32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Pertalite Nonsubsidi Langka di Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Masuknya bahan bakar minyak (BBM) pertalite bersubsidi yang harganya Rp6.450 per liter, atau setara BBM Premium di sejumlah SPBU yang ada di Kota Tebingtinggi, pertalite non subsidi seharga Rp7.850 per liter mulai langka.

BERHENTI SEMENTARA: Sejumlah SPBU menghentikan operasionalnya sementara dikarenakan belum mendapat pasokan pertalite non subsidi dan solar dari Pertamina.sopian/sumut pos.

Pantuan awak Sumut Pos, Rabu (6/10) siang, di beberapa SPBU seperti SPBU KL Yosudarso, SPBU Prof HM Yamin, SPBU Simpang Beo, SPBU Deblot Sundoro di Kota Tebingtinggi, Pertalite harga Rp7.850 perliter dan solar subsidi pemerintah langka di pasaran. Bahkan warga pemilik mobil pribadi kesulitan untuk mendapatkannya.

Sat ini harga BBM jenis lainnya seperti Pertamax Rp 9.200, Pratamax Turbo Rp 10.050, Pratamax Recing Rp 44.500, Dexlite Rp 9.700, Pertamina Dex Rp 10.450, Solar non Subsidiary Rp 9.600 dan minyak tanah non subsidi Rp 11.220.

Salah seorang pekerja di SPBU Simpang Beo Kota Tebingtinggi, Ati menyatakan dirinya tidak mengetahui mengapa jenis pertalite non subsidi tidak masuk selama tiga hari, tetapi pertalite harga premium (bensin) masih masuk dua hari sekali. Namun hitungan jam, habis terjual meski hanya diberikan kepada pengendara sepedamotor, becak bermotor dan mobil angkutan umum plat kuning.

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Kota Tebingtinggi, Zahidin menyatakan pihaknya juga bingung dengan kejadiaan langkanya sejumlah BBM jenis pertalite non subsidi, solar dan pertamax, saat melakukan konfirmasi kepada pengusaha SPBU, dirinya mendapat kabar bahwa pihak Pertamina Wilayah Sumut di Belawan tidak memberikan jawaban pasti.

“Kata pengusaha SPBU, mereka pihak Depo Pertamina wilayah Sumut meminta kenaikan untuk ongkos angkut menuju ke SPBU yang ada di Sumut. Jadi pengusaha SPBU menolak kenaikan ongkos pengangkutan BBM menuju wilayah pemesanan, nah itu yang membuat keterlambatan semuanya,” bilang Zahidin.

Tetapi ketika Kabid Perekonomian dan SDA Kota Tebingtinggi Zahidin meminta konfirmasi kepada Pertamina, mereka tidak memberikan alasan mengapa suplay BBM ke daerah tidak terakomodasi hingga tiga hari ini, pihak Pertamina hanya menjawab bahwa pasokan BBM suplay ke daerah wilayah Sumut seperti di Kota Tebingtinggi akan normal minggu depan.

“Jawaban Pertamina katanya akan normal minggu depan pasokan BBM jenis Pertalite nonsubsidi ke Kota Tebingtinggi, menanggapi hal itu, kami akan panggil pihak pertamina untuk menjelaskan apa masalah dan penyebabnya langkanya sejumlah BBM di Kota Tebingtinggi,” jelasnya.

Permasalahan langkanya BBM ini juga menjadi kritikan Ketua DPRD Tebingtinggi, Basyaruddin Nasution, mengaku bahwa dirinya juga kewalahan saat akan akan mengisi mobilnya menggunakan BBM jenis solar di sejumlah SPBU yang ada di Kota Tebingtinggi, terpaksa harus mencari hingga larut malam keluar dari Kota Tebingtinggi.

“Kita harapkan pihak Pertamina melakukan tindakan yang terbaik demi kepentingan masyarakat. Langkanya sejumlah BBM di Tebingtinggi secara otomatis akan mengganggu roda perekonomian yang ada di Tebingtinggi,” paparnya.

Salah seorang pemilik kenderaan pribadi, Chaidir mengaku sangat kesal dengan kelangkaan BBM jenis pertalite non subsidi, karena selama tiga hari tidak mendapat BBM di sejumlah SPBU di Kota Tebingtinggi, terpaksa mobil diparkir dirumah saja karena susah mendapatkan BBM.

“Saat BBM jenis pertalite harga premium masuk ke SPBU, mobil pribadi tidak diperbolehkan mengisi BBM jenis pertalite tersebut, pertalite itu hanya diperbolehkan untuk khusus sepeda motor dan mobil penumpang plat kuning. Kalau begini kan gawat, kita mau beli, bahan bakarnya tidak ada,” jelas Chaidir. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Masuknya bahan bakar minyak (BBM) pertalite bersubsidi yang harganya Rp6.450 per liter, atau setara BBM Premium di sejumlah SPBU yang ada di Kota Tebingtinggi, pertalite non subsidi seharga Rp7.850 per liter mulai langka.

BERHENTI SEMENTARA: Sejumlah SPBU menghentikan operasionalnya sementara dikarenakan belum mendapat pasokan pertalite non subsidi dan solar dari Pertamina.sopian/sumut pos.

Pantuan awak Sumut Pos, Rabu (6/10) siang, di beberapa SPBU seperti SPBU KL Yosudarso, SPBU Prof HM Yamin, SPBU Simpang Beo, SPBU Deblot Sundoro di Kota Tebingtinggi, Pertalite harga Rp7.850 perliter dan solar subsidi pemerintah langka di pasaran. Bahkan warga pemilik mobil pribadi kesulitan untuk mendapatkannya.

Sat ini harga BBM jenis lainnya seperti Pertamax Rp 9.200, Pratamax Turbo Rp 10.050, Pratamax Recing Rp 44.500, Dexlite Rp 9.700, Pertamina Dex Rp 10.450, Solar non Subsidiary Rp 9.600 dan minyak tanah non subsidi Rp 11.220.

Salah seorang pekerja di SPBU Simpang Beo Kota Tebingtinggi, Ati menyatakan dirinya tidak mengetahui mengapa jenis pertalite non subsidi tidak masuk selama tiga hari, tetapi pertalite harga premium (bensin) masih masuk dua hari sekali. Namun hitungan jam, habis terjual meski hanya diberikan kepada pengendara sepedamotor, becak bermotor dan mobil angkutan umum plat kuning.

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Kota Tebingtinggi, Zahidin menyatakan pihaknya juga bingung dengan kejadiaan langkanya sejumlah BBM jenis pertalite non subsidi, solar dan pertamax, saat melakukan konfirmasi kepada pengusaha SPBU, dirinya mendapat kabar bahwa pihak Pertamina Wilayah Sumut di Belawan tidak memberikan jawaban pasti.

“Kata pengusaha SPBU, mereka pihak Depo Pertamina wilayah Sumut meminta kenaikan untuk ongkos angkut menuju ke SPBU yang ada di Sumut. Jadi pengusaha SPBU menolak kenaikan ongkos pengangkutan BBM menuju wilayah pemesanan, nah itu yang membuat keterlambatan semuanya,” bilang Zahidin.

Tetapi ketika Kabid Perekonomian dan SDA Kota Tebingtinggi Zahidin meminta konfirmasi kepada Pertamina, mereka tidak memberikan alasan mengapa suplay BBM ke daerah tidak terakomodasi hingga tiga hari ini, pihak Pertamina hanya menjawab bahwa pasokan BBM suplay ke daerah wilayah Sumut seperti di Kota Tebingtinggi akan normal minggu depan.

“Jawaban Pertamina katanya akan normal minggu depan pasokan BBM jenis Pertalite nonsubsidi ke Kota Tebingtinggi, menanggapi hal itu, kami akan panggil pihak pertamina untuk menjelaskan apa masalah dan penyebabnya langkanya sejumlah BBM di Kota Tebingtinggi,” jelasnya.

Permasalahan langkanya BBM ini juga menjadi kritikan Ketua DPRD Tebingtinggi, Basyaruddin Nasution, mengaku bahwa dirinya juga kewalahan saat akan akan mengisi mobilnya menggunakan BBM jenis solar di sejumlah SPBU yang ada di Kota Tebingtinggi, terpaksa harus mencari hingga larut malam keluar dari Kota Tebingtinggi.

“Kita harapkan pihak Pertamina melakukan tindakan yang terbaik demi kepentingan masyarakat. Langkanya sejumlah BBM di Tebingtinggi secara otomatis akan mengganggu roda perekonomian yang ada di Tebingtinggi,” paparnya.

Salah seorang pemilik kenderaan pribadi, Chaidir mengaku sangat kesal dengan kelangkaan BBM jenis pertalite non subsidi, karena selama tiga hari tidak mendapat BBM di sejumlah SPBU di Kota Tebingtinggi, terpaksa mobil diparkir dirumah saja karena susah mendapatkan BBM.

“Saat BBM jenis pertalite harga premium masuk ke SPBU, mobil pribadi tidak diperbolehkan mengisi BBM jenis pertalite tersebut, pertalite itu hanya diperbolehkan untuk khusus sepeda motor dan mobil penumpang plat kuning. Kalau begini kan gawat, kita mau beli, bahan bakarnya tidak ada,” jelas Chaidir. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/