Menurut Sahlul, candaan tersebut adalah hak Syamsul Arifin dalam berkomunikasi. Hanya saja, menurut Sahlul, instruksi partai sudah sangat jelas bahwa Golkar mengusung dan bertekad memenangkan pasangan Eramas.
“Boleh becanda, tapi Sumut ini harus dibangun dengan keseriusan dan ketegasan sikap. Bukan sebentar di sana, sebentar di sini. Saya garisbawahi, bahwa membangun Sumut ini harus punya ketegasan. Dan ketegasan itu ada pada Eramas,” kata Sahlul.
Sahlul menyebut, kader dan pengurus Golkar se-Sumut boleh saja berbeda pendapat jika belum ada keputusan DPP Golkar soal Pilgubsu.
“Nah, saat ini kan DPP Golkar sudah ada sikap dan diputuskan bahwa Golkar mendukung dan berkomitmen memenangkan Eramas di Pilgubsu,” kata Sahlul.
Apa yang sudah direncanakan pasangan Eramas dalam visi-misinya, sambung Sahlul, merupakan formulasi yang sudah tepat dalam membawa Sumut bermartabat.
“Soal infrastruktur, lapangan kerja, pendidikan, kesehatan hingga UMKM adalah sebagian dari fokus Eramas. Persoalan itu tak bisa dibawa melucu-lucu seperti yang selama ini dipertontonkan Syamsul Arifin,” imbuh Sahlul.
Ditegaskan Syahlul, pernyataannya ini merupakan tanggungjawab Sahlul sebagai Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Sumut.
“Saya punya tanggungjawab memenangkan Pilkada di Sumut yang diusung Partai Golkar. Saya mengimbau pengurus dan kader Golkar Sumut di semua tingkatan untuk menjalankan instruksi DPP Partai Golkar. Jika tidak, maka akan ada catatan bagi mereka-mereka yang membelot,” kata Sahlul.
Diingatkan Sahlul, bagi kepala daerah dan anggota Fraksi Golkar se-Sumut yang tidak bekerja memenangkan Eramas, maka akan ada catatan pada Pemilu dan Pileg 2019 nanti.
“Bisa saja pada Pileg 2019 nanti tidak ditetapkan jadi Caleg dari Partai Golkar apabila tidak bekerja untuk kebesaran partai,” tukasnya.(bbs/ala)