26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

GNPF Ulama Sumut Bakal Laporkan Sukmawati ke Polda Sumut

Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf lahir batin dan memberikan klarifikasi soal puisinya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Putri Presiden pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri akhirnya meminta maaf kepada masyarakat, khususnya umat Islam, terkait puisinya yang membandingkan antara lantunan kidung dan azan. Polda Sumut dan MUI Kota Medan pun mengimbau semua pihak menahan diri dan mempercayakannya pada proses hukum.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Sumut Pos, sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumatera Utara akan menggelar aksi di Polda Sumut usai salat Jumat, meminta Sukmawati segera ditangkap. Menanggapi rencana aksi ini, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahuinya.

Namun, ia mengimbau, apabila aksi akan benar-benar berlangsung, agar dilakukan dengan aman dan kondusif jangan sampai berujung anarkis. “Saya belum ada dengar. Tapi kalau mau aksi silahkan, dan jangan anarkis,” ungkapnya, Rabu (4/4).

Hanya saja, sambung Rina, terkait puisi Sukmawati tersebut, proses hukumnya kini tengah berjalan di Jakarta. Ia memonitor, telah ada dua laporan polisi berkaitan dengan itu. “Jadi, mestinya kita percayakan saja kepada pihak penegak hukum yang menangani kasus itu. Apalagi sebenarnya lokasinya juga ada di Jakarta, dan proses hukumnya sedang berjalan,” jelasnya.

Untuk itu, Rina mengimbau, agar lebih baik bersama-sama menjaga kondusifitas yang ada di Provinsi Sumut. Dengan cara mempercayakan proses hukumnya kepada penegak hukum. “Mari kita sama-sama percayakan. Jangan sampai rumah kita (Sumut) ini menjadi tidak kondusif kan,” tuturnya.

Disinggung terkait pengamanan aksi, Rina juga mengatakan, dirinya belum ada memonitor. Sebab, saat ini ia mengaku tengah berada di Jakarta. “Tapi biasanya prosesnya ada di Karo Ops yang mengelola pengamananya,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Medan, Muhammad Hatta juga mengatakan, sebaiknya tidak dilakukan aksi karena Polisi sudah sangat merespon tuntutan-tuntutan Ormas Islam. Disebut Hatta, kejadian di Jakarta sehingga sebaiknya tidak dilakukan aksi unjuk rasa karena semua sudah terbuka. “Tadi ketika pertemuan saya dengan Wakapolda dan Kapolrestabes, semua sudah terbuka. Pihak Polisi bersedia memfasilitasi semua. Siap menerima pengaduan dan menyiapkan tim. Jika misalnya itu berujung kepada Mabes Polri, mereka siap memfasilitasi, ” ujar Hatta.

Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf lahir batin dan memberikan klarifikasi soal puisinya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Putri Presiden pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri akhirnya meminta maaf kepada masyarakat, khususnya umat Islam, terkait puisinya yang membandingkan antara lantunan kidung dan azan. Polda Sumut dan MUI Kota Medan pun mengimbau semua pihak menahan diri dan mempercayakannya pada proses hukum.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Sumut Pos, sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumatera Utara akan menggelar aksi di Polda Sumut usai salat Jumat, meminta Sukmawati segera ditangkap. Menanggapi rencana aksi ini, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahuinya.

Namun, ia mengimbau, apabila aksi akan benar-benar berlangsung, agar dilakukan dengan aman dan kondusif jangan sampai berujung anarkis. “Saya belum ada dengar. Tapi kalau mau aksi silahkan, dan jangan anarkis,” ungkapnya, Rabu (4/4).

Hanya saja, sambung Rina, terkait puisi Sukmawati tersebut, proses hukumnya kini tengah berjalan di Jakarta. Ia memonitor, telah ada dua laporan polisi berkaitan dengan itu. “Jadi, mestinya kita percayakan saja kepada pihak penegak hukum yang menangani kasus itu. Apalagi sebenarnya lokasinya juga ada di Jakarta, dan proses hukumnya sedang berjalan,” jelasnya.

Untuk itu, Rina mengimbau, agar lebih baik bersama-sama menjaga kondusifitas yang ada di Provinsi Sumut. Dengan cara mempercayakan proses hukumnya kepada penegak hukum. “Mari kita sama-sama percayakan. Jangan sampai rumah kita (Sumut) ini menjadi tidak kondusif kan,” tuturnya.

Disinggung terkait pengamanan aksi, Rina juga mengatakan, dirinya belum ada memonitor. Sebab, saat ini ia mengaku tengah berada di Jakarta. “Tapi biasanya prosesnya ada di Karo Ops yang mengelola pengamananya,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Medan, Muhammad Hatta juga mengatakan, sebaiknya tidak dilakukan aksi karena Polisi sudah sangat merespon tuntutan-tuntutan Ormas Islam. Disebut Hatta, kejadian di Jakarta sehingga sebaiknya tidak dilakukan aksi unjuk rasa karena semua sudah terbuka. “Tadi ketika pertemuan saya dengan Wakapolda dan Kapolrestabes, semua sudah terbuka. Pihak Polisi bersedia memfasilitasi semua. Siap menerima pengaduan dan menyiapkan tim. Jika misalnya itu berujung kepada Mabes Polri, mereka siap memfasilitasi, ” ujar Hatta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/