MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anda pengoleksi batu akik dan penyuka warna merah? Batu akik Cempaka Merah Aceh memiliki warna merah memikat.
Warna batu alam satu ini hampir sama dengan Sirup Kurnia. Sehingga banyak kolektor yang memburunya untuk disemat di jari tangan.
Rizal Lubis adalah salah satu orang yang memiliki batu ini. Batu yang kerap disebut Cempaka Sirup Aceh ini memiliki warna yang sangat tinggi.
Sebab, apabila disinari menggunakan senter, warna merahnya akan semakin cerah. Berbeda dengan batu Red Raflesia. Apabila disenter, warna batu Red Raflesia tidak terlalu merah.
“Jauh berbeda sekali dengan batu akik red raflesia. Batu akik cempaka sirup Aceh sangat bagus kualitasnya dibandingkan dengan Red Raflesia,” bilang Pemilik Drajat Stone itu pada Sumut Pos (grup Posmetro Medan), saat disambangi di tokonya, Jalan Karya Jaya, Medan Johor, Rabu (6/5).
Warna Cempaka Merah Aceh juga sama dengan minuman Fanta. Tak heran, apabila batu tersebut dibandrol Rp 3 juta per buah.
“Kemahalan batu akik itu terlihat dari warnanya,” ujarnya.
Sangkin teruji kualitasnya, tidak ada bongkahan yang dijual per kilogram. “Coba kita lihat di pasaran yang jual bongkahan batu cempaka merah aceh, tidak ada yang menjual main per kilogram ataupun per batu untuk sebuah batu cincin. Melainkan dengan bongkahan per lima ons yang dijual para pedagang bongkahan,” katanya.
Untuk perawatan, tidak terlalu sulit. Cukup dengan memberikan serbuk intan setiap hari. Kilauan akan tetap terjaga.
Bila perlu, kolektor bisa membeli otozone yang dijual di toko bangunan. Dengan menggunakan otozone berbentuk odol juga bisa dirawat kilauan warna batu akik tersebut.
“Tidak terlalu mahal untuk merawat batu akik cempaka merah. Terpenting asal jangan sampai terkena benda gesekan seperti besi saja. Mau batu cincin tersbeut terkikis,”ujarnya. (omi/ala)