25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Parit Pembatas Diprotes

LANGKAT- Pengerukan parit pembatas antara PTPN 2-PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) dengan warga Lingkungan II Batu Lapan, Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Selasa (5/4), diributi warga.

Pasalnya, pengerukan parit pembatas areal seluas 2 meter yang dilakukan pihak perkebunan tersebut, dinilai sebagai aksi sepihak, tanpa mengindahkan garis-garis batas milik warga sekitar.

Akibatnya, tidak sedikit, lahan milik warga yang bergandengan dengan areal perkebunan Gohor Lama itu, terkena imbas pengerukan parit sedalam 3 meter tersebut. Bukan hanya lahan perkebunan warga yang terkena imbas pengerukan, tetapi rumah warga juga nyaris menjadi sasaran pembatas wilayah dimaksud.

Melihat pengerukan sepihak itu, puluhan warga yang berdiam diri di Lingkungan II Batu Lapan, langsung mendatangi lokasi pengerukan dan meminta oprator excavator yang mengerjakan proyek pengerukan parit pembatas, untuk menghentikan pekerjaannya, sebelum pihak PTPN II ataupun PT LNK datang menemui warga.

Menurut Kusmayadi (34) Kepala Lingkungan II Batu Lapan, pihaknya akan tetap bertahan dilokasi pengerukan, sampai pihak perkebunan bersedia menunjukan tapal batas milik mereka sesuai hak guna usaha (HGU) dimiliki. Sebab, sejauh ini, pihak perkebunan, sudah melakukan pengerukan di areal milik warga. “Dimana rupanya batas milik PTPN-PT LNK, kok seenaknya saja melakukan pengerukan diareal warga,” ujar Kusmayadi. (ndi)

LANGKAT- Pengerukan parit pembatas antara PTPN 2-PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) dengan warga Lingkungan II Batu Lapan, Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Selasa (5/4), diributi warga.

Pasalnya, pengerukan parit pembatas areal seluas 2 meter yang dilakukan pihak perkebunan tersebut, dinilai sebagai aksi sepihak, tanpa mengindahkan garis-garis batas milik warga sekitar.

Akibatnya, tidak sedikit, lahan milik warga yang bergandengan dengan areal perkebunan Gohor Lama itu, terkena imbas pengerukan parit sedalam 3 meter tersebut. Bukan hanya lahan perkebunan warga yang terkena imbas pengerukan, tetapi rumah warga juga nyaris menjadi sasaran pembatas wilayah dimaksud.

Melihat pengerukan sepihak itu, puluhan warga yang berdiam diri di Lingkungan II Batu Lapan, langsung mendatangi lokasi pengerukan dan meminta oprator excavator yang mengerjakan proyek pengerukan parit pembatas, untuk menghentikan pekerjaannya, sebelum pihak PTPN II ataupun PT LNK datang menemui warga.

Menurut Kusmayadi (34) Kepala Lingkungan II Batu Lapan, pihaknya akan tetap bertahan dilokasi pengerukan, sampai pihak perkebunan bersedia menunjukan tapal batas milik mereka sesuai hak guna usaha (HGU) dimiliki. Sebab, sejauh ini, pihak perkebunan, sudah melakukan pengerukan di areal milik warga. “Dimana rupanya batas milik PTPN-PT LNK, kok seenaknya saja melakukan pengerukan diareal warga,” ujar Kusmayadi. (ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/