SUMUTPOS.CO – Ujicoba penutupan ruas Jalan Veteran, sisi kanan Lapangan Merdeka Kota Binjai hingga di depan rumah dinas wali kota, berakhir dengan protes. Pedagang Kaki Lima (PKL) menuding Satpol PP tidak adil dalam menjalankan tugasnya.
Pasalnya, seiring ujicoba penutupan ruas jalan itu, menyasar ke para PKL yang berjualan di Taman Balita Kota Binjai pun ikut ditertibkan. Hanya saja, hiburan mobil gowes yang juga ikut nongkrong sembari menunggu pelanggan, tak jauh dari taman tersebut, disebut tidak ikut ditertibkan.
Para PKL pun menduga, mereka diusir dari lapak jualannya telah disusupi kepentingan hiburan kendaraan mobil gowes yang mulai belakangan ini kian ramai dengan lampunya yang terang menghiasi Lapangan Merdeka Kota Binjai.
Informasi yang diperoleh, Kepala Satpol PP Kota Binjai Sugiono juga hadir saat ujicoba penertiban itu. “Kenapa kami tidak boleh berdagang. Tapi usaha becak gowes diizinkan beroperasi. Inikan tidak adil. Sama-sama cari makan,” kata Buyung, pedagang sate.
Memang, Pemko Binjai telah mengeluarkan larangan agar tidak berdagang di pinggiran Jalan Veteran atau seputaran Lapangan Merdeka Binjai. Namun, PKL menyesalkan penertiban yang dilakukan petugas penegak Peraturan Daerah (Perda) itu tak menyentuh ke seluruhnya.
Ujicoba tersebut dimulai sejak Senin (4/9) hingga sepekan ke depan. Jalan itu ditutup mulai pukul 17.00 hingga 22.00 Wib. Itu dilakukan berdasarkan keputusan bersama dengan Sekdako Binjai, dan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, serta Satpol PP.
Keputusan bersama itu lahir dengan alasan untuk mengurai kemacetan. Bahkan sudah sering ada laporan dari pengguna jalan yang resah dengan kondisi macet tersebut.
Untuk sementara ini, Pemko Binjai melarang kendaraan roda empat melintas di Jalan Veteran, lalu dialihkan melintas dari depan Kantor DPRD Binjai. Kasatpol PP yang ingin dikonfirmasi sayangnya lagi tidak masuk kantor.