30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Camat Sibuk Tunggu Perintah

Keadaan darurat biasanya menimbulkan kepanikan. Tapi hal itu tidak dialami Camat Tiganderket, Kabupaten Karo. Ketika warganya diminta untuk mengungsi karena status Sinabung naik menjadi siaga, sang camat, SB Baron Kaban, malah tetap tenang. Bahkan, dia tampak tak mengarahkan warganya untuk mengungsi.

Setelah diusut, ternyata sang camat tidak berani bertindak sebelum ada perintah dari pimpiannya. Tak pelak, hal ini sempat menimbulkan ketegangan antara dia dengan Kapolsek dan Danramil setempat yang ngotot agar warga segera mengungsi. “Ya, sempat ada ketegangan karena camat  masih menunggu perintah, namun dengan argumentasi Kapolsek dan Danramil, proses pengungsian berlangsung baik dengan menggunakan kendaraan yang bukan milik Pemkab Karo,” ujar Kepala Desa Mardinding, Johan Sitepu. Kemarin, Polri dan TNI memang tampak lebih sigap dibanding perangkat pemerintah daerah Karo.

Warga Mardinding sejak erupsi dini hari kemarin memang terus dicekam kehawatiran karena suara gemuruh yang lamanya hampir 20 menit. Sebagaimana terpantau, masyarakat Desa Mardinding mengungsi ke Los Pekan Tiganderket.  Di pengungsian mereka diterima langsung Kepala Desa Tiganderket, Kesukanta Ginting. Bahu membahu sekitar delapan ratusan warga ini ditempatkan di Los Pekan.

Secara keseluruhan, dari data yang disebut Kapolres Karo AKBP Albert Sianipar kepada wartawan, untuk sementara warga Desa Sukameriah mengungsi ke GBKP dan Masjid Payung, sementara warga Desa Mardinding mengungsi ke Desa Tiganderket. Sementara itu, Camat Namanteran, Terang Ukur br S ketika dihubungi via selular mengatakan warga dari Desa Simacem dan Bekerah untuk sementara diungsikan ke Los Desa Namanteran.

Sesuai data dari  Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sebanyak 1.293 jiwa warga sekitar Sinabung telah melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman pascaletusan Gunungapi Sinabung pada Minggu dini hari kemarin. “Pengungsi akan bertambah lagi karena saat ini warga di Desa Bekerah, Desa Simacem, dan Desa Sukameriah sedang bersiap-siap mengungsi ke Namanteran. Jumlah warga yang akan mengungsi masih dalam pendataan oleh petugas,” ujarnya.

Kondisi gunungapi Sinabung masih mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah. Gunung Sinabung tertutup oleh awan bercampur dengan asap kehitaman dan gerimis. Aktivitas gunung masih menunjukkan peningkatan.

Lebih lanjut ia mengatakan, BNPB telah menyampaikan saran kepada Bupati Karo seperti untuk mengadakan rapat koordinasi dengan semua unsur terkait, menetapkan status keadaan daruratnya, dan lain-lain.

Debu vulkanik Sinabung mengarah ke barat daya hingga kecamatan Namanteran, Payung, Tiganderket, Kutanbuluh, dan Tigabinanga menjadi areal yang dipenuhi debu. Kabar terakhir, hanya wilayah yang masuk radius 3 km saja yang mengungsi, sedangkan warga lain memutuskan stand by sambil menunggu perkembangan. Sejauh ini, warga masih mengalami kekurangan masker dan logistik. (riz/nng/smg)

Keadaan darurat biasanya menimbulkan kepanikan. Tapi hal itu tidak dialami Camat Tiganderket, Kabupaten Karo. Ketika warganya diminta untuk mengungsi karena status Sinabung naik menjadi siaga, sang camat, SB Baron Kaban, malah tetap tenang. Bahkan, dia tampak tak mengarahkan warganya untuk mengungsi.

Setelah diusut, ternyata sang camat tidak berani bertindak sebelum ada perintah dari pimpiannya. Tak pelak, hal ini sempat menimbulkan ketegangan antara dia dengan Kapolsek dan Danramil setempat yang ngotot agar warga segera mengungsi. “Ya, sempat ada ketegangan karena camat  masih menunggu perintah, namun dengan argumentasi Kapolsek dan Danramil, proses pengungsian berlangsung baik dengan menggunakan kendaraan yang bukan milik Pemkab Karo,” ujar Kepala Desa Mardinding, Johan Sitepu. Kemarin, Polri dan TNI memang tampak lebih sigap dibanding perangkat pemerintah daerah Karo.

Warga Mardinding sejak erupsi dini hari kemarin memang terus dicekam kehawatiran karena suara gemuruh yang lamanya hampir 20 menit. Sebagaimana terpantau, masyarakat Desa Mardinding mengungsi ke Los Pekan Tiganderket.  Di pengungsian mereka diterima langsung Kepala Desa Tiganderket, Kesukanta Ginting. Bahu membahu sekitar delapan ratusan warga ini ditempatkan di Los Pekan.

Secara keseluruhan, dari data yang disebut Kapolres Karo AKBP Albert Sianipar kepada wartawan, untuk sementara warga Desa Sukameriah mengungsi ke GBKP dan Masjid Payung, sementara warga Desa Mardinding mengungsi ke Desa Tiganderket. Sementara itu, Camat Namanteran, Terang Ukur br S ketika dihubungi via selular mengatakan warga dari Desa Simacem dan Bekerah untuk sementara diungsikan ke Los Desa Namanteran.

Sesuai data dari  Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sebanyak 1.293 jiwa warga sekitar Sinabung telah melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman pascaletusan Gunungapi Sinabung pada Minggu dini hari kemarin. “Pengungsi akan bertambah lagi karena saat ini warga di Desa Bekerah, Desa Simacem, dan Desa Sukameriah sedang bersiap-siap mengungsi ke Namanteran. Jumlah warga yang akan mengungsi masih dalam pendataan oleh petugas,” ujarnya.

Kondisi gunungapi Sinabung masih mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah. Gunung Sinabung tertutup oleh awan bercampur dengan asap kehitaman dan gerimis. Aktivitas gunung masih menunjukkan peningkatan.

Lebih lanjut ia mengatakan, BNPB telah menyampaikan saran kepada Bupati Karo seperti untuk mengadakan rapat koordinasi dengan semua unsur terkait, menetapkan status keadaan daruratnya, dan lain-lain.

Debu vulkanik Sinabung mengarah ke barat daya hingga kecamatan Namanteran, Payung, Tiganderket, Kutanbuluh, dan Tigabinanga menjadi areal yang dipenuhi debu. Kabar terakhir, hanya wilayah yang masuk radius 3 km saja yang mengungsi, sedangkan warga lain memutuskan stand by sambil menunggu perkembangan. Sejauh ini, warga masih mengalami kekurangan masker dan logistik. (riz/nng/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/