32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

30 Calon Haji Dairi Batal

Ilustrasi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dari 8.328 calon jemaah haji Sumut yang gagal berangkat ibadah haji tahun ini, sebanyak 30 orang di antaranya adalah warga Dairi.

“Sesuai data sistem komputerisasi haji terpadu (Sikohat), jumlah calon jemaah haji Dairi tahun ini terdiri dari laki-laki 12 orang, perempuan 18 orang,” kata Kepala Kemenag Dairi, Saidup Kudadiri, melalui Kepala Penyelenggara Haji dan Umroh, H Dunggar Angkat, kepada wartawan, Rabu (3/6).

Schedule awal, lanjutnya, pada calon haji seharunsya sudah akan masuk asrama pada 26 Juni 2020 mendatang, dan tergabung dalam KNO Medan.

“Tetapi karena gagal tahun ini, otomatis mereka diberangkatkan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 mendatang. Mereka semua sudah lunas (jemaah lunas tunda),” ucap Dunggar.

Jumlah jemaah haji asal Dairi tahun ini terbanyak sepanjang sejarah. Tahun 2019 lalu, jemaah haji yang diberangkatkan hanya 7 orang.

“Tahun ini, dari 30 calhaj Dairi, 16 orang di antaranya PNS, petani 2 orang, pegawai swasta 3 orang, pensiunan 4 orang, ibu rumahtangga 5 orang. Usia termuda 47 tahun, berjenis kelamin perempuan dan tertua 86 juga perempuan,” jelasnya.

Sebanyak 10 jemaah merupakan pasangan suami, termasuk Kakan Kemenag Dairi serta Dunggar dan istrinya.

Jemaah lunas tunda ini memiliki masa tunggu 9 tahun, sudah termasuk cepat dibanding di daerah lain. Adapun daftar tunggu haji di dairi sebanyak 350 orang, di luar yang gagal tahun ini.

Mengenai biaya haji, Dunggar menyebut, jumlahnya sebesar Rp32,1 juta. Jemaah buka rekening atau setoran awal sebesar Rp25 juta. Setoran awal boleh di bank apa saja yang syariah, kemudian Bank Sumut serta BRI. Setoran awal ini kemudian disetor ke badan pengelola keuangan haji.

Terkait pembatalan keberangkatan haji, Kemenag Dairi berencana mengundang ke 30 jemaah pada Kamis (4/6) hari ini. “Laporan kepada Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu sebagai kordinator haji telah kita siapkan,” katanya.(*)

Ilustrasi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dari 8.328 calon jemaah haji Sumut yang gagal berangkat ibadah haji tahun ini, sebanyak 30 orang di antaranya adalah warga Dairi.

“Sesuai data sistem komputerisasi haji terpadu (Sikohat), jumlah calon jemaah haji Dairi tahun ini terdiri dari laki-laki 12 orang, perempuan 18 orang,” kata Kepala Kemenag Dairi, Saidup Kudadiri, melalui Kepala Penyelenggara Haji dan Umroh, H Dunggar Angkat, kepada wartawan, Rabu (3/6).

Schedule awal, lanjutnya, pada calon haji seharunsya sudah akan masuk asrama pada 26 Juni 2020 mendatang, dan tergabung dalam KNO Medan.

“Tetapi karena gagal tahun ini, otomatis mereka diberangkatkan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 mendatang. Mereka semua sudah lunas (jemaah lunas tunda),” ucap Dunggar.

Jumlah jemaah haji asal Dairi tahun ini terbanyak sepanjang sejarah. Tahun 2019 lalu, jemaah haji yang diberangkatkan hanya 7 orang.

“Tahun ini, dari 30 calhaj Dairi, 16 orang di antaranya PNS, petani 2 orang, pegawai swasta 3 orang, pensiunan 4 orang, ibu rumahtangga 5 orang. Usia termuda 47 tahun, berjenis kelamin perempuan dan tertua 86 juga perempuan,” jelasnya.

Sebanyak 10 jemaah merupakan pasangan suami, termasuk Kakan Kemenag Dairi serta Dunggar dan istrinya.

Jemaah lunas tunda ini memiliki masa tunggu 9 tahun, sudah termasuk cepat dibanding di daerah lain. Adapun daftar tunggu haji di dairi sebanyak 350 orang, di luar yang gagal tahun ini.

Mengenai biaya haji, Dunggar menyebut, jumlahnya sebesar Rp32,1 juta. Jemaah buka rekening atau setoran awal sebesar Rp25 juta. Setoran awal boleh di bank apa saja yang syariah, kemudian Bank Sumut serta BRI. Setoran awal ini kemudian disetor ke badan pengelola keuangan haji.

Terkait pembatalan keberangkatan haji, Kemenag Dairi berencana mengundang ke 30 jemaah pada Kamis (4/6) hari ini. “Laporan kepada Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu sebagai kordinator haji telah kita siapkan,” katanya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/