28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

GNPF Ulama Sumut Bakal Laporkan Sukmawati ke Polda Sumut

Namun, bila tidak ada respon yang baik dari pihak Polisi, disebut M Hatta, baru melakukan aksi. Diakui Hatta, dirinya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Hatta menilai seolah-olah ada upaya yang sistematis untuk menghancurkan tatanan masyarakat Indonesia supaya muncul perpecahan dan permusuhan. Oleh karena itu, dia menyebut Polisi seharusnya bertindak cepat.

Sementara, Ketua GNPF Ulama Sumatera Utara Ustadz Heriansyah mengingatkan, permintaan maaf Sukmawati sambil meneteskan air mata, tidak mempengaruhi Spirit Bela Islam Jilid II. Dia meminta tetap pada terget semula, memenjarakan Sukmawati, mengingat Sukmawati paling gencar menyerang Habib Rizieq Sihab, dan kalau dia dilepas akan muncul penista lainnya.

“Nanti di luar akan banyak cerita lain. Sudah minta maaf, kenapa kita tidak memaafkan. Saya ingatkan ini jangan sampai mempengaruhi spirit kita,” kata Heriansyah saat rapat tekhnis Aksi Bela Islam Jilid 2 bersama Ormas Islam di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan di Jalan Nusantara, Medan Kota, Rabu (4/4) sore.

Ketika diwawancarai, Heriansyah mengimbau Umat Islam membuktikan kepedulian terhadap kehormatan agama. Disebutnya, ini ujian lagi bagi Umat Islam. Dia mengajak Umat Islam bersama-sama mengadukan Sukmawati ke Polda Sumut, mendesak segera memproses hukum karena ini sedang dalam momentum yang sangat krusial, tahun politik yang segala sesuatu bisa menjadi serius jika tidak segera ditindaklanjuti.

“Saat ini Umat Islam sedang berada dalam kondisi yang sangat lemah karena Negara sedang di kuasai oleh kelompok kelompok yang bukan hanya anti agama tapi juga anti Islam sehingga cendrung menjadikan agama sebagai mainan dan selalu berpihak pada penista. Kita sudah terlibat sangat dalam kemarin di acara 212 dengan mantan gubernur DKI waktu itu, tapi tetap saja tidak ada hukuman yang membuat efek jera karena kalaupun divonis bersalah dia diistimewakan, ” ujar Heriansyah.

Sementara Juru bicara GNPF Ulama Sumut, Rafdinal menyebut, aksi akan dilakukan ba’da Shalat Jumat. Untuk titik kumpul, di Masjid Agung, Jalan Diponegoro, terus ke Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja. Estimasi massa yang akan itu aksi itu, 5.000 orang dengan Kordinator Lapangan Indra Buana Tanjung.

Disebut Rafdinal, mereka menuntut Sukmawati ditangkap karena telah melakukan penistaan terhadap Islam. Mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan Sukmawati, penistaan secara terang dan jelas karena membandingkan Azan dan Kidung, dimana azan adalah KaIimat Tauhid yang sangat suci dan sakral bagi Ummat Islam. Begitu juga membandingkan cadar dan konde, diakui Rafdinal sangat tepat dibandingkan. ” Ini bisa jauh lebih berat dari Ahok. Ini sebuah pelecehan dan penistaan yang besar dan terang-terangan serta ini bisa membahayakan stabilitas keamanan dan persatuan sehingga bisa memecah Anak Bangsa, ” ungkap Rafdinal.(mag-1/ain/adz)

Namun, bila tidak ada respon yang baik dari pihak Polisi, disebut M Hatta, baru melakukan aksi. Diakui Hatta, dirinya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Hatta menilai seolah-olah ada upaya yang sistematis untuk menghancurkan tatanan masyarakat Indonesia supaya muncul perpecahan dan permusuhan. Oleh karena itu, dia menyebut Polisi seharusnya bertindak cepat.

Sementara, Ketua GNPF Ulama Sumatera Utara Ustadz Heriansyah mengingatkan, permintaan maaf Sukmawati sambil meneteskan air mata, tidak mempengaruhi Spirit Bela Islam Jilid II. Dia meminta tetap pada terget semula, memenjarakan Sukmawati, mengingat Sukmawati paling gencar menyerang Habib Rizieq Sihab, dan kalau dia dilepas akan muncul penista lainnya.

“Nanti di luar akan banyak cerita lain. Sudah minta maaf, kenapa kita tidak memaafkan. Saya ingatkan ini jangan sampai mempengaruhi spirit kita,” kata Heriansyah saat rapat tekhnis Aksi Bela Islam Jilid 2 bersama Ormas Islam di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan di Jalan Nusantara, Medan Kota, Rabu (4/4) sore.

Ketika diwawancarai, Heriansyah mengimbau Umat Islam membuktikan kepedulian terhadap kehormatan agama. Disebutnya, ini ujian lagi bagi Umat Islam. Dia mengajak Umat Islam bersama-sama mengadukan Sukmawati ke Polda Sumut, mendesak segera memproses hukum karena ini sedang dalam momentum yang sangat krusial, tahun politik yang segala sesuatu bisa menjadi serius jika tidak segera ditindaklanjuti.

“Saat ini Umat Islam sedang berada dalam kondisi yang sangat lemah karena Negara sedang di kuasai oleh kelompok kelompok yang bukan hanya anti agama tapi juga anti Islam sehingga cendrung menjadikan agama sebagai mainan dan selalu berpihak pada penista. Kita sudah terlibat sangat dalam kemarin di acara 212 dengan mantan gubernur DKI waktu itu, tapi tetap saja tidak ada hukuman yang membuat efek jera karena kalaupun divonis bersalah dia diistimewakan, ” ujar Heriansyah.

Sementara Juru bicara GNPF Ulama Sumut, Rafdinal menyebut, aksi akan dilakukan ba’da Shalat Jumat. Untuk titik kumpul, di Masjid Agung, Jalan Diponegoro, terus ke Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja. Estimasi massa yang akan itu aksi itu, 5.000 orang dengan Kordinator Lapangan Indra Buana Tanjung.

Disebut Rafdinal, mereka menuntut Sukmawati ditangkap karena telah melakukan penistaan terhadap Islam. Mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan Sukmawati, penistaan secara terang dan jelas karena membandingkan Azan dan Kidung, dimana azan adalah KaIimat Tauhid yang sangat suci dan sakral bagi Ummat Islam. Begitu juga membandingkan cadar dan konde, diakui Rafdinal sangat tepat dibandingkan. ” Ini bisa jauh lebih berat dari Ahok. Ini sebuah pelecehan dan penistaan yang besar dan terang-terangan serta ini bisa membahayakan stabilitas keamanan dan persatuan sehingga bisa memecah Anak Bangsa, ” ungkap Rafdinal.(mag-1/ain/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/