25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

60 Pegawai Disdik Patah Tulang, 2 Tewas

Kecelakaan Lalu Lintas di Simalungun dan Tebing Tinggi

SIMALUNGUN- Bus Labusel Indah yang membawa rombongan Pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Labusel, terbalik di Simarjarunjung, Simalungun, Minggu (5/2).
Meski tidak ada korban jiwa, sekitar 60 orang penumpang di dalam bus mengalami patah tulang dibagian lengan dan pundak. Puskesmas setempat sempat kewalahan menangani para korban, hingga kebanyakan dari mereka terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Pematangsiantar dan Kaban Jahe.

Informasi di RSU Dr Djasamen Saragih, sebanyak 15 korban kecelakaan bus itu sudah ditangani. Karena kebanyakan dari korban yang diketahui penduduk Kotapinang, Labusel ini, mengalami patah tulang selanjutnya dirujuk ke ahli patah tulang di Kota Pematangsiantar.

Bahkan, sebahagian dari korban, masih dirawat di Puskesmas Simarjarunjung Kecamatan Purba, Simalungun. “Lebih 60 orang kami di bus itu, seyogiyanya mau ke Berastagi menghabiskan liburan,” ujar salah seorang penumpang, Nurhasian Ritonga (33).

Ditututrkannya, peristiwa yang nyaris merenggut nyawa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB setelah perjalanan dari Parapat, Simalungun. Kebetulan liburan, sengaja berwisata bersama rekan-rekan satu pekerjaan di Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Labusel dengan menumpang Bus Labusel Indah.

Saat itu, kata Nurhasian, mereka berencana mengunjungi objek wisata  Berastagi, Karo. Makanya, supir bus melintas dari Simarjarunjung. Tapi naas, ketika melintasi daerah yang banyak tikungan itu, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul truk. “Supir yang membawa bus yang kami tumpangi agak cerboh, terlihat saat pulang dari arah Parapat,” ujar PNS Disdik ini.

Dalam perjalanan, beberapa rekan mereka sudah memperingatkan supir untuk tidak kencang karena tidak memburu waktu. Sebab kebanyakan dari pegawai yang sudah PNS itu lebih menikmati pemandangan indah ketika bus melintas perlahan.
Bahkan tidak jarang, sang  supir yang  diketahui berdarah Batak itu, kerab berkomunikasi lewat HP. Sehingga diduga kuat, kejadian itu akibat kelalian supir bus. “Sering ngomong dari HP dan kencang-kencang pula,” tambah penumpang lainnya, Erwin Siregar (39).

Seorang petugas medis yang membawa mobil Puskesmas, Juandi Saragih (46) mengatakan, pihaknya diberitahu petugas Puskesmas Kecamatan Purba, seraya meminta bantuan guna mengevakuasi para korban di TKP. Setibanya di lokasi, perisnya di lintasan Nagori Panatapan, Kecamatan Purba, Simalungun, pihaknya juga mendapat kesulitan. Selain kondisi bus yang sudah terbalik dengan posisi roda diatas, terlalu berisiko untuk masuk ke bus yang hanya ditopang dua pohon sebelum terjun kejurang dengan kedalaman 100  meter lebih. “Dari pada resiko, kami hanya menunggu para penumpang untuk keluar dari bus yang nyaris terjun bebas ke jurang itu,” ujar Juandi.

Para penumpang masih mampu keluar satu persatu untuk selanjutnya di bawa ke Puskesmas Simarjarunjung dan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik. Beberapa warga setempat juga melibatkan diri membantu meski hanya mengendarai sepeda motor. Beberapa pengguna jalan yang mengendarai mobil pribadi juga membantu mengevakuasi para korban yang kebanyakan mengalami patah tulang dan luka diwajah serta kepala. Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Baginda Sihotang membenarkan peristiwa kecelakaan bus Labusel Indah tersebut. Pihaknya belum mengetahui adanya korban jiwa karena korban masih didata.

Sementara di Tebing Tinggi, dua orang tewas, dalam kecelakaan lalu lintas anatar sepeda motor Supra X 125 BK 4696 NAP dengan truk Mitsubishi BK8346 XV  bermuatan tanah di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Dusun II, Desa Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (5/2) sekira pukul 12.00 WIB.

Kedua korban tewas yaitu,  Ade Irawan (36) dan Eni Swasti (65), serta seorang  balita berumur 2 tahun, Nike, kritis dengan kondisi patah tulang kaki kanan. Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Tebing Tinggi.(mag-3/smg)

Kecelakaan Lalu Lintas di Simalungun dan Tebing Tinggi

SIMALUNGUN- Bus Labusel Indah yang membawa rombongan Pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Labusel, terbalik di Simarjarunjung, Simalungun, Minggu (5/2).
Meski tidak ada korban jiwa, sekitar 60 orang penumpang di dalam bus mengalami patah tulang dibagian lengan dan pundak. Puskesmas setempat sempat kewalahan menangani para korban, hingga kebanyakan dari mereka terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Pematangsiantar dan Kaban Jahe.

Informasi di RSU Dr Djasamen Saragih, sebanyak 15 korban kecelakaan bus itu sudah ditangani. Karena kebanyakan dari korban yang diketahui penduduk Kotapinang, Labusel ini, mengalami patah tulang selanjutnya dirujuk ke ahli patah tulang di Kota Pematangsiantar.

Bahkan, sebahagian dari korban, masih dirawat di Puskesmas Simarjarunjung Kecamatan Purba, Simalungun. “Lebih 60 orang kami di bus itu, seyogiyanya mau ke Berastagi menghabiskan liburan,” ujar salah seorang penumpang, Nurhasian Ritonga (33).

Ditututrkannya, peristiwa yang nyaris merenggut nyawa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB setelah perjalanan dari Parapat, Simalungun. Kebetulan liburan, sengaja berwisata bersama rekan-rekan satu pekerjaan di Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Labusel dengan menumpang Bus Labusel Indah.

Saat itu, kata Nurhasian, mereka berencana mengunjungi objek wisata  Berastagi, Karo. Makanya, supir bus melintas dari Simarjarunjung. Tapi naas, ketika melintasi daerah yang banyak tikungan itu, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul truk. “Supir yang membawa bus yang kami tumpangi agak cerboh, terlihat saat pulang dari arah Parapat,” ujar PNS Disdik ini.

Dalam perjalanan, beberapa rekan mereka sudah memperingatkan supir untuk tidak kencang karena tidak memburu waktu. Sebab kebanyakan dari pegawai yang sudah PNS itu lebih menikmati pemandangan indah ketika bus melintas perlahan.
Bahkan tidak jarang, sang  supir yang  diketahui berdarah Batak itu, kerab berkomunikasi lewat HP. Sehingga diduga kuat, kejadian itu akibat kelalian supir bus. “Sering ngomong dari HP dan kencang-kencang pula,” tambah penumpang lainnya, Erwin Siregar (39).

Seorang petugas medis yang membawa mobil Puskesmas, Juandi Saragih (46) mengatakan, pihaknya diberitahu petugas Puskesmas Kecamatan Purba, seraya meminta bantuan guna mengevakuasi para korban di TKP. Setibanya di lokasi, perisnya di lintasan Nagori Panatapan, Kecamatan Purba, Simalungun, pihaknya juga mendapat kesulitan. Selain kondisi bus yang sudah terbalik dengan posisi roda diatas, terlalu berisiko untuk masuk ke bus yang hanya ditopang dua pohon sebelum terjun kejurang dengan kedalaman 100  meter lebih. “Dari pada resiko, kami hanya menunggu para penumpang untuk keluar dari bus yang nyaris terjun bebas ke jurang itu,” ujar Juandi.

Para penumpang masih mampu keluar satu persatu untuk selanjutnya di bawa ke Puskesmas Simarjarunjung dan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik. Beberapa warga setempat juga melibatkan diri membantu meski hanya mengendarai sepeda motor. Beberapa pengguna jalan yang mengendarai mobil pribadi juga membantu mengevakuasi para korban yang kebanyakan mengalami patah tulang dan luka diwajah serta kepala. Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Baginda Sihotang membenarkan peristiwa kecelakaan bus Labusel Indah tersebut. Pihaknya belum mengetahui adanya korban jiwa karena korban masih didata.

Sementara di Tebing Tinggi, dua orang tewas, dalam kecelakaan lalu lintas anatar sepeda motor Supra X 125 BK 4696 NAP dengan truk Mitsubishi BK8346 XV  bermuatan tanah di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Dusun II, Desa Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (5/2) sekira pukul 12.00 WIB.

Kedua korban tewas yaitu,  Ade Irawan (36) dan Eni Swasti (65), serta seorang  balita berumur 2 tahun, Nike, kritis dengan kondisi patah tulang kaki kanan. Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Tebing Tinggi.(mag-3/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/