TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Ratusan penumpang kereta api (KA) Putri Deli tujuan Medan-Rantauprapat, histeris, Sabtu (2/5) sekira pukul 09.45 WIB. Sebab, kereta kelas bisnis itu, lari dari jalurnya. Sedikitnya, 493 penumpang telantar sekitar 7 jam.
Kereta berlokomotif BB 203 78 03 dengan nomor gerbong K2 07872 itu, dimasinisi Taufik. Lari dari rel, tepat di perlintasan KM 9700, antara stasiun Tebingtinggi-Lautador. Tepatnya di Desa Lautador, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.
A Hui, seorang penumpang yang duduk di gerbong keempat, mengaku terkejut saat kereta api mendadak mengerem dan mengeluarkan suara decitan keras. A Hui dan penumpang lain kaget dan sempat cemas. Begitu dicek, gerbong pertama terlihat keluar dari perlintasan.
Diakuinya, masinis cukup berpengalaman dan cekatan. Sebab, jika tak cepat mengerem, A Hui yakin gerbong akan terguling. A Hui tidak menampik, dampak kejadian itu membuat pihaknya harus rela menunggu hampir 7 jam. A Hui juga sempat melihat asap asap yang keluar dari bawah kereta api. Diperkirakan ada sekitar 20 cm roda keluar dari rel.
“Bahasanya, kita terdamparlah Bang, hampir 7 jam. Aroma asapnya nyengat kali,” jelas penumpang dengan tujuan Kisaran itu.
Terpisah, Akbar, penumpang KA Bisnis Sri Bilah Utama jurusan Medan-Tanjung Balai, kesal. Sebab, kejadian itu membuatnya ‘terpacak’ di Stasiun Tebingtinggi. Sejak pukul 11.00, Akbar bersama 106 penumpang lainnya merasa bosan dan jenuh akibat kejadian itu. “Asal kita tanya sama petugas kereta api, jawabanya selalu, satu jam lagi Pak. Ditanya lagi, satu jam lagi. Muak kami Bang,” tutur mahasiswa semester 8 itu.
Kekesalan juga diungkapkan J. Panjaitan, penumpang tujuan Rantauprapat. Dia menilai PT KAI Divre I Tebingtinggi terkesan lamban melakukan evakuasi penumpang. Dia mengaku, bila sigap, pihak kereta api bisa menukarkan penumpang dengan cara mengirimkan bantuan gerbong.
“Penumpang dari Medan dan Tanjung balai, bisa saja dipindahkan walau harus berjalan kaki di sekitar radius lokasi kejadian. Menurut saya penumpang pasti mau berjalan beberapa meter, karena banyak waktu yang sudah terbuang,” jelasnya.
Suroso, Station Master Divre I PT.KAI Tebingtinggi menjelaskan, usai menerima laporan, PT. KAI langsung menurunkan tim sarana Divre 1 Medan-Tebingtinggi.
Penanganan lainnya, jelasnya, petugas mengevakuasi 7 gerbong penumpang yang masih dalam posisi di atas rel dan ditarik ke Stasiun Tebingtinggi dan ditempatkan ke spoor 3. Kendati demikian Suroso saat diwawancara di ruangan Platform Suprvisor Room tidak membantah kekecewaan penumpang hingga memilih membatalkan perjalanan.
Menurut Suroso,terdapat dua ratusan penumpang yang ditarik kembali ke Spoor 3 mengembalikan tiket secara bersamaan. “Ada sekitar hampir dua ratus penumpang mengembalikan tiket. Kita melayaninya bahkan kita membayar penuh tiket penumpang KA kita,” jelas Suroso.
Upaya recovery dan kenyamanan penumpang pihak PT. KAI mempersiapkan berbagai pelayanan per 3 jam. “Khusus gerbong ekonomi penumpang kita berikan air mineral dan roti, sedangkan kelas bisnis, air mineral dan mi instan sebagai upaya melepaskan kejenuhan,” ungkap Suroso.
Walau tidak menimbulkan korban jiwa, Suroso mengaku belum mengetahui penyebab anjloknya KA tersebut. Akan tetapi pihaknya segera melakukan penyelidikan. Akibat kejadian itu, seluruh jadwal keberangkatan kereta api berbagai jurusan yang diketahui terdampar di Stasiun Sei Bamban, Sei rampoah dan dua KA lainnya di kawasan Stasiun Laut Tador dan Batu Bara tertunda. Baru sekitar pukul 16.30 Wib, Lokomotif KA anjlok Putri Deli baru dapat dievakuasi.(cr3/trg)