25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Katanya… Tahanan Bebas Beli & Isap Sabu di Rutan Kabanjahe

Foto: Pardi/PM kepala Rutan kabanjahe, Kriston Napitupulu, membantah peredaran narkoba marak di rutan yang dipimpinnya.
Foto: Pardi/PM
kepala Rutan kabanjahe, Kriston Napitupulu, membantah peredaran narkoba marak di rutan yang dipimpinnya.

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski sudah pernah ’digeruduk’ Menteri Hukum dan HAM Menkumham) RI, Yasonna Laoly SH, namun sampai hari ini Rumah Tahanan (Rutan) Klas II-B Kabanjahe disebut-sebut masih jadi sarang peredaran narkoba.

Info dihimpun di sekitar Rutan Kabanjahe, Minggu (6/3) siang, peredaran narkotika jenis sabu di lokasi ini setiap harinya berputar dalam jumlah besar. “Mayoritas di sini kan tahanan narkoba (sabu-red). Tentunya mereka butuh suplai. Bayangkan saja bagaimana kalau para tahanan yang sudah biasa makek (sabu), tiba-tiba nggak makek lagi. Bisa kacau pastinya,” ujar sumber berinisial RS.

Bahkan lanjutnya, di Rutan Kabanjahe terdapat salah seorang bandar (BD) yang menyuplai pasokan dalam jumlah besar bagi para warga binaan yang membutuhkan. “BD-nya pasti ada. Mainnya kek gini. Big bos sabu ini punya anak main di dalam rutan. Big bos tinggal ngatur dari luar gimana strateginya biar ‘barang’ ini bisa masuk. Ya mungkin sudah bermainlah sama sipirnya. Warga setempat juga ada yang berperan di situ,” kata RS tanpa menyebut siapa BD dan warga setempat yang dimaksud.

Parahnya lagi, katanya, di Rutan Kabanjahe juga sudah disediakan salah satu ruangan sebagai tempat khusus bagi tahanan untuk mengonsumsi ‘si putih’ tersebut.

“Para tahanan juga harus membayar kalau mau pakai tempat. Jadi kalau yang berminat, bayarnya dua kali. Sekali untuk bayar sabu dan sekali lagi untuk bayar tempat. Makanya banyak tahanan yang betah di sini,” kata RS.

Untuk memesan barang haram tersebut, juga sudah ada ruangan tertentu yang disiapkan. “Harga sabunya aku nggak tau persis. Tapi untuk bong (alat penghisap sabu) dikasih gratis. Sewa HP juga bisa di dalam, tapi ada batasannya,” bebernya.

Foto: Pardi/PM kepala Rutan kabanjahe, Kriston Napitupulu, membantah peredaran narkoba marak di rutan yang dipimpinnya.
Foto: Pardi/PM
kepala Rutan kabanjahe, Kriston Napitupulu, membantah peredaran narkoba marak di rutan yang dipimpinnya.

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski sudah pernah ’digeruduk’ Menteri Hukum dan HAM Menkumham) RI, Yasonna Laoly SH, namun sampai hari ini Rumah Tahanan (Rutan) Klas II-B Kabanjahe disebut-sebut masih jadi sarang peredaran narkoba.

Info dihimpun di sekitar Rutan Kabanjahe, Minggu (6/3) siang, peredaran narkotika jenis sabu di lokasi ini setiap harinya berputar dalam jumlah besar. “Mayoritas di sini kan tahanan narkoba (sabu-red). Tentunya mereka butuh suplai. Bayangkan saja bagaimana kalau para tahanan yang sudah biasa makek (sabu), tiba-tiba nggak makek lagi. Bisa kacau pastinya,” ujar sumber berinisial RS.

Bahkan lanjutnya, di Rutan Kabanjahe terdapat salah seorang bandar (BD) yang menyuplai pasokan dalam jumlah besar bagi para warga binaan yang membutuhkan. “BD-nya pasti ada. Mainnya kek gini. Big bos sabu ini punya anak main di dalam rutan. Big bos tinggal ngatur dari luar gimana strateginya biar ‘barang’ ini bisa masuk. Ya mungkin sudah bermainlah sama sipirnya. Warga setempat juga ada yang berperan di situ,” kata RS tanpa menyebut siapa BD dan warga setempat yang dimaksud.

Parahnya lagi, katanya, di Rutan Kabanjahe juga sudah disediakan salah satu ruangan sebagai tempat khusus bagi tahanan untuk mengonsumsi ‘si putih’ tersebut.

“Para tahanan juga harus membayar kalau mau pakai tempat. Jadi kalau yang berminat, bayarnya dua kali. Sekali untuk bayar sabu dan sekali lagi untuk bayar tempat. Makanya banyak tahanan yang betah di sini,” kata RS.

Untuk memesan barang haram tersebut, juga sudah ada ruangan tertentu yang disiapkan. “Harga sabunya aku nggak tau persis. Tapi untuk bong (alat penghisap sabu) dikasih gratis. Sewa HP juga bisa di dalam, tapi ada batasannya,” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/