MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN) mengeluarkan hasil survei mengenai elektabilitas partai politik di Sumatera Utara. Dalam hasil surveynya, SPIN menempatkan Partai Golkar di urutan pertama, diikuti dengan partai lainnya.
“Belum memutuskan sebesar 39,65% serta golput sebesar 0,9%. Artinya, jika pemilu legislatif dilaksanakan hari ini, maka Partai Golkar jawaranya disusul PDIP dan Gerindra,” ujar Direktur SPIN Igor Dirgantara dalam siaran persnya Kamis (4/1/2018).
Selain survey tersebut, Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN) juga menyertakan hasil survey mereka yang menempatkan Gubernur Sumut H Tengku Erry Nuradi berada di peringkat pertama.
Dalam riset yang dilakukan dengan wawancara sebanyak 1.262 responden dengan menggunakan teknik multistage random sampling itu, sosok Tengku Erry Nuradi memiliki nilai sempurna bagi masyarakat Sumatera Utara, yakni 93,56%, disusul Edy Rahmayadi sebesar 74,96%, dan Gus Irawan Pasaribu sebesar 65,89%. Sedangkan Djarot yang juga digadang-gadangkan akan mengisi bursa Pilgubsu 2018 berada pada urutan keempat.
“Berdasarkan survei kami, popularitas dan elektabilitas calon kandidat pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara beberapa waktu lalu,” jelas Igor Dirgantara.
Sedangkan, terkait figur paling layak memimpin, Tengku Erry Nuradi memperoleh dukungan sebesar 37,54%, Edy Rahmayadi sebesar 32,45%, Gus Irawan Pasaribu sebesar 10,21%. Sedangkan Djarot hanya memperoleh dukungan sebesar 9,10%.
“Dan jika Pilkada Sumatera Utara dilakukan hari ini, Kamis (4/1/2018, maka lagi-lagi Tengku Erry Nuradi juara dengan 23,89%, sementara Edy Rahmayadi mendapat 20,45%, Ngogesa Sitepu 8,26%, dan Djarot Saiful Hidayat 6,21%, Gus Irawan Pasaribu 4,21%, dan yang belum memutuskan atau undecided voters sebesar 25,68%,” katanya lagi.
Hasil survei tersebut, lanjutnya, menetapkan Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi sebagai kandidat yang akan bersaing ketat dalam Pilkada Sumut 2018. Hanya saja, Tengku Erry Nuradi unggul bagi pemilih perempuan, yakni sebesar 23,3%, sedangkan Edy Rahmayadi unggul bagi pemilih laki-laki, yakni sebesar 24,2%.
“Persaingan keduanya terlihat dalam berbagai simulasi yang dilakukan, mulai dari 10 kandidat hingga empat kandidat. Intinya, jika Pilkada Sumut diikuti oleh empat calon gubernur, maka Tengku Erry Nuradi pemenangnya. Namun jika terdapat lima calon gubernur atau lebih, maka kompetisi akan berlangsung ketat antara Edy Rahmayadi dan Tengku Erry Nuradi sebagai petahana,” kata Igor pula.