26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Antisipasi PMK Hewan Ternak, Kapolres dan Kadis Pertanian Tebingtinggi Kunjungi Peternak

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibisono didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian (Disketapang dan Pertanian) Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung meninjau peternakan sapi di Jalan Danau Meninjau Kelurahan Padangmerbau Kecamatan Padanghulu Kota Tebingtinggi, Senin (4/7). Kunjungi tersebut dalam kegiatan sosialiasi untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak sapi serta kambing,

Kadis Ketapang dan Pertanian Kota Tebingtinggi, Marinbum Marpaung mengatakan bahwa Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) adalah Penyakit Hewan Menular Stategis (PHMS) yang menyerang hewan berkuku belah terutama hewan ternak Ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan ternak babi.

“PMK atau Foot and Mout Disease (FMD) disebabkan oleh virus dari famili picornaviridae dan genus aphthovirus dengan tanda-tanda klinis lesi atau lepuh pada mulut, ludah, bantalan gigi, langit langit lunak, lubang hidung. moncong, air liur berlebih, keluarnya cairan dari hidung. Lesi atau lepuh pada puting sehingga produksi ASI berkurang,mastitis,” terang Marinbum.

Ditambahkan Marinbum, ternak tampak kondisi lesi atau lepuh pada kaki seperti ruang interdigital, pita koroner, ketimpangan, ternak malas bergerak. Jadi untuk mengatasi agar tidak terjangkit penyakit PMK pada ternak peliharaan seperti sapi, kandan ternak harus selalu dalam keadaan bersih, pakan ternak harus yg bersih dan rutin dengan diselingi diberikan minuman berupa jamu untuk anti bodi ternak, kandang ternak harus sering disemprot disinfectan.

“Apabila ada ternak yg terjangkit, segera ternak tersebut di asingkan dari ternak yg belum terjangkit untuk menghambat penularan virus PMK. Setiap peternak disarankan untuk selalu berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kita Tebingtinggi,” urai Marinbum.

Marinbum Marapaubg krmbali menerangkan akan segera dibentuk gugus tugas penanganan PMK di Kita Tebingtinggi.”Terima kasih Kepada Kapolres Tebingtinggi beserta Jajarannya atas bantuannya telah ikut serta membantu dalam pendataan dan penanganan PMK di Kota Tebingtinggi,” paparnya.

Sedangkan Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibisono meminta kepada Dinas Ketapang dan Pertanian Kota Tebingtinggi dalam menghadapi penyebaran PMK pada ternak agar menugaskan petugas PPL dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi melakukan penyemprotan DisInfectan di kandang ternak.

“Selain melakukan pendataan hewan ternak milik warga, sosialisasi PMK, petugas juga harus melakukan pembersihan kandang ternak agar hewan ternak warga terhindar dari PMK,” terangnya.

Seorang peternak, Kalwan Sing menuturkan saat ini sapi yang berjumlah 12 ekor miliknya kondisi sehat dan tidak terpapar PMK, tetapi sejak tersiar kabar PMK pada hewan ternak sapi dan kambing, sejumlah peternak merasa takut jika ternaknya akan mati, bahkan ada peternak yang melelang ternak sapinya dengan harga murah.

“Untuk mengantisipasi, kami selalu mengecek kondisi sapi setiap harinya. Menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan ternak yang cukup dan bergizi,” ujarnya.

Hasil peninjauan di lokasi peternak sapi, Dinas Ketapang dan Pertanian Kota Tebingtinggi belum ada menemukan hewan ternak yang terpapar PMK. (ian/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibisono didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian (Disketapang dan Pertanian) Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung meninjau peternakan sapi di Jalan Danau Meninjau Kelurahan Padangmerbau Kecamatan Padanghulu Kota Tebingtinggi, Senin (4/7). Kunjungi tersebut dalam kegiatan sosialiasi untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak sapi serta kambing,

Kadis Ketapang dan Pertanian Kota Tebingtinggi, Marinbum Marpaung mengatakan bahwa Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) adalah Penyakit Hewan Menular Stategis (PHMS) yang menyerang hewan berkuku belah terutama hewan ternak Ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan ternak babi.

“PMK atau Foot and Mout Disease (FMD) disebabkan oleh virus dari famili picornaviridae dan genus aphthovirus dengan tanda-tanda klinis lesi atau lepuh pada mulut, ludah, bantalan gigi, langit langit lunak, lubang hidung. moncong, air liur berlebih, keluarnya cairan dari hidung. Lesi atau lepuh pada puting sehingga produksi ASI berkurang,mastitis,” terang Marinbum.

Ditambahkan Marinbum, ternak tampak kondisi lesi atau lepuh pada kaki seperti ruang interdigital, pita koroner, ketimpangan, ternak malas bergerak. Jadi untuk mengatasi agar tidak terjangkit penyakit PMK pada ternak peliharaan seperti sapi, kandan ternak harus selalu dalam keadaan bersih, pakan ternak harus yg bersih dan rutin dengan diselingi diberikan minuman berupa jamu untuk anti bodi ternak, kandang ternak harus sering disemprot disinfectan.

“Apabila ada ternak yg terjangkit, segera ternak tersebut di asingkan dari ternak yg belum terjangkit untuk menghambat penularan virus PMK. Setiap peternak disarankan untuk selalu berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kita Tebingtinggi,” urai Marinbum.

Marinbum Marapaubg krmbali menerangkan akan segera dibentuk gugus tugas penanganan PMK di Kita Tebingtinggi.”Terima kasih Kepada Kapolres Tebingtinggi beserta Jajarannya atas bantuannya telah ikut serta membantu dalam pendataan dan penanganan PMK di Kota Tebingtinggi,” paparnya.

Sedangkan Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibisono meminta kepada Dinas Ketapang dan Pertanian Kota Tebingtinggi dalam menghadapi penyebaran PMK pada ternak agar menugaskan petugas PPL dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi melakukan penyemprotan DisInfectan di kandang ternak.

“Selain melakukan pendataan hewan ternak milik warga, sosialisasi PMK, petugas juga harus melakukan pembersihan kandang ternak agar hewan ternak warga terhindar dari PMK,” terangnya.

Seorang peternak, Kalwan Sing menuturkan saat ini sapi yang berjumlah 12 ekor miliknya kondisi sehat dan tidak terpapar PMK, tetapi sejak tersiar kabar PMK pada hewan ternak sapi dan kambing, sejumlah peternak merasa takut jika ternaknya akan mati, bahkan ada peternak yang melelang ternak sapinya dengan harga murah.

“Untuk mengantisipasi, kami selalu mengecek kondisi sapi setiap harinya. Menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan ternak yang cukup dan bergizi,” ujarnya.

Hasil peninjauan di lokasi peternak sapi, Dinas Ketapang dan Pertanian Kota Tebingtinggi belum ada menemukan hewan ternak yang terpapar PMK. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/