31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

123 Wanita Hamil Pengungsi Butuh Bantuan

ERUPSI: Setelah sepekan istirahat, kemarin Sinabung erupsi lagi. Status Sinabung hingga tetap Awas hingga pengungsi belum kembali ke rumah.//Ade SINUHAJI/afp photo
ERUPSI: Setelah sepekan istirahat, kemarin Sinabung erupsi lagi. Status Sinabung hingga tetap Awas hingga pengungsi belum kembali ke rumah.//Ade SINUHAJI/afp photo

Kabanjahe-Sedikitnya 123 wanita hamil yang tersebar di 31 titik pengungsian memerlukan tambahan tenaga kesehatan guna melakukan pemantauan terhadap perkembangan kehamilan dan proses persalinannya kelak. Hal ini guna mengurangi dampak kerentanan di lokasi pengungsian yang selama ini mereka alami.

Dari data yang ada, setidaknya guna meminimalkan dampak lanjutan tidak stabilnya kondisi pengungsian bagi ibu hamil dan janin yang didalam, para pengungsi mengharapkan agar tingkat kesehatan mereka tetap diperhatikan mengingat kondisi ibu hamil yang tinggal sementara di pengungsian.

Sementara itu selama hampir satu setengah setengah bulan masa tanggap darurat, tingkat kunjungan warga di pengungsian selama satu bulan terhitung bulan November 2013 mencapai 20.364 jiwa. Angka yang melebihi jumlah pengungsi ini dikarenakan adanya pengungsi yang berulang ulang mendatangi layanan kesehatan yang disediakan.

Dari besarnya pasien tadi, 9.540 diantaranya adalah laki laki dan  10.824 merupakan wanita. Sedangkan angka penderita penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) menjadi yang tertinggi dengan jumlah 12.923 kunjungan. Baru setelahnya diikuti penderita gastritis (radang lambung) 4.786 kunjungan, hipertensi 525 kunjungan, diare 309 kunjungan,  conjungtivitis (radang selaput mata) 292 kunjungan, anxietas (hati) sebanyak 217, dan penyakit yang lain sebanyak  1.338 kunjungan.

Selain ditangani di Posko Pengungsi dan Puskesmas terdekat menurut Ketua Tim tanggap Darurat Erupsi Gunung Api Sinabung, pasien yang terserang penyakit jika membutuhkan rujukan langsung dibawa ke RSUD Kabanjahe dengan dibebaskan biaya.

Sementara itu, setelah sepekan lebih hanya mengeluarkan hembusan material debu vulkanik dari kawahnya, Sinabung, Rabu (4/11) ini kembali meletus. Erupsi yang terjadi  menghembuskan debu setinggi 2.000 m dan mengarah ke Barat.

Pantauan Posmetro Karo (grup Sumut Pos), erupsi yang terjadi pada pukul 13.07 WIB tersebut tampak asap hitam bercampur debu menjulang tinggi ke angkasa. Namun tidak teramati secara jelas karena pada saat letusan kawasan lereng gunung ditutup awan yang cukup tebal.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gang Kayu Bakar, Desa Ndokumsiroga, Kecamatan Simpang Empat, Irham menuturkan, aktivitas gunung Sinabung sampai saat ini masih tinggi, hal itu berdasarkan kegempaan, erupsi serta hembusan sinabung yang terus menerus. “Kegempaan dan tremor masih terus terekam pada seismograf kita, , hingga itu menunjukkan masih kuat proses di dalamnya,” ujar Irham.(nng/smg)

ERUPSI: Setelah sepekan istirahat, kemarin Sinabung erupsi lagi. Status Sinabung hingga tetap Awas hingga pengungsi belum kembali ke rumah.//Ade SINUHAJI/afp photo
ERUPSI: Setelah sepekan istirahat, kemarin Sinabung erupsi lagi. Status Sinabung hingga tetap Awas hingga pengungsi belum kembali ke rumah.//Ade SINUHAJI/afp photo

Kabanjahe-Sedikitnya 123 wanita hamil yang tersebar di 31 titik pengungsian memerlukan tambahan tenaga kesehatan guna melakukan pemantauan terhadap perkembangan kehamilan dan proses persalinannya kelak. Hal ini guna mengurangi dampak kerentanan di lokasi pengungsian yang selama ini mereka alami.

Dari data yang ada, setidaknya guna meminimalkan dampak lanjutan tidak stabilnya kondisi pengungsian bagi ibu hamil dan janin yang didalam, para pengungsi mengharapkan agar tingkat kesehatan mereka tetap diperhatikan mengingat kondisi ibu hamil yang tinggal sementara di pengungsian.

Sementara itu selama hampir satu setengah setengah bulan masa tanggap darurat, tingkat kunjungan warga di pengungsian selama satu bulan terhitung bulan November 2013 mencapai 20.364 jiwa. Angka yang melebihi jumlah pengungsi ini dikarenakan adanya pengungsi yang berulang ulang mendatangi layanan kesehatan yang disediakan.

Dari besarnya pasien tadi, 9.540 diantaranya adalah laki laki dan  10.824 merupakan wanita. Sedangkan angka penderita penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) menjadi yang tertinggi dengan jumlah 12.923 kunjungan. Baru setelahnya diikuti penderita gastritis (radang lambung) 4.786 kunjungan, hipertensi 525 kunjungan, diare 309 kunjungan,  conjungtivitis (radang selaput mata) 292 kunjungan, anxietas (hati) sebanyak 217, dan penyakit yang lain sebanyak  1.338 kunjungan.

Selain ditangani di Posko Pengungsi dan Puskesmas terdekat menurut Ketua Tim tanggap Darurat Erupsi Gunung Api Sinabung, pasien yang terserang penyakit jika membutuhkan rujukan langsung dibawa ke RSUD Kabanjahe dengan dibebaskan biaya.

Sementara itu, setelah sepekan lebih hanya mengeluarkan hembusan material debu vulkanik dari kawahnya, Sinabung, Rabu (4/11) ini kembali meletus. Erupsi yang terjadi  menghembuskan debu setinggi 2.000 m dan mengarah ke Barat.

Pantauan Posmetro Karo (grup Sumut Pos), erupsi yang terjadi pada pukul 13.07 WIB tersebut tampak asap hitam bercampur debu menjulang tinggi ke angkasa. Namun tidak teramati secara jelas karena pada saat letusan kawasan lereng gunung ditutup awan yang cukup tebal.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gang Kayu Bakar, Desa Ndokumsiroga, Kecamatan Simpang Empat, Irham menuturkan, aktivitas gunung Sinabung sampai saat ini masih tinggi, hal itu berdasarkan kegempaan, erupsi serta hembusan sinabung yang terus menerus. “Kegempaan dan tremor masih terus terekam pada seismograf kita, , hingga itu menunjukkan masih kuat proses di dalamnya,” ujar Irham.(nng/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/