30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Edy: Nias Bisa Jadi Lokomotif Ekonomi Sumut

Tokoh masyarakat Nias mengenakan pakaian adat kepada calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi beserta istri Nawal Lubis.

SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat di Kepulauan Nias. Pasalnya, meski kaya akan komoditi, namun perhatian pemerintah terhadap masyarakat di sana masih sangat minim. Karenanya, Edy bertekad mengangkat kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Kepulauan Nias sebagai lokomotif pembangunan di Sumut.

Edy Rahmayadi dan Rombongan tiba di Bandara Binaka, Selasa (3/4) pagi. Mereka langsung menuju Warung Mama Citra di Jalan Sirao, Kota Gunung Sitoli, untuk sarapan bersama masyarakat. Turut mendampingi Edy sejumlah pengurus partai koalisi Eramas di antaranya Partai Gerindra, Golkar,  Hanura, PAN, PKS, Nasdem, Perindo, PBB dan organisasi masyarakat (Ormas) seperti Pemuda Pancasila dan FKPPI.

Di warung makan yang cukup terkenal di Kota Gunung Sitoli ini, Edy beserta istri Nawal Lubis menikmati sarapan Lontong. Usai sarapan, Edy beserta rombongan menghadiri silaturahmi dengan Lintas Partai Pendukung Eramas di Wisma Soliga, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Gunungsitoli.

Kunjungan kali ini merupakan kunjungan keempat kalinya ke Kepulauan Nias, yakni dua kali saat menjadi Pangdam I Bukit Barisan dan satu kali saat dirinya menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Paskostrad) dan kini sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.

Edy juga berkesempatan untuk berdialog dengan para tokoh masyarakat tentang kondisi Kepulauan Nias, termasuk di Kota Gunung Sitoli. Salah satu masukan yang disampaikan masyarakat adalah minimnya perhatian pemerintah provinsi kepada pulau terluar di Sumut tersebut. Hal ini mengakibatkan Kepulauan Nias terus tertinggal dari kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara. “Bapak lihat sendiri, namanya saja ini kota tapi jauh tertinggal dengan kota-kota lain di Sumut. Nias terus terbelakang. Makanya masyarakat Nias berjuang agar menjadi provinsi. Tadi saya bicara sama pak Edy, katanya empat kali sudah ke Nias ini, masih seperti ini saja Nias. Betul itu yang dikatakan Pak Edy, “ujar Ketua Tim Pemenangan Eramas Kepulauan Nias Martimus Lase.

Tokoh masyarakat Nias mengenakan pakaian adat kepada calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi beserta istri Nawal Lubis.

SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat di Kepulauan Nias. Pasalnya, meski kaya akan komoditi, namun perhatian pemerintah terhadap masyarakat di sana masih sangat minim. Karenanya, Edy bertekad mengangkat kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Kepulauan Nias sebagai lokomotif pembangunan di Sumut.

Edy Rahmayadi dan Rombongan tiba di Bandara Binaka, Selasa (3/4) pagi. Mereka langsung menuju Warung Mama Citra di Jalan Sirao, Kota Gunung Sitoli, untuk sarapan bersama masyarakat. Turut mendampingi Edy sejumlah pengurus partai koalisi Eramas di antaranya Partai Gerindra, Golkar,  Hanura, PAN, PKS, Nasdem, Perindo, PBB dan organisasi masyarakat (Ormas) seperti Pemuda Pancasila dan FKPPI.

Di warung makan yang cukup terkenal di Kota Gunung Sitoli ini, Edy beserta istri Nawal Lubis menikmati sarapan Lontong. Usai sarapan, Edy beserta rombongan menghadiri silaturahmi dengan Lintas Partai Pendukung Eramas di Wisma Soliga, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Gunungsitoli.

Kunjungan kali ini merupakan kunjungan keempat kalinya ke Kepulauan Nias, yakni dua kali saat menjadi Pangdam I Bukit Barisan dan satu kali saat dirinya menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Paskostrad) dan kini sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.

Edy juga berkesempatan untuk berdialog dengan para tokoh masyarakat tentang kondisi Kepulauan Nias, termasuk di Kota Gunung Sitoli. Salah satu masukan yang disampaikan masyarakat adalah minimnya perhatian pemerintah provinsi kepada pulau terluar di Sumut tersebut. Hal ini mengakibatkan Kepulauan Nias terus tertinggal dari kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara. “Bapak lihat sendiri, namanya saja ini kota tapi jauh tertinggal dengan kota-kota lain di Sumut. Nias terus terbelakang. Makanya masyarakat Nias berjuang agar menjadi provinsi. Tadi saya bicara sama pak Edy, katanya empat kali sudah ke Nias ini, masih seperti ini saja Nias. Betul itu yang dikatakan Pak Edy, “ujar Ketua Tim Pemenangan Eramas Kepulauan Nias Martimus Lase.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/