25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemenang: Cuma Satu Calhaj Sumut Sakit

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Seorang calon jemaah haji dari daerah Palas, mengikuti tes kesehatan di Asrama haji embarkasih Jalan A.H Nasution Medan, Senin (8/8). Sebelum diberangkatkan, calon jemaah haji harus terlebih dahulu melakukan tes kesehatan.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang calon jemaah haji dari daerah Palas, mengikuti tes kesehatan di Asrama haji embarkasi Jalan A.H Nasution Medan, Senin (8/8). Sebelum diberangkatkan, calon jemaah haji harus terlebih dahulu melakukan tes kesehatan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari 89 jamaah calon haji (Calhaj) yang dinyatakan mengalami gangguan jiwa, tidak satupun dari Embarkasi Medan. Kepastian ini disampaikan Pengganti Sementara (Pgs) Kabid Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumut, Bahrum Saleh ketika dikonfirmasi Sumut Pos di ruang kerjanya, Senin (5/9). Bahrum juga memastikan, belum ada Calhaj Embarkasi Medan yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Menurut Bahrum, keadaan jamaah Calhaj Embarkasi Medan selalu dilaporkan kepada pihaknya, melalui Sistem Komunikasi Haji (Siskohaj) yang selalu online. “Online terus ini. Kalau ada pasti kita tahu. Belum ada laporan sejauh ini,” jelas Bahrum didampingi Staf Humas Kanwil Kemenag Sumut, Imam Mukhair.

Meski begitu, Bahrum menyebutkan, hingga kini hanya satu jamaah calhaj Embarkasi Medan yang dirawat, yakni dari Kloter 11 karena menderita batuk berkepanjangan. Akibat sakit itu, sebut Bahrum, calhaj asal Simalungun itu tidak mau makan dan minum.

“Namun calhaj tersebut tidak sampai dirawat di rumah sakit. Masih dirawat di klinik kesehatan yang ada di sektor saja, karena tidak parah dan kita lebih mudah memantaunya,” ungkap Bahrum.

Selain itu, perawatan di sektor dipilih karena waktu Arafah-Mina (Armina) sudah dekat. Di mana wukuf di Arafah itu menjadi puncak haji yang sangat didambakan calhaj. Makanya, kataBahrum, kalau calhaj yang sakit dirujuk ke rumah sakit, akan semakin buruk kondisinya karena akan khawatir tidak dapat melaksanakan rukun wajib terakhir haji.

Terpisah, Kasi Haji Kemenag Simalungun Amrisyam yang dikonfirmasi terkait calhaj yang disebut Bahrum sedang sakit dan dirawat di klinik sektor mengaku belum mengetahuinya. Untuk itu, dia langsung menghubungi ketua kloter. Dikatakan Amri, biasanya bila ada peristiwa-peristiwa penting seperti wafatnya dua calhaj asal Simalungun, langsung dilaporkan padanya.

“Belum bisa dikonfirmasi, ” ujar Amri ketika kembali dikonfirmasi, Senin (5/9) malam terkait laporan dari Ketua Kloter 11 Embarkasi Medan.

Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto ketika dikonfirmasi, mengaku juga belum ada menerima laporan Calhaj Embarkasi Medan yang sakit sehingga dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Dikatakan Aulianto, laporan kondisi kesehatan Calhaj selalu dilaporkan di Sistem Komunikasi Kesehatan Haji. (ain/adz)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Seorang calon jemaah haji dari daerah Palas, mengikuti tes kesehatan di Asrama haji embarkasih Jalan A.H Nasution Medan, Senin (8/8). Sebelum diberangkatkan, calon jemaah haji harus terlebih dahulu melakukan tes kesehatan.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang calon jemaah haji dari daerah Palas, mengikuti tes kesehatan di Asrama haji embarkasi Jalan A.H Nasution Medan, Senin (8/8). Sebelum diberangkatkan, calon jemaah haji harus terlebih dahulu melakukan tes kesehatan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari 89 jamaah calon haji (Calhaj) yang dinyatakan mengalami gangguan jiwa, tidak satupun dari Embarkasi Medan. Kepastian ini disampaikan Pengganti Sementara (Pgs) Kabid Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumut, Bahrum Saleh ketika dikonfirmasi Sumut Pos di ruang kerjanya, Senin (5/9). Bahrum juga memastikan, belum ada Calhaj Embarkasi Medan yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Menurut Bahrum, keadaan jamaah Calhaj Embarkasi Medan selalu dilaporkan kepada pihaknya, melalui Sistem Komunikasi Haji (Siskohaj) yang selalu online. “Online terus ini. Kalau ada pasti kita tahu. Belum ada laporan sejauh ini,” jelas Bahrum didampingi Staf Humas Kanwil Kemenag Sumut, Imam Mukhair.

Meski begitu, Bahrum menyebutkan, hingga kini hanya satu jamaah calhaj Embarkasi Medan yang dirawat, yakni dari Kloter 11 karena menderita batuk berkepanjangan. Akibat sakit itu, sebut Bahrum, calhaj asal Simalungun itu tidak mau makan dan minum.

“Namun calhaj tersebut tidak sampai dirawat di rumah sakit. Masih dirawat di klinik kesehatan yang ada di sektor saja, karena tidak parah dan kita lebih mudah memantaunya,” ungkap Bahrum.

Selain itu, perawatan di sektor dipilih karena waktu Arafah-Mina (Armina) sudah dekat. Di mana wukuf di Arafah itu menjadi puncak haji yang sangat didambakan calhaj. Makanya, kataBahrum, kalau calhaj yang sakit dirujuk ke rumah sakit, akan semakin buruk kondisinya karena akan khawatir tidak dapat melaksanakan rukun wajib terakhir haji.

Terpisah, Kasi Haji Kemenag Simalungun Amrisyam yang dikonfirmasi terkait calhaj yang disebut Bahrum sedang sakit dan dirawat di klinik sektor mengaku belum mengetahuinya. Untuk itu, dia langsung menghubungi ketua kloter. Dikatakan Amri, biasanya bila ada peristiwa-peristiwa penting seperti wafatnya dua calhaj asal Simalungun, langsung dilaporkan padanya.

“Belum bisa dikonfirmasi, ” ujar Amri ketika kembali dikonfirmasi, Senin (5/9) malam terkait laporan dari Ketua Kloter 11 Embarkasi Medan.

Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto ketika dikonfirmasi, mengaku juga belum ada menerima laporan Calhaj Embarkasi Medan yang sakit sehingga dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Dikatakan Aulianto, laporan kondisi kesehatan Calhaj selalu dilaporkan di Sistem Komunikasi Kesehatan Haji. (ain/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/