25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Wagubsu Resmikan Masjid Al Musannif ke-24 di Tabuyung Madina

MADINA, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah kembali melakukan peresmian Masjid Al Musannif belum lama ini (26/9). Kali ini, masjid yang telah dirintis oleh almarhum orangtuanya Haji Anif yang diresmikan adalah Masjid Raya Al Musannif di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

RESMIKAN: Wagubsu Musa Rajekshah resmikan Masjid Raya Al Musannif di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Gadis, Kabupaten Madina, belum lama ini (26/9).

Masjid yang diresmikan tersebut, sekaligus menjadi Masjid Al Musannif yang ke-24 dari rencana 99 masjid. Berbeda dengan peresmian yang telah dilakukan sebelumnya, pada peresmian kali ini, Ijeck sapaan Musa Rajekshah tak kuasa menahan haru. Banyaknya kenangan dan perjuangan dari ayahandanya di desa ini, membuat Ijeck tak kuasa menahan air mata saat peresmian dilakukan.

Dalam sambutannya Ijeck bercerita, bagaimana kisah ayahandanya H Anif dan dirinya bisa sampai ke Desa Tabuyung ini. “Memang semuanya, langkah rezeki dan maut adalah rahasia Allah, tidak ada satupun manusia yang memastikannya,” ungkapnya.

Dia mengatakan, kedatangannya pertama kali ke Kecamatan Muara Batang Gadis bersama H Anif berlangsung pada tahun 1992 yang dimulai dari Desa Singkuang. Lalu pada tahun 1997, mereka baru masuk ke Desa Tabuyung ini.

Karenanya, jelas Ijeck banyak kesan yang dirasakannya secara pribadi dari sosok orang tuanya almarhum H Anif. Termasuk bagaimana ayahnya ikut berperan dalam memperjuangkan berdirinya Kabupaten Mandailing Natal dari sebelumnya masih menjadi bagian Kabupaten Tapanuli Selatan. “Alhamdulillah orang tua itu ikut memperjuangkan. Begitu juga dengan berdirinya hutan nasional, karena orang tua itu menginginkan bagaimana agar Madina ini hutannya jangan sampai semuanya rusak,” jelasnya.

Yang paling membuat Ijeck haru adalah, H Anif selalu berpesan kepadanya, walaupun Tabuyung ini bukan kampung kelahirannya, tapi anggaplah sebagai kampung sendiri. Karenanya, H Anif sudah lama berencana untuk mendirikan Masjid Raya agar bisa digunakan oleh masyarakat. “Saya sempat bertanya kenapa masjid di Tabuyung itu besar sekali, padahal itu desa bukan kecamatan. Tapi beliau bilang, kau lihat nanti kampung itu akan ramai dan akan banyak orang yang melintas untuk mendirikan salat dan nanti daerah itu akan maju,” kenangnya.

Untuk itu, Ijeck berharap agar dengan adanya masjid ini bisa menjadi sarana syiar Islam di Muara Batang Gadis ini dan semoga masyarakat bisa memakmurkannya. Selain itu, Ijeck juga menyampaikan akan mengusahakan untuk berdirinya sekolah tahfidz bagi anak-anak di Desa Tabuyung ini.  ”Insya Allah apa yang telah menjadi cita-cita orang tua kami akan kami lanjutkan. Mudah-mudahan Allah panjangkan umur untuk bisa memberikan suatu hal sumbangsih kepada masyarakat yang kami kunjungi,” harapnya. (ris/han)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah kembali melakukan peresmian Masjid Al Musannif belum lama ini (26/9). Kali ini, masjid yang telah dirintis oleh almarhum orangtuanya Haji Anif yang diresmikan adalah Masjid Raya Al Musannif di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

RESMIKAN: Wagubsu Musa Rajekshah resmikan Masjid Raya Al Musannif di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Gadis, Kabupaten Madina, belum lama ini (26/9).

Masjid yang diresmikan tersebut, sekaligus menjadi Masjid Al Musannif yang ke-24 dari rencana 99 masjid. Berbeda dengan peresmian yang telah dilakukan sebelumnya, pada peresmian kali ini, Ijeck sapaan Musa Rajekshah tak kuasa menahan haru. Banyaknya kenangan dan perjuangan dari ayahandanya di desa ini, membuat Ijeck tak kuasa menahan air mata saat peresmian dilakukan.

Dalam sambutannya Ijeck bercerita, bagaimana kisah ayahandanya H Anif dan dirinya bisa sampai ke Desa Tabuyung ini. “Memang semuanya, langkah rezeki dan maut adalah rahasia Allah, tidak ada satupun manusia yang memastikannya,” ungkapnya.

Dia mengatakan, kedatangannya pertama kali ke Kecamatan Muara Batang Gadis bersama H Anif berlangsung pada tahun 1992 yang dimulai dari Desa Singkuang. Lalu pada tahun 1997, mereka baru masuk ke Desa Tabuyung ini.

Karenanya, jelas Ijeck banyak kesan yang dirasakannya secara pribadi dari sosok orang tuanya almarhum H Anif. Termasuk bagaimana ayahnya ikut berperan dalam memperjuangkan berdirinya Kabupaten Mandailing Natal dari sebelumnya masih menjadi bagian Kabupaten Tapanuli Selatan. “Alhamdulillah orang tua itu ikut memperjuangkan. Begitu juga dengan berdirinya hutan nasional, karena orang tua itu menginginkan bagaimana agar Madina ini hutannya jangan sampai semuanya rusak,” jelasnya.

Yang paling membuat Ijeck haru adalah, H Anif selalu berpesan kepadanya, walaupun Tabuyung ini bukan kampung kelahirannya, tapi anggaplah sebagai kampung sendiri. Karenanya, H Anif sudah lama berencana untuk mendirikan Masjid Raya agar bisa digunakan oleh masyarakat. “Saya sempat bertanya kenapa masjid di Tabuyung itu besar sekali, padahal itu desa bukan kecamatan. Tapi beliau bilang, kau lihat nanti kampung itu akan ramai dan akan banyak orang yang melintas untuk mendirikan salat dan nanti daerah itu akan maju,” kenangnya.

Untuk itu, Ijeck berharap agar dengan adanya masjid ini bisa menjadi sarana syiar Islam di Muara Batang Gadis ini dan semoga masyarakat bisa memakmurkannya. Selain itu, Ijeck juga menyampaikan akan mengusahakan untuk berdirinya sekolah tahfidz bagi anak-anak di Desa Tabuyung ini.  ”Insya Allah apa yang telah menjadi cita-cita orang tua kami akan kami lanjutkan. Mudah-mudahan Allah panjangkan umur untuk bisa memberikan suatu hal sumbangsih kepada masyarakat yang kami kunjungi,” harapnya. (ris/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/