30 C
Medan
Saturday, December 7, 2024
spot_img

Pemandu Masih Hilang, Warga Minta Ikut Mencari

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Keluarga korban menanyakan nasib keluarga mereka di posko orang hikang (Antre Mortem) korban banjir bandang Sibolangit di RS. Bhayangkara Medan, Selasa (17/5).
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Keluarga korban menanyakan nasib keluarga mereka di posko orang hikang (Antre Mortem) korban banjir bandang Sibolangit di RS. Bhayangkara Medan, Selasa (17/5).

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Rumah Pil-Pil, Sibolangit, Deli Serdang berbondong-bondong datang ke tenda posko evakuasi jenazah di Taman Pramuka Sibolangit. Kedatangan puluhan masyarakat itu ingin mempertanyakan jenazah Armando Guru Singa (20) yang ikut jadi korban banjir bandang Air Terjun 2 warna, Minggu (15/5) lalu.

Warga Rumah Pil-pil, Sibolangit yang juga menjadi pemandu wisata itu hingga saat ini belum ditemukan tim evakuasi.

Melihat itu, Camat Sibolangit, Amos F Karo-Karo, MAP didampingi Danramil Sibolangit, Kapten S. Hutabalian menjelaskan kepada warga pihak yang melakukan identifikasi korban adalah RS Bhayangkara. “Coba dicek di sana,” kata Amos, Selasa (17/5).

Warga juga minta diijinkan untuk membantu melakukan pencarian korban. Khususnya warga tetangga Armando yang sudah setahun menjadi pemandu di lokasi kejadian.

Amos menanggapi positif permintaan warga. “Terima kasih kalau mau membantu melakukan pencarian. Namun kita harus minta petunjuk pada tim evakuasi seperti Basarnas atau BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Alam) Sumut,” tutur Amos.

“Karena ada petunjuk dan tata cara menuju lokasi pencarian. Agar dalam membantu pencarian dapat terjauh dari resiko,” tambah Amos kepada puluhan warga.

Namun, Kapten S. Hutabalian memberi angin segar kepada warga. Ia mengaku siap ikut memandu warga yang akan secara sukarela melakukan pencarian. “Saya siap ikut melakukan pencarian. Siapkan perlengkapan untuk pencariannya. Dan kita tetap koordinasi dengan tim evakuasi, tim pencarian atau BNPB yang sudah ada di posko,” kata Hutabalian.

Menanggapi Camat Sibolangit, warga mengatakan bahwa keluarga sudah melakukan pengecekan korban ke RS Bayangkara. Namun korban Armando belum ditemukan sesuai dengan ciri-ciri bekas luka dikeningnya. Bekas luka itu ada saat terjatuh beberapa hari sebelum kejadian tersebut. “Di kening Armando ada bekas luka di atas alisnya, karena jatuh sebelumnya. Dan di bagian paha dalam ada tanda bawaan lahir berwarna hitam. Tapi kami nggak tau sebelah kiri atau kanan pak,” ujar sejumlah warga dan keluarga Armando.

Kedatangan warga ke posko berbuah baik. Sebab pihak BNPB yang berada di posko memberikan ijin relawan dari Desa Rumah Pil-Pil ikut membantu melakukan pencarian. Direncanakan, hari ini (18/5) sekira pukul 08.00 (hari ini) tim dan warga akan berangkat menuju lokasi sungai Betimus.

Sementara, pencarian hari kedua, Selasa (17/5) belum membuahkan hasil. Belum ada tambahan korban yang diperkirakan sebanyak 5 orang lagi.

Tim sempat menyusuri alur sungai dan melihat di balik bebatuan korban bencana banjir bandang. “Hari ini kita belum ada menemukan sisa korban. Kita bersama tim akan terus melanjutkan pencarian, agar korban-korban itu bisa ditemukan,” kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu, Iptu Sehat Tarigan.(cr-11/ala)

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Keluarga korban menanyakan nasib keluarga mereka di posko orang hikang (Antre Mortem) korban banjir bandang Sibolangit di RS. Bhayangkara Medan, Selasa (17/5).
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Keluarga korban menanyakan nasib keluarga mereka di posko orang hikang (Antre Mortem) korban banjir bandang Sibolangit di RS. Bhayangkara Medan, Selasa (17/5).

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Rumah Pil-Pil, Sibolangit, Deli Serdang berbondong-bondong datang ke tenda posko evakuasi jenazah di Taman Pramuka Sibolangit. Kedatangan puluhan masyarakat itu ingin mempertanyakan jenazah Armando Guru Singa (20) yang ikut jadi korban banjir bandang Air Terjun 2 warna, Minggu (15/5) lalu.

Warga Rumah Pil-pil, Sibolangit yang juga menjadi pemandu wisata itu hingga saat ini belum ditemukan tim evakuasi.

Melihat itu, Camat Sibolangit, Amos F Karo-Karo, MAP didampingi Danramil Sibolangit, Kapten S. Hutabalian menjelaskan kepada warga pihak yang melakukan identifikasi korban adalah RS Bhayangkara. “Coba dicek di sana,” kata Amos, Selasa (17/5).

Warga juga minta diijinkan untuk membantu melakukan pencarian korban. Khususnya warga tetangga Armando yang sudah setahun menjadi pemandu di lokasi kejadian.

Amos menanggapi positif permintaan warga. “Terima kasih kalau mau membantu melakukan pencarian. Namun kita harus minta petunjuk pada tim evakuasi seperti Basarnas atau BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Alam) Sumut,” tutur Amos.

“Karena ada petunjuk dan tata cara menuju lokasi pencarian. Agar dalam membantu pencarian dapat terjauh dari resiko,” tambah Amos kepada puluhan warga.

Namun, Kapten S. Hutabalian memberi angin segar kepada warga. Ia mengaku siap ikut memandu warga yang akan secara sukarela melakukan pencarian. “Saya siap ikut melakukan pencarian. Siapkan perlengkapan untuk pencariannya. Dan kita tetap koordinasi dengan tim evakuasi, tim pencarian atau BNPB yang sudah ada di posko,” kata Hutabalian.

Menanggapi Camat Sibolangit, warga mengatakan bahwa keluarga sudah melakukan pengecekan korban ke RS Bayangkara. Namun korban Armando belum ditemukan sesuai dengan ciri-ciri bekas luka dikeningnya. Bekas luka itu ada saat terjatuh beberapa hari sebelum kejadian tersebut. “Di kening Armando ada bekas luka di atas alisnya, karena jatuh sebelumnya. Dan di bagian paha dalam ada tanda bawaan lahir berwarna hitam. Tapi kami nggak tau sebelah kiri atau kanan pak,” ujar sejumlah warga dan keluarga Armando.

Kedatangan warga ke posko berbuah baik. Sebab pihak BNPB yang berada di posko memberikan ijin relawan dari Desa Rumah Pil-Pil ikut membantu melakukan pencarian. Direncanakan, hari ini (18/5) sekira pukul 08.00 (hari ini) tim dan warga akan berangkat menuju lokasi sungai Betimus.

Sementara, pencarian hari kedua, Selasa (17/5) belum membuahkan hasil. Belum ada tambahan korban yang diperkirakan sebanyak 5 orang lagi.

Tim sempat menyusuri alur sungai dan melihat di balik bebatuan korban bencana banjir bandang. “Hari ini kita belum ada menemukan sisa korban. Kita bersama tim akan terus melanjutkan pencarian, agar korban-korban itu bisa ditemukan,” kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu, Iptu Sehat Tarigan.(cr-11/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/