TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Kasus pembantaian suami istri di Sipirok, Tapanuli Selatan (Tapsel) memasuki babak baru. Saat ini, kondisi Helmi Dayanti (25) istri korban yang sempat kritis mulai membaik.
Namun, dari keterangannya, dia membantah semua pengakuan sang pelaku Riski Herianto tentang motif di balik aksi keji yang menewaskan suaminya bernama Parlindungan Siregar.
Sebelumnya Riski mengaku dirinya Helmi memiliki hubungan dan sempat bertemu sebelum kejadian. Namun, karena Parlindungan mengetahui lalu mengancam akan membunuh Riski, sehingga dia nekat membunuh. Helmi menegaskan sama sekali tidak mengenal pelaku.
“Sudah kita mintai keterangan dari korban, namun dia mengaku tidak mengenalnya (pelaku, red). Tetapi akan kita konfrontir kembali,” ujar Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Isma Wansa, seperti dilansir Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO).
Kasat mengatakan, setelah mendapat pengakuan dari Riski, pihaknya langsung ke Medan untuk meminta keterangan Helmi Dayanti. Namun, setelah dimintai keterangan, korban mengaku sama sekali tidak mengenal sosok Riski Herianto yang mengaku ada menjalin hubungan dengan korban. Soal kondisi Helmi, korban sudah mulai membaik. “Masih dirawat, namun kondisinya sudah membaik,” jelasnya.
Begitu juga dengan kondisi Riski Herianto yang mendapat perawatan di RSUD Kota Padangsidimpuan, sudah membaik. Dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan.
“Pelaku juga sudah membaik, dan segera akan kita lakukan pemeriksaan,” sebutnya dan juga akan memaparkan kasus tersebut secara terang-terangan.
Sebelumnya, untuk menguatkan motif pembantaian pasutri yang menyebabkan Parlindungan Siregar meninggal, pihak Satreskrim Polres Tapsel langsung mengejar keterangan Helmi Dayanti, istri korban tewas ke Medan, yang kini masih menjalami perawatan di rumah sakit.
“Dugaan motif ini yang akan kami kejar untuk menguatkan, makanya kami akan meminta keterangan langsung dari istri korban yang masih dirawat di Medan,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Binjai ini.