Sama halnya dengan PNS lainnya berisinial BN. Ia mengaku sudah berungkali bolak-balik ke BRI untuk mengecek gajinya. Namun sayangnya, hingga saat ini gaji tersebut belum juga masuk ke rekening.
“Karena uang sudah tidak ada, saya terpaksa meminjam uang dari keluarganya untuk menyambung kehidupan sehari-hari. Apalagi untuk biaya kuliah anak di Medan, itu tidak bisa ditunda dan harus dipenuhi,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, seorang guru PNS berisinial GS mengaku kecewa karena tidak bulan ini saja gaji telat di sana. “Kalau saya, bukan hanya bulan ini saja gajian yang telat. Sudah sering kami guru-guru telat menerima gaji. Saya pun terpaksa meminjam uang dari tetangga,” ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Taput E Tampubolon yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, keterlambatan gaji akibat keterlambatan pengajuan permohonan dari pihak SKPD yang ada di Taput.
“Gaji telat diterima para PNS karena keterlambatan pengajuan dari masing-masing SKPD,” terangnya.(tul)
Sama halnya dengan PNS lainnya berisinial BN. Ia mengaku sudah berungkali bolak-balik ke BRI untuk mengecek gajinya. Namun sayangnya, hingga saat ini gaji tersebut belum juga masuk ke rekening.
“Karena uang sudah tidak ada, saya terpaksa meminjam uang dari keluarganya untuk menyambung kehidupan sehari-hari. Apalagi untuk biaya kuliah anak di Medan, itu tidak bisa ditunda dan harus dipenuhi,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, seorang guru PNS berisinial GS mengaku kecewa karena tidak bulan ini saja gaji telat di sana. “Kalau saya, bukan hanya bulan ini saja gajian yang telat. Sudah sering kami guru-guru telat menerima gaji. Saya pun terpaksa meminjam uang dari tetangga,” ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Taput E Tampubolon yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, keterlambatan gaji akibat keterlambatan pengajuan permohonan dari pihak SKPD yang ada di Taput.
“Gaji telat diterima para PNS karena keterlambatan pengajuan dari masing-masing SKPD,” terangnya.(tul)
