SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah di Desa Sei Rampah, Desa Cempedak Lobang dan Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, Sergai terendam air. Debit air mencapai 1 meter dipemukiman warga. Hal itu disebabkan meluapnya Sungai Bedagai, Kamis (5/10).
Pantauan wartawan, lokasi paling parah dialami Dusun 3 Kampung Mandailing. Di kampung itu, terdapat seratusan rumah.
Disusul Dusun 1 Gang Kancil, Dusun 1 Desa Pemcedak Lobang, Dusun 2 Sei Rampah, Dusun 8 Kampung Pala dan Dusun 5 Desa Sei Rejo.
Belum ada warga yang kembali mengungsi akibat rumah mereka terendam air. Namun, banjir mengakibatkan banyak warga mengeluh karena aktivitas mereka terganggu. Terutama para pedagang.
“Baru aja kering rumah, muncul banjir lagi,” ujar Herman warga Dusun 3.
Dikatakannya, terjadinya banjir disebabkan hujan semalam dan meluapnya air sungai Bedagai. Sehingga, mengalir ke pemukiman warga.
“Banjir disebabkan meluapnya air sungai dan jebolnya tanggul di Sei Belutu,” terangnya.
Herman berharap, agar air segera surut sehingga warga bisa melakukan aktivitas. ”Karena tidak ada posko pengungsian dan tim kesehatan dilokasi banjir,” bilang Herman.(bbs/ala)
SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah di Desa Sei Rampah, Desa Cempedak Lobang dan Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, Sergai terendam air. Debit air mencapai 1 meter dipemukiman warga. Hal itu disebabkan meluapnya Sungai Bedagai, Kamis (5/10).
Pantauan wartawan, lokasi paling parah dialami Dusun 3 Kampung Mandailing. Di kampung itu, terdapat seratusan rumah.
Disusul Dusun 1 Gang Kancil, Dusun 1 Desa Pemcedak Lobang, Dusun 2 Sei Rampah, Dusun 8 Kampung Pala dan Dusun 5 Desa Sei Rejo.
Belum ada warga yang kembali mengungsi akibat rumah mereka terendam air. Namun, banjir mengakibatkan banyak warga mengeluh karena aktivitas mereka terganggu. Terutama para pedagang.
“Baru aja kering rumah, muncul banjir lagi,” ujar Herman warga Dusun 3.
Dikatakannya, terjadinya banjir disebabkan hujan semalam dan meluapnya air sungai Bedagai. Sehingga, mengalir ke pemukiman warga.
“Banjir disebabkan meluapnya air sungai dan jebolnya tanggul di Sei Belutu,” terangnya.
Herman berharap, agar air segera surut sehingga warga bisa melakukan aktivitas. ”Karena tidak ada posko pengungsian dan tim kesehatan dilokasi banjir,” bilang Herman.(bbs/ala)