29 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Disiram Bensin di Tengah Jalan

Tapi anehnya, polisi masih menunggu laporan resmi dari korban. “Kami masih nunggu laporan dari korban. Karena inikan keluarga,” ujar Hendro yang disinggung perkara itu lebih jauh.

Hendro melanjutkan, pasangan suami isteri itu memang sudah tidak sepaham hingga sering bertengkar mulut sejak tahun 2010 lalu. Sang istri sudah tak lagi menghargai suami dalam segala hal. “Tersangka sering duduk di warung, jadi dipikir istrinya suaminya main judi. Omongan suami juga tidak pernah didengar sama istri, jadi suami merasa terhina. Pelaku merasa sakit hati yang mana dirinya tidak dianggap sebagai kepala rumah tangga. Sehingga, timbul dendam dan rencanakan pembakaran terhadap isterinya seminggu,” paparnya.

Menurut Hendro, tersangka tidak menyesali perbuatannya jika korbannya hanya sang istri saja. Namun lantaran sang buah hati turut menjadi korban, pelaku menyesali perbuatannya. “Pelaku menangis bila ingat anaknya,” ujar Hendro.

Sementara itu, korban, Siti terbaring lemah di kasurnya, ruangan Nuasa Indah Lantai 3 pada rumah sakit milik Pemko Binjai tersebut. Tubuhnya ditutupi selembar selimut warna merah muda pada bagian dada hingga ke ujung kaki. Di paha sebelah kanan, selimutnya ditarik ke bagian dalam karena juga terdapat luka bakar. Dia juga tengah diinfus. Jarum tertancap pada pergelangan tangan kiri.

Kedua punggung tangannya pun dibalut kain kasa putih. Gelang berwarna emas juga masih mengisi pergelangan tangannya. Wajah dia pun harus mendapat perawatan medis. Nyaris seluruh pipi kanannya ditutupi perban hingga mengular ke leher.

Kata Siti, sang suami memiliki hobi main judi. Hal itulah yang diduga melatarbelakangi pelaku tega menyiram kedua korban. “Kalau dia tidak punya uang, minta sambil marah-marah ke saya. Hobi main judinya, itu saya enggak sanggup,” ujar Siti.

Siti juga benci melihat tingkah laku suaminya demikian. Bahkan, Siti juga jengah hingga berujung tidak serumah lagi. Siti rela sewa rumah di belakang kediaman mereka. “Kesal saya lihat tingkah suami. Makanya saya dan anak-anak sewa,” ujar ibu anak empat ini.

Bagi dia, suami juga suka menggadai barang untuk menjadi modal main judinya. Becak barang milik mereka pun, telah digadaikan oleh pelaku demi main judi. “Habis digadai, saya juga yang nebusnya sama orang,” ujarnya sambil menahan sakit. (ted/ila)

 

 

Tapi anehnya, polisi masih menunggu laporan resmi dari korban. “Kami masih nunggu laporan dari korban. Karena inikan keluarga,” ujar Hendro yang disinggung perkara itu lebih jauh.

Hendro melanjutkan, pasangan suami isteri itu memang sudah tidak sepaham hingga sering bertengkar mulut sejak tahun 2010 lalu. Sang istri sudah tak lagi menghargai suami dalam segala hal. “Tersangka sering duduk di warung, jadi dipikir istrinya suaminya main judi. Omongan suami juga tidak pernah didengar sama istri, jadi suami merasa terhina. Pelaku merasa sakit hati yang mana dirinya tidak dianggap sebagai kepala rumah tangga. Sehingga, timbul dendam dan rencanakan pembakaran terhadap isterinya seminggu,” paparnya.

Menurut Hendro, tersangka tidak menyesali perbuatannya jika korbannya hanya sang istri saja. Namun lantaran sang buah hati turut menjadi korban, pelaku menyesali perbuatannya. “Pelaku menangis bila ingat anaknya,” ujar Hendro.

Sementara itu, korban, Siti terbaring lemah di kasurnya, ruangan Nuasa Indah Lantai 3 pada rumah sakit milik Pemko Binjai tersebut. Tubuhnya ditutupi selembar selimut warna merah muda pada bagian dada hingga ke ujung kaki. Di paha sebelah kanan, selimutnya ditarik ke bagian dalam karena juga terdapat luka bakar. Dia juga tengah diinfus. Jarum tertancap pada pergelangan tangan kiri.

Kedua punggung tangannya pun dibalut kain kasa putih. Gelang berwarna emas juga masih mengisi pergelangan tangannya. Wajah dia pun harus mendapat perawatan medis. Nyaris seluruh pipi kanannya ditutupi perban hingga mengular ke leher.

Kata Siti, sang suami memiliki hobi main judi. Hal itulah yang diduga melatarbelakangi pelaku tega menyiram kedua korban. “Kalau dia tidak punya uang, minta sambil marah-marah ke saya. Hobi main judinya, itu saya enggak sanggup,” ujar Siti.

Siti juga benci melihat tingkah laku suaminya demikian. Bahkan, Siti juga jengah hingga berujung tidak serumah lagi. Siti rela sewa rumah di belakang kediaman mereka. “Kesal saya lihat tingkah suami. Makanya saya dan anak-anak sewa,” ujar ibu anak empat ini.

Bagi dia, suami juga suka menggadai barang untuk menjadi modal main judinya. Becak barang milik mereka pun, telah digadaikan oleh pelaku demi main judi. “Habis digadai, saya juga yang nebusnya sama orang,” ujarnya sambil menahan sakit. (ted/ila)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/