31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

33 Warga Srilanka Dipindahkan ke Sibolga

ADITIA LAOLI/SUMUT POS
PENAMPUNGAN SEMENTARA: 33 orang asal Srilangka ditampung di aula pertemuan Kantor Kelurahan Pasar Lahewa, menunggu diberangkatkan ke Kantor Imigrasi di Sibolga.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 33 orang warga Srilangka yang ditemukan terdampar di wilayah perairan Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, akan dipindahkan hari ini, Jumat (11/8) ke Sibolga. Mereka diangkut menggunakan jalur laut dari pelabuhan Gununungsitoli menuju pelabuhan Sibolga.

Hal itu dikatakan Hulu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara, Drs. Sokhiziduhu Hulu kepada Sumut Pos Kamis (10/8). “Berhubung di Kepulauan Nias belum ada kantor Imigrasi, maka kita rencanakan besok (Jumat, red) mereka akan diberangkatkan melalui jalur laut, menuju kantor Imigrasi di Sibolga,” ujar Sokhiziduhu melalui telepon seluler.

Sokhiziduhu menjelaskan, ke 33 orang asal Srilanka tersebut hingga kini masih berada di Lahewa dan diinapkan di aula kantor lurah pasar lahewa. “Sejauh ini kita sudah memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan, dan setelah dilakukan pemeriksaan medis, kondisi para pencari suaka itu dalam keadaan sehat,” terangnya.

Menurut Sokhiziduhu, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ke 33 orang tersebut, awalnya mereka berencana menuju New Zealand untuk mencari suaka perlindungan akibat perang saudara yang sedang terjadi di negara mereka. Dan tidak ditemukan dokumen yang mencurigakan yang mengarah kepada organisasi terlarang.

“Dari hasil pemeriksaan pihak Kepolisian, terhadap ke 33 orang warga Srilangka ini tidak ditemukan dokumen yang mencurigakan maupun yang mengarah kepada organisasi terlarang. Mereka hanya mencari suaka perlindungan akibat perang saudara yang sedang terjadi di Negara mereka.” ucap Sokhiziduhu.

Sebelumnya diketahui, awal ditemukannya kapal terdampar tersebut berdasarkan informasi dari para nelayan setempat, Rabu (9/8) sekitar pukul 09.00 Wib. Nelayan lalu melaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor Lahewa bahwa ada kapal terdampar di perairan Lahea.

Kemudian personil Polsek Lahewa, dipimpin Kapolsek melakukan pengecekan dan mendapati sebuah kapal terdampar berisi 32 orang laki-laki, dan 1 orang perempuan. “Seluruhnya berkewarganegaraan Srilanka,” kata Ps Paur Subbag Humas Polres Nias Bripka Restu Gulo, kepada Koran ini melalui telepon seluler, Kamis (10/8).

Dari hasil keterangan dari salah salah seorang warga negara Srilanka tersebut, mereka berangkat dari negaranya pada tanggal 3 Juli 2017. Rencana mereka hendak menuju New Zealand untuk mencari suaka perlindungan akibat perang saudara yang sedang terjadi di negara mereka.

Namun di tengah perjalanan, Minggu (6/8) lalu, kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pada bagian mesin. Sehingga kapal tersebut terombang-ambing terbawa arus, dan akhirnya terdampar diwilayah perairan Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara.

Pemkab Nias Utara melalui Dinas Sosial, BPBD, Kepolisian Sektor Lahewa, dan Koramil 05 Lahewa langsung memberikan bantuan serta menampung ke-33 orang warga negara asing tersebut di aula Pertemuan Kantor Kelurahan Pasar Lahewa, sejak Rabu (9/8). (mag-5/yaa)

 

 

ADITIA LAOLI/SUMUT POS
PENAMPUNGAN SEMENTARA: 33 orang asal Srilangka ditampung di aula pertemuan Kantor Kelurahan Pasar Lahewa, menunggu diberangkatkan ke Kantor Imigrasi di Sibolga.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 33 orang warga Srilangka yang ditemukan terdampar di wilayah perairan Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, akan dipindahkan hari ini, Jumat (11/8) ke Sibolga. Mereka diangkut menggunakan jalur laut dari pelabuhan Gununungsitoli menuju pelabuhan Sibolga.

Hal itu dikatakan Hulu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara, Drs. Sokhiziduhu Hulu kepada Sumut Pos Kamis (10/8). “Berhubung di Kepulauan Nias belum ada kantor Imigrasi, maka kita rencanakan besok (Jumat, red) mereka akan diberangkatkan melalui jalur laut, menuju kantor Imigrasi di Sibolga,” ujar Sokhiziduhu melalui telepon seluler.

Sokhiziduhu menjelaskan, ke 33 orang asal Srilanka tersebut hingga kini masih berada di Lahewa dan diinapkan di aula kantor lurah pasar lahewa. “Sejauh ini kita sudah memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan, dan setelah dilakukan pemeriksaan medis, kondisi para pencari suaka itu dalam keadaan sehat,” terangnya.

Menurut Sokhiziduhu, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ke 33 orang tersebut, awalnya mereka berencana menuju New Zealand untuk mencari suaka perlindungan akibat perang saudara yang sedang terjadi di negara mereka. Dan tidak ditemukan dokumen yang mencurigakan yang mengarah kepada organisasi terlarang.

“Dari hasil pemeriksaan pihak Kepolisian, terhadap ke 33 orang warga Srilangka ini tidak ditemukan dokumen yang mencurigakan maupun yang mengarah kepada organisasi terlarang. Mereka hanya mencari suaka perlindungan akibat perang saudara yang sedang terjadi di Negara mereka.” ucap Sokhiziduhu.

Sebelumnya diketahui, awal ditemukannya kapal terdampar tersebut berdasarkan informasi dari para nelayan setempat, Rabu (9/8) sekitar pukul 09.00 Wib. Nelayan lalu melaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor Lahewa bahwa ada kapal terdampar di perairan Lahea.

Kemudian personil Polsek Lahewa, dipimpin Kapolsek melakukan pengecekan dan mendapati sebuah kapal terdampar berisi 32 orang laki-laki, dan 1 orang perempuan. “Seluruhnya berkewarganegaraan Srilanka,” kata Ps Paur Subbag Humas Polres Nias Bripka Restu Gulo, kepada Koran ini melalui telepon seluler, Kamis (10/8).

Dari hasil keterangan dari salah salah seorang warga negara Srilanka tersebut, mereka berangkat dari negaranya pada tanggal 3 Juli 2017. Rencana mereka hendak menuju New Zealand untuk mencari suaka perlindungan akibat perang saudara yang sedang terjadi di negara mereka.

Namun di tengah perjalanan, Minggu (6/8) lalu, kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pada bagian mesin. Sehingga kapal tersebut terombang-ambing terbawa arus, dan akhirnya terdampar diwilayah perairan Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara.

Pemkab Nias Utara melalui Dinas Sosial, BPBD, Kepolisian Sektor Lahewa, dan Koramil 05 Lahewa langsung memberikan bantuan serta menampung ke-33 orang warga negara asing tersebut di aula Pertemuan Kantor Kelurahan Pasar Lahewa, sejak Rabu (9/8). (mag-5/yaa)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/