29 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Pantai Pesanggerahan Bung Karno Kumuh

PARAPAT- Dinas Pariwisata Simalungun diharapkan tidak berpangku tangan. Pasalnya, sejumlah objek wisata yang ada, belum mendapat “belaian” maksimal dari instansi dimaksud.

Pantauan wartawan METRO (group Sumut Pos) di objek wisata Pantai Pesanggerahan Presiden RI pertama Bung Karno di Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, tampak kumuh dan banyak sekat-menyekat oleh warga, berikut loods-loods yang tidak terpelihara.

Pemandangan jelek ini, sangat mengagetkan mata bila memandang lokasi pantai saat berlayar mengarungi Danau Toba Parapat, sekaligus menyisir pantainya. Sekat menyekat di lokasi wisata tersebut, diduga sudah lama terjadi dan bahkan sebahagian diantara warga sudah ada yang mengklaim lokasi lahan kosong disana menjadi milik pribadi dengan mendirikan sejumlah tenda biru dan malah disewakan ke pihak lain.

Kondisi yang amat mengkhawatirkan ini, disampaikan salah seorang warga sekitar J Sirait saat METRO mengitari kawasan tersebut bersama beberapa orang tamu dari Medan, Kamis (6/10).

Sirait juga menambahkan, pemerintah setempat (Kecamatan) diduga memelihara situasional seperti ini agar menjadi lahan empuk untuk melakukan pungutan liar (pungli) melalui kurir yang pakainnya mirip Satpol PP, membuat sebahagian pemilik usaha disana menjadi resah.  “Kalau tidak kami kasi, diancam bongkar pak,” ujar sejumlah pedagang yang berjualan di lokai tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Simalungun Halomoan Purba, ketika dikonfirmasi seputar situasi di kawsan sekitar Pantai Pesanggerahan Bung Karno merencanakan akan melakukan survey dan akan mengecek langsung ke tempat tersebut.
“Dalam waktu dekat, saya akan turun dan akan melakukan penataan, sehingga tepian Danau Toba Parapat dan sekitarnya tetap indah dari dalam dan menawan bila dipandang dari Danau Toba,” Katanya. (jss/smg)

PARAPAT- Dinas Pariwisata Simalungun diharapkan tidak berpangku tangan. Pasalnya, sejumlah objek wisata yang ada, belum mendapat “belaian” maksimal dari instansi dimaksud.

Pantauan wartawan METRO (group Sumut Pos) di objek wisata Pantai Pesanggerahan Presiden RI pertama Bung Karno di Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, tampak kumuh dan banyak sekat-menyekat oleh warga, berikut loods-loods yang tidak terpelihara.

Pemandangan jelek ini, sangat mengagetkan mata bila memandang lokasi pantai saat berlayar mengarungi Danau Toba Parapat, sekaligus menyisir pantainya. Sekat menyekat di lokasi wisata tersebut, diduga sudah lama terjadi dan bahkan sebahagian diantara warga sudah ada yang mengklaim lokasi lahan kosong disana menjadi milik pribadi dengan mendirikan sejumlah tenda biru dan malah disewakan ke pihak lain.

Kondisi yang amat mengkhawatirkan ini, disampaikan salah seorang warga sekitar J Sirait saat METRO mengitari kawasan tersebut bersama beberapa orang tamu dari Medan, Kamis (6/10).

Sirait juga menambahkan, pemerintah setempat (Kecamatan) diduga memelihara situasional seperti ini agar menjadi lahan empuk untuk melakukan pungutan liar (pungli) melalui kurir yang pakainnya mirip Satpol PP, membuat sebahagian pemilik usaha disana menjadi resah.  “Kalau tidak kami kasi, diancam bongkar pak,” ujar sejumlah pedagang yang berjualan di lokai tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Simalungun Halomoan Purba, ketika dikonfirmasi seputar situasi di kawsan sekitar Pantai Pesanggerahan Bung Karno merencanakan akan melakukan survey dan akan mengecek langsung ke tempat tersebut.
“Dalam waktu dekat, saya akan turun dan akan melakukan penataan, sehingga tepian Danau Toba Parapat dan sekitarnya tetap indah dari dalam dan menawan bila dipandang dari Danau Toba,” Katanya. (jss/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/