25.6 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Sinabung Erupsi 3 Jam

Foto: Erwin/PM Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, Indonesia, Sabtu 3 Januari 2015. Erupsi mengganggu aktivitas warga di Tanah Karo.
Foto: Erwin/PM
Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, Indonesia, Sabtu 3 Januari 2015. Erupsi yang berulang ini sangat mengganggu aktivitas warga di Tanah Karo.

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Hari ketiga pergantian tahun ini, Sabtu (3/1), gunung Sinabung mengalami erupsi sekitar 3 jam. Ini merupakan erupsi paling lama setelah letusan pada tahun 2010 lalu.

Dampak erupsi, sebagian besar warga di Kecamatan Tiganderket, Payung dan Munte tidak bisa beraktifitas. Abu vulkanik yang meluncur mulai pukul 05.00 Wib hingga pukul 08.00 Wib tersebut, kini telah memutihkan daun–daunan dan pemukiman warga.

“Sewaktu erupsi terdengar dentuman keras seperti pergeseran batu besar, namun warga tidak panik karena telah terbiasa,” ungkap Bulan Sinagarimbun dan Nampat Sembiring, keduanya warga Desa Tiganderket, Kec. Tiganderket, Sabtu (3/1).

Menurut Bulan, erupsi kali ini bisa dipastikan membuat tanaman warga seperti cabe, tomat dan tembakau gagal panen, mengingat abu vulkanik telah menutupi lahan.

Untuk itu, warga berharap pemerintah segera melakukan penyiraman jalanan desa maupun rumah–rumah penduduk, supaya abu vulkanik tidak berterbangan ketika kendaraan melintas.

Jika tidak segera dilakukan penyiraman dikhawatirkan warga akan mengalami gangguan pernafasan. Di samping itu, pemerintah seyogianya segera membagikan masker.

Terpisah, Ketua pos pengamatan Gunung Sinabung di desa Ndokum Siroga Kec. Simpang Empat, Armen Putra membenarkan adanya erupsi pada Sabtu pagi. “Erupsi terjadi pada pukul 05.00 Wib hingga 07.49 Wib sebanyak 11 kali APG (Awan Panas Guguran), dengan jarak luncur 2000-4000 meter ke arah selatan, tinggi kolom abu 500-3000 meter ke arah angin selatan barat daya dengan durasi 136-350/detik,” bebernya.

Ditambahkan Armen, melihat tingginya aktifitas, gunung sangat berpotensi mengalami erupsi susulan. Karenanya masyarakat disarankan tidak memasuki zona bahaya dalam radius tiga Kilometer, karena erupsi disertai awan panas kapan saja bisa terjadi.

Sementara itu, Sekretaris BPBD (Badan Penanggulanagan Bencana Daerah) Kabupaten Karo, Drs Jonson Tarigan mengatakan, erupsi kali ini sampai ke Kec. Laubaleng dan Tigabinanga. Dimana sebelumnya hanya di Kec. Tiganderket, Payung, dan Munte.

Seyogiaya arah angin ke selatan. Untuk itu pihaknya secepatnya akan membagikan masker ke penduduk yang terkena dampak abu Vulkanik. Sampai saat ini belum ada penambahan jumlah pengungsi.

“Apabila diperlukan evakusi, kita selalu siap siaga,” ujar Jonson sembari mengungkapkan kalau status Gunung Sinabung saat ini masih AWAS level III. (mag-4/ras)

Foto: Erwin/PM Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, Indonesia, Sabtu 3 Januari 2015. Erupsi mengganggu aktivitas warga di Tanah Karo.
Foto: Erwin/PM
Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, Indonesia, Sabtu 3 Januari 2015. Erupsi yang berulang ini sangat mengganggu aktivitas warga di Tanah Karo.

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Hari ketiga pergantian tahun ini, Sabtu (3/1), gunung Sinabung mengalami erupsi sekitar 3 jam. Ini merupakan erupsi paling lama setelah letusan pada tahun 2010 lalu.

Dampak erupsi, sebagian besar warga di Kecamatan Tiganderket, Payung dan Munte tidak bisa beraktifitas. Abu vulkanik yang meluncur mulai pukul 05.00 Wib hingga pukul 08.00 Wib tersebut, kini telah memutihkan daun–daunan dan pemukiman warga.

“Sewaktu erupsi terdengar dentuman keras seperti pergeseran batu besar, namun warga tidak panik karena telah terbiasa,” ungkap Bulan Sinagarimbun dan Nampat Sembiring, keduanya warga Desa Tiganderket, Kec. Tiganderket, Sabtu (3/1).

Menurut Bulan, erupsi kali ini bisa dipastikan membuat tanaman warga seperti cabe, tomat dan tembakau gagal panen, mengingat abu vulkanik telah menutupi lahan.

Untuk itu, warga berharap pemerintah segera melakukan penyiraman jalanan desa maupun rumah–rumah penduduk, supaya abu vulkanik tidak berterbangan ketika kendaraan melintas.

Jika tidak segera dilakukan penyiraman dikhawatirkan warga akan mengalami gangguan pernafasan. Di samping itu, pemerintah seyogianya segera membagikan masker.

Terpisah, Ketua pos pengamatan Gunung Sinabung di desa Ndokum Siroga Kec. Simpang Empat, Armen Putra membenarkan adanya erupsi pada Sabtu pagi. “Erupsi terjadi pada pukul 05.00 Wib hingga 07.49 Wib sebanyak 11 kali APG (Awan Panas Guguran), dengan jarak luncur 2000-4000 meter ke arah selatan, tinggi kolom abu 500-3000 meter ke arah angin selatan barat daya dengan durasi 136-350/detik,” bebernya.

Ditambahkan Armen, melihat tingginya aktifitas, gunung sangat berpotensi mengalami erupsi susulan. Karenanya masyarakat disarankan tidak memasuki zona bahaya dalam radius tiga Kilometer, karena erupsi disertai awan panas kapan saja bisa terjadi.

Sementara itu, Sekretaris BPBD (Badan Penanggulanagan Bencana Daerah) Kabupaten Karo, Drs Jonson Tarigan mengatakan, erupsi kali ini sampai ke Kec. Laubaleng dan Tigabinanga. Dimana sebelumnya hanya di Kec. Tiganderket, Payung, dan Munte.

Seyogiaya arah angin ke selatan. Untuk itu pihaknya secepatnya akan membagikan masker ke penduduk yang terkena dampak abu Vulkanik. Sampai saat ini belum ada penambahan jumlah pengungsi.

“Apabila diperlukan evakusi, kita selalu siap siaga,” ujar Jonson sembari mengungkapkan kalau status Gunung Sinabung saat ini masih AWAS level III. (mag-4/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/