25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Pemkab Dairi Komitmen Jaga Ketahanan Pangan

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemkab Dairi mengaku berkomitmen untuk menguatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Hal tersebut disampaikan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, saat menghadiri peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digelar Bank Indonesia di Kota Medan, belum lama ini.

Pada kesempatan itu, Eddy menyampaikan, Pemkab Dairi telah melakukan berbagai upaya untuk menyokong sektor pertanian.

“Satu di antaranya kami telah melakukan pengembangan kawasan hortikultura dan pengembangan pertanian terpadu untuk komoditi jagung di Tanah Pinem,” ungkap Eddy.

Eddy pun menjelaskan, untuk mendukung hal itu, berbagai upaya telah dilakukan. Seperti yang saat ini tengah digalakkan, yakni ekosistem terintegrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster untuk jagung dan kopi.

“Ekosistem yang terintegrasi ini bertujuan agar petani dapat mengakses dan memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan untuk modal. Selanjutnya, kami juga memberikan akses pada sarana produksi pertanian dan jaminan harga pembeli akhir,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Pemkab Dairi telah mengusulkan pembangunan resi gudang. Sistem Resi Gudang, memungkinkan petani menyimpan hasil panennya untuk dijual kembali ketika harga dianggap menguntungkan atau disebut tunda jual.

“Secara tidak langsung, skema ini juga mengasah kemampuan kewirausahaan petani dalam menentukan waktu jual yang tepat untuk memperoleh keuntungan tertinggi. Program ini sebagai upaya menghadapi ancaman krisis pangan, yang merupakan dampak dari persoalan ekonomi dunia,” pungkas Eddy. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemkab Dairi mengaku berkomitmen untuk menguatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Hal tersebut disampaikan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, saat menghadiri peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digelar Bank Indonesia di Kota Medan, belum lama ini.

Pada kesempatan itu, Eddy menyampaikan, Pemkab Dairi telah melakukan berbagai upaya untuk menyokong sektor pertanian.

“Satu di antaranya kami telah melakukan pengembangan kawasan hortikultura dan pengembangan pertanian terpadu untuk komoditi jagung di Tanah Pinem,” ungkap Eddy.

Eddy pun menjelaskan, untuk mendukung hal itu, berbagai upaya telah dilakukan. Seperti yang saat ini tengah digalakkan, yakni ekosistem terintegrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster untuk jagung dan kopi.

“Ekosistem yang terintegrasi ini bertujuan agar petani dapat mengakses dan memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan untuk modal. Selanjutnya, kami juga memberikan akses pada sarana produksi pertanian dan jaminan harga pembeli akhir,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Pemkab Dairi telah mengusulkan pembangunan resi gudang. Sistem Resi Gudang, memungkinkan petani menyimpan hasil panennya untuk dijual kembali ketika harga dianggap menguntungkan atau disebut tunda jual.

“Secara tidak langsung, skema ini juga mengasah kemampuan kewirausahaan petani dalam menentukan waktu jual yang tepat untuk memperoleh keuntungan tertinggi. Program ini sebagai upaya menghadapi ancaman krisis pangan, yang merupakan dampak dari persoalan ekonomi dunia,” pungkas Eddy. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/