25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Penjaga Beko Tertangkap Basah Bawa Granat

Konflik Galian C di Lahan Eks HGU PTPN 2 Seisemayang

BINJAI-Konflik galian C di atas lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Seisemayang Kelurahan Tunggurono, dan Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur belum berakhir.

Bagai mana tidak, saat konflik galian C itu terjadi, Jusuf Bangun (25) warga Desa Siriang-riang Namuukur Kecamatan Seibingei Kabupaten Langkat, salah seorang penjaga beko di Jalan TPA Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur ini, tertangkap basah oleh petugas setelah diketahui membawa sebuah granat jenis manggis yang masih akif, Kamis (2/8).

Informasi dihimpun POSMETRO (Group Sumut Pos), Jumat (3/8) menyebutkan, situasi mencekam yang sempat terjadi akibat konflik galian C membuat petugas kepolisian di jajaran Polres Binjai melakukan patroli dengan gencar. Hal itu dilakukan, agar tidak terjadi bentrokkan fisik.

Ketika puluhan anggota Parlin ketua PAC PP Binjai Timur berkumpul di persimpangan Jalan Pangeran Diponogoro untuk mengblokade truk galian C milik Tongat, situasi semakin mencekam. Untuk itu, sebuah mobil patroli dari kepolisian datang ke lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Melihat situasi di persimpangan jalan itu masih aman, petugas itupun langsung menuju ke lokasi galian C milik Tonngat. Nah, disinilah petugas melihat seorang pria (Jusuf-red) sedang berjalan ketakutan dengan menggunakan tas sandang.

Karena curiga dengan gerak-gerik pria tersebut, polisi membuntuti dari belakang. Selama petugas mengikutinya, Jusuf terlihat membuang sesuatu dari tangannya. Melihat hal itu, kecurigaan polisi semakin  bertambah dan berusaha mencari tahu apa isi dari benda yang dibuang Jusuf itu sebenarnya.
Selanjutnya Polisi mengambil tas sandang tersebut dan menggeledah isi dalamnya. Ternyata, setelah dibuka terlihat  satu buah bahan peledak jenis manggis yang diduga masih dalam keadaan aktif. Setelah mengetahui isi dalam tas tersebut, polisi pun langsung mengamankan pemiliknya  dan memboyongnya ke Mapolres Binjai guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bahan peledak yang dibawa oleh Jusuf ini diduga akan dijadikan sebagai senjata jika saja anggota Parlin melakukan serangan ke lokasi galian C yang dijaganya tersebut. Namun naas, belum lagi sempat menggunakan bahan peledak yang menjadi senjata bagi para meliter ini, ia keburu diamankan oleh petugas.

Jusuf yang kesehariannya bekerja sebgai penjaga beko ini mengatakan, kalau granat tersebut bukan miliknya, tapi milik seseorang yang dititipkan kepadanya. “Itu bukan punya aku, tapi milik seseorang yang dititipkannya sama aku,” kata Jusuf.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Aris Fianto mengakui penemuan granat aktif jenis manggis tersebut dan saat ini polisi masih memintai keterangan dari Jusuf terkait kepemilikan granat tersebut. “Sejauh ini kita maish mencari tahu kepemilikan granat itu,” tegas AKP Aris. (bam/smg)

Konflik Galian C di Lahan Eks HGU PTPN 2 Seisemayang

BINJAI-Konflik galian C di atas lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Seisemayang Kelurahan Tunggurono, dan Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur belum berakhir.

Bagai mana tidak, saat konflik galian C itu terjadi, Jusuf Bangun (25) warga Desa Siriang-riang Namuukur Kecamatan Seibingei Kabupaten Langkat, salah seorang penjaga beko di Jalan TPA Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur ini, tertangkap basah oleh petugas setelah diketahui membawa sebuah granat jenis manggis yang masih akif, Kamis (2/8).

Informasi dihimpun POSMETRO (Group Sumut Pos), Jumat (3/8) menyebutkan, situasi mencekam yang sempat terjadi akibat konflik galian C membuat petugas kepolisian di jajaran Polres Binjai melakukan patroli dengan gencar. Hal itu dilakukan, agar tidak terjadi bentrokkan fisik.

Ketika puluhan anggota Parlin ketua PAC PP Binjai Timur berkumpul di persimpangan Jalan Pangeran Diponogoro untuk mengblokade truk galian C milik Tongat, situasi semakin mencekam. Untuk itu, sebuah mobil patroli dari kepolisian datang ke lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Melihat situasi di persimpangan jalan itu masih aman, petugas itupun langsung menuju ke lokasi galian C milik Tonngat. Nah, disinilah petugas melihat seorang pria (Jusuf-red) sedang berjalan ketakutan dengan menggunakan tas sandang.

Karena curiga dengan gerak-gerik pria tersebut, polisi membuntuti dari belakang. Selama petugas mengikutinya, Jusuf terlihat membuang sesuatu dari tangannya. Melihat hal itu, kecurigaan polisi semakin  bertambah dan berusaha mencari tahu apa isi dari benda yang dibuang Jusuf itu sebenarnya.
Selanjutnya Polisi mengambil tas sandang tersebut dan menggeledah isi dalamnya. Ternyata, setelah dibuka terlihat  satu buah bahan peledak jenis manggis yang diduga masih dalam keadaan aktif. Setelah mengetahui isi dalam tas tersebut, polisi pun langsung mengamankan pemiliknya  dan memboyongnya ke Mapolres Binjai guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bahan peledak yang dibawa oleh Jusuf ini diduga akan dijadikan sebagai senjata jika saja anggota Parlin melakukan serangan ke lokasi galian C yang dijaganya tersebut. Namun naas, belum lagi sempat menggunakan bahan peledak yang menjadi senjata bagi para meliter ini, ia keburu diamankan oleh petugas.

Jusuf yang kesehariannya bekerja sebgai penjaga beko ini mengatakan, kalau granat tersebut bukan miliknya, tapi milik seseorang yang dititipkan kepadanya. “Itu bukan punya aku, tapi milik seseorang yang dititipkannya sama aku,” kata Jusuf.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Aris Fianto mengakui penemuan granat aktif jenis manggis tersebut dan saat ini polisi masih memintai keterangan dari Jusuf terkait kepemilikan granat tersebut. “Sejauh ini kita maish mencari tahu kepemilikan granat itu,” tegas AKP Aris. (bam/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/