MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin meminta para ulama untuk tidak ikut terprovokasi perbedaan pilihan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Menurutnya, ulama harus mengawal, jangan jadi bagian dari kegaduhan.
“Jaga keutuhan dan mengawal persatuan bangsa di antara masyarakat,” ujarnya usai meresmikan peletakan batu pertama pengembangan Masjid Al Hasanah, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan, Minggu (4/2).
Dikatakan Ma’ruf Amin, Pilkada atau Pilpres jangan sampai merusak tatanan kehidupan bangsa yang sudah baik. Karena bangsa Indonesia diperjuangkan oleh pendiri dan pejuang dengan darah dan air mata.
“Mereka berhasil menyusun landasan bangsa dan negara, sehingga sampai 72 tahun Negara Indonesia tetap ada. Jadi jangan karena Pilkada dan terlalu ego untuk menang, maka mengorbankan keutuhan bangsa,” ucapnya.
Ketua Umum Syuriah PB NU ini juga meminta pihak-pihak yang bertarung dalam Pilkada untuk bertindak secara fair, siap menang dan juga siap kalah. Serta tidak perlu melakukan cara-cara yang merusak, adu domba dan fitnah.
“Berjalanlah sesuai aturan yang ada. Ketika menang jangan sombong dan kalau kalah dia harus legowo,” imbuhnya.(rel/ala)
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin meminta para ulama untuk tidak ikut terprovokasi perbedaan pilihan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Menurutnya, ulama harus mengawal, jangan jadi bagian dari kegaduhan.
“Jaga keutuhan dan mengawal persatuan bangsa di antara masyarakat,” ujarnya usai meresmikan peletakan batu pertama pengembangan Masjid Al Hasanah, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan, Minggu (4/2).
Dikatakan Ma’ruf Amin, Pilkada atau Pilpres jangan sampai merusak tatanan kehidupan bangsa yang sudah baik. Karena bangsa Indonesia diperjuangkan oleh pendiri dan pejuang dengan darah dan air mata.
“Mereka berhasil menyusun landasan bangsa dan negara, sehingga sampai 72 tahun Negara Indonesia tetap ada. Jadi jangan karena Pilkada dan terlalu ego untuk menang, maka mengorbankan keutuhan bangsa,” ucapnya.
Ketua Umum Syuriah PB NU ini juga meminta pihak-pihak yang bertarung dalam Pilkada untuk bertindak secara fair, siap menang dan juga siap kalah. Serta tidak perlu melakukan cara-cara yang merusak, adu domba dan fitnah.
“Berjalanlah sesuai aturan yang ada. Ketika menang jangan sombong dan kalau kalah dia harus legowo,” imbuhnya.(rel/ala)