25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Warga Harap Program Bedah Rumah Tidak Tebang Pilih

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
TAK LAYAK: Rumah tak layak huni di Desa Mengkirai, Kecamatan Gebang, Langkat.

SUMUTPOS.CO – Warga Kabupaten Langkat, terus mengharapkan bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sebab, banyak diantara mereka khusunya yang tinggal dipelosok tidak memiliki rumah layak huni.

Seperti yang diharapkan R boru Hutasohit, saat disambangi di rumahnya Dusun Tiga Barisan Parsoran, Desa Mengkirai, Kecamatan Gebang, Langkat.

“Kalian lihat sendirilah rumah saya ini. Dijaman sekarang ini, jangankan membangun rumah, untuk makan sehari-hari saja sulit,” kata wanita beranak 3 ini.

Kondisi tempat tinggalnya memang sangat memprihatinkan. Selain rumah yang terbuat dari tepas, atap yang terbuat dari seng juga banyak yang bocor.

Selain itu, lantai rumah sudah rusak semua dan terlihat memang tidak layak huni.

“Gimana lagi, kerja suami saya hanya sebagai tukang becak. Anak-anak butuh makan, ya mau tidak mau harus dipertahakan, dari pada menyewa,” terangnya.

Untuk itu, Boru Hutasoit sangat berharap adanya bedah rumah di daerahnya. Sebab, dengan adanya bedah rumah setidaknya dapat membantu warga dan rumah mereka layak untuk ditempati.

“Cuma itulah harapan saya dan keluarga, agar kediaman kami cepat diperbaiki dan sehingga nampak bersih serta sehat,” jelasnya.

Senada disampaikan Parulian, tetangga yang tak jauh dari rumah Boru Hutasoit. Dijelaskannya, ada puluhan rumah di kampung mereka yang tidak layak huni dan mengundang penyakit.

“Kalau daerah sini ada sekitar 20 rumah yang tidak layak lagi ditempati,” ungkap dia.

Diakuinya, memang beberapa waktu lalu ada program bedah rumah. Sayang, program tersebut tidak tepat sasaran. Buktinya, ada rumah yang memang tidak layak dihuni lagi tidak dimasukan ke program tersebut.

“Gimana dibilang ya, seolah-olah adanya tebang pilih dalam program kemarin itu. Soalnya, ada rumah yang tak layak malah tidak masuk dalam pembangunan. Sebenarnya, siapa yang mesti bertanggungjawab,” jelas Parulian.

Dirinya berharap, jika pun nantinya tahun depan ada lagi program tersebut. Mestinya perangkat terkecil yakni Kepala Desa, mesti benar-benar melakukan pendataan.    Sebab, di Desa Mengkirai ada Lima Dusun lagi yang rumahnya memang sudah tidak layak huni.

“Disini aja ada lima dusun, belum lagi didaerah lain. Jangalah hanya janji-janji saja, ayo buktikan kalau memang ingin membantu masyarakat,” tegasnya.

“Diminta kepala desa untuk benar-benar mendata, mana yang layak diperbaiki, mana yang mestinya bisa nanti diperbaiki,” lanjutnya diamini beberapa warga.(bam/ala)

 

 

 

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
TAK LAYAK: Rumah tak layak huni di Desa Mengkirai, Kecamatan Gebang, Langkat.

SUMUTPOS.CO – Warga Kabupaten Langkat, terus mengharapkan bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sebab, banyak diantara mereka khusunya yang tinggal dipelosok tidak memiliki rumah layak huni.

Seperti yang diharapkan R boru Hutasohit, saat disambangi di rumahnya Dusun Tiga Barisan Parsoran, Desa Mengkirai, Kecamatan Gebang, Langkat.

“Kalian lihat sendirilah rumah saya ini. Dijaman sekarang ini, jangankan membangun rumah, untuk makan sehari-hari saja sulit,” kata wanita beranak 3 ini.

Kondisi tempat tinggalnya memang sangat memprihatinkan. Selain rumah yang terbuat dari tepas, atap yang terbuat dari seng juga banyak yang bocor.

Selain itu, lantai rumah sudah rusak semua dan terlihat memang tidak layak huni.

“Gimana lagi, kerja suami saya hanya sebagai tukang becak. Anak-anak butuh makan, ya mau tidak mau harus dipertahakan, dari pada menyewa,” terangnya.

Untuk itu, Boru Hutasoit sangat berharap adanya bedah rumah di daerahnya. Sebab, dengan adanya bedah rumah setidaknya dapat membantu warga dan rumah mereka layak untuk ditempati.

“Cuma itulah harapan saya dan keluarga, agar kediaman kami cepat diperbaiki dan sehingga nampak bersih serta sehat,” jelasnya.

Senada disampaikan Parulian, tetangga yang tak jauh dari rumah Boru Hutasoit. Dijelaskannya, ada puluhan rumah di kampung mereka yang tidak layak huni dan mengundang penyakit.

“Kalau daerah sini ada sekitar 20 rumah yang tidak layak lagi ditempati,” ungkap dia.

Diakuinya, memang beberapa waktu lalu ada program bedah rumah. Sayang, program tersebut tidak tepat sasaran. Buktinya, ada rumah yang memang tidak layak dihuni lagi tidak dimasukan ke program tersebut.

“Gimana dibilang ya, seolah-olah adanya tebang pilih dalam program kemarin itu. Soalnya, ada rumah yang tak layak malah tidak masuk dalam pembangunan. Sebenarnya, siapa yang mesti bertanggungjawab,” jelas Parulian.

Dirinya berharap, jika pun nantinya tahun depan ada lagi program tersebut. Mestinya perangkat terkecil yakni Kepala Desa, mesti benar-benar melakukan pendataan.    Sebab, di Desa Mengkirai ada Lima Dusun lagi yang rumahnya memang sudah tidak layak huni.

“Disini aja ada lima dusun, belum lagi didaerah lain. Jangalah hanya janji-janji saja, ayo buktikan kalau memang ingin membantu masyarakat,” tegasnya.

“Diminta kepala desa untuk benar-benar mendata, mana yang layak diperbaiki, mana yang mestinya bisa nanti diperbaiki,” lanjutnya diamini beberapa warga.(bam/ala)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/