30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

SMK Swasta Arjuna Audiensi ke Pemkab Toba, Bahas Pengembangan Herbal

TOBA, SUMUTPOS.CO – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Arjuna Laguboti mengadakan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Toba, terkait pengembangan obat herbal. Audiensi ini juga sekaligus menindaklanjuti perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Toba dengan PT Indofarma dengan melibatkan SMK Arjuna Laguboti.

Bupati Toba Poltak Sitorus menerima kunjungan Kepala Sekolah Sitor Butarbutar, Josep Manurung (Guru Produktif Farmasi), dan 2 orang siswinya, di ruang kerja Bupati Toba, Rabu (6/4).

Pihak SMKS Arjuna Laguboti meminta bimbingan dan arahan dari Pemkab Toba, sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama 25 Februari lalu.

Jangan sampai penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) berakhir begitu saja, mengingat masa waktu perjanjian adalah selama satu tahun, dan saat ini sudah hampir berjalan dua bulan.

Selama ini SMKS Laguboti melakukan penelitian terhadap tanaman obat, hanya sebagai pemenuhan kurikulum produk kreatif, akan tetapi produk tersebut belum layak untuk dipasarkan. Di antaranya adalah penggunaan daun binahong sebagai betadine herbal.

Sitor Butabutar berharap, kreativitas anak didik dan guru dapat dikembangkan, dengan dukungan dari Pemkab Toba untuk mensuplai kebutuhan tanaman obat.

Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Koperindag, siap untuk melakukan pengawasan, jangan sampai obat yang diproduksi tidak sesuai dengan standar obat nasional.

Pemerintah juga akan melakukan sosialisasi dan mendorong petani menanam tanaman obat tersebut, apabila PT Indofarma sudah bersedia menampung, dan sudah bisa diproduksi secara massal. “Tapi itu tidak bisa kami lakukan, tanpa ada jaminan dari Indofarma, untuk menampung itu,” ujar Bupati Poltak Sitorus.

“Kita tidak ingin masyarakat ini rugi, karena tenaga, biaya, pupuk, dan segala macam, sudah pasti nanti dikeluarkan mereka,” sebutnya menambahkan.

Namun untuk mengetahui porsi masing-masing, akan dilakukan pertemuan lanjutan dengan PT Indofarma baik secara virtual ataupun secara langsung.

Turut hadir dalam audiensi, Asisten Ekonomi Pembangunan Jonni Lubis, Kadis Pertanian TH Sitorus, dan mewakili Dinas Koperindag. (ipd/azw)

TOBA, SUMUTPOS.CO – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Arjuna Laguboti mengadakan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Toba, terkait pengembangan obat herbal. Audiensi ini juga sekaligus menindaklanjuti perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Toba dengan PT Indofarma dengan melibatkan SMK Arjuna Laguboti.

Bupati Toba Poltak Sitorus menerima kunjungan Kepala Sekolah Sitor Butarbutar, Josep Manurung (Guru Produktif Farmasi), dan 2 orang siswinya, di ruang kerja Bupati Toba, Rabu (6/4).

Pihak SMKS Arjuna Laguboti meminta bimbingan dan arahan dari Pemkab Toba, sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama 25 Februari lalu.

Jangan sampai penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) berakhir begitu saja, mengingat masa waktu perjanjian adalah selama satu tahun, dan saat ini sudah hampir berjalan dua bulan.

Selama ini SMKS Laguboti melakukan penelitian terhadap tanaman obat, hanya sebagai pemenuhan kurikulum produk kreatif, akan tetapi produk tersebut belum layak untuk dipasarkan. Di antaranya adalah penggunaan daun binahong sebagai betadine herbal.

Sitor Butabutar berharap, kreativitas anak didik dan guru dapat dikembangkan, dengan dukungan dari Pemkab Toba untuk mensuplai kebutuhan tanaman obat.

Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Koperindag, siap untuk melakukan pengawasan, jangan sampai obat yang diproduksi tidak sesuai dengan standar obat nasional.

Pemerintah juga akan melakukan sosialisasi dan mendorong petani menanam tanaman obat tersebut, apabila PT Indofarma sudah bersedia menampung, dan sudah bisa diproduksi secara massal. “Tapi itu tidak bisa kami lakukan, tanpa ada jaminan dari Indofarma, untuk menampung itu,” ujar Bupati Poltak Sitorus.

“Kita tidak ingin masyarakat ini rugi, karena tenaga, biaya, pupuk, dan segala macam, sudah pasti nanti dikeluarkan mereka,” sebutnya menambahkan.

Namun untuk mengetahui porsi masing-masing, akan dilakukan pertemuan lanjutan dengan PT Indofarma baik secara virtual ataupun secara langsung.

Turut hadir dalam audiensi, Asisten Ekonomi Pembangunan Jonni Lubis, Kadis Pertanian TH Sitorus, dan mewakili Dinas Koperindag. (ipd/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/