gus kemudian menyebut kunjungannya ke Masjid Nurul Hakim ini sangat istimewa. Kenduri dan makan bersama dengan lesehan ini menurutnya, merupakan salah satu kearifan lokal Sumut yang mulai pudar.  “Makan keroyokan di atas daun pula, jadi ingin pulang kampung saya. Ini harus terus kita budayakan agar masyarakat kita tetap solid,” ujar mantan Dirut Bank Sumut ini.

Kemampuan Cagubsu ini berbaur dengan masyarakat mendapatkan apresiasi dari jamaah, bahkan jamaah mengaku kalau Gus di koran sama dengan aslinya.
“Pak Gus pandai membawa suasana yang formal jadi cair, seperti tak ada batas. Dia memang akrab dan ramah,” ujar seorang jamaah, Ali. (rel/mea)

Gus Irawan Kenduri Jumat di Masjid Nurul Hakim

Calon Gubernur Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu, berbaur bersama ratusan jamaah salat Jumat di Masjid Nurul Hakim, Desa Cinta Rakyat, Percut Seituan, Deliserdang, Jumat (30/11). Dalam suasana yang akrab, mereka menikmati nasi urap di teras masjid.

Rupanya, hari itu jamaah Masjid Nurul Hakim menggelar kenduri Jumat untuk mendoakan Gus Irawan-Soekirman (Gus-Man). Kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif warga yang sangat berharap Sumut dipimpin gubernur baru yang dekat rakyat.

“Kami sengaja mengundang Gus dan kami doakan semoga Gus memenangkan Pilgubsu 2013 dan Sumut mendapatkan pemimpin yang siddiq, amanah, fathonah dan tabligh,” kata Sekretaris Badan Kenaziran Masjid (BKM) Nurul Hakim, Sudarno.
Menurut Sudarno, Gus Irawan merupakan satu-satunya calon Gubsu yang cukup mumpuni untuk memimpin Sumut.  “Kami sangat terharu Gus mau datang dan makan lesehan nasi urap yang dibuat orang kampung,” ujarnya.
Jamaah lainnya, Umar Bakti, menambahkan, mereka sangat berharap pasangan Gus Irawan-Soekirman (Gus-Man), bisa mengangkat derajat orang-orang desa.  “Visi Sumut Sejahtera yang diusung Gus sangat dekat dengaan kami. Itu visinya Wong Deso,” katanya.

Kenduri Jumat dengan makan lesehan beralaskan daun pisang tersebut membawa jamaah dan Gus menyatu dalam silaturahim yang erat. Saat makan, Gus pun tak sungkan untuk mengambilkan urap bagi jamaah yang mau makan. Selepas itu, Gus pun diminta untuk memberikan sambutannya. Gus Irawan menegaskan, Gus-Man sangat siap melayani dan mewujudkan masyarakat Sumut yang sejahtera.

“Kemampuan saya dan Mas Soekirman akan kami curahkan sepenuhnya untuk membangun Sumut,” bebernya.

Gus kemudian menyebut kunjungannya ke Masjid Nurul Hakim ini sangat istimewa. Kenduri dan makan bersama dengan lesehan ini menurutnya, merupakan salah satu kearifan lokal Sumut yang mulai pudar.  “Makan keroyokan di atas daun pula, jadi ingin pulang kampung saya. Ini harus terus kita budayakan agar masyarakat kita tetap solid,” ujar mantan Dirut Bank Sumut ini.

Kemampuan Cagubsu ini berbaur dengan masyarakat mendapatkan apresiasi dari jamaah, bahkan jamaah mengaku kalau Gus di koran sama dengan aslinya.
“Pak Gus pandai membawa suasana yang formal jadi cair, seperti tak ada batas. Dia memang akrab dan ramah,” ujar seorang jamaah, Ali. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/