31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Idul Adha, Ribuan Warga Kebanjiran

Hujan 7 Jam, Dua Sungai Meluap

TEBING TINGGI- Saat hendak merayakan hari raya Idul Adha 1432 Hijriah, dua sungai di Kota Tebing tinggi yakni Sungai Bahilam dan Sungai Padang meluap, akibatnya ribuan warga di lima kecamatan di Kota Tebing Tinggi direndam banjir kiriman sedalam 1,5 meter.

Lima kecamatan yang direndam banjir itu, Kecamatan Rambutan, Padang Hulu, Bajenis, Padang Hilir dan Tebing Tinggi Kota. Dua kecamatan yang direndam banjir itu, Kecamatan Tebing Tinggi Kota sekitar 984  Kepala Keluarga (KK) direndam banjir sedalam 50 sampai dengan 150 cm, sedangkan di Kecamatan Padang Hulu sekitar 600 KK direndam banjir sedalam 50 sampai dengan 80 cm. Kedua kecamatan tersebut direndam  banjir akibat luapan Sungai Bahilam.
Sedangkan di Kecamatan Ram butan ada sebanyak 170-an KK di rendam banjir sedalam 20-40 cm. Banjir itu diakibatkan luapan Sungai Padang dan kiriman dari Sungai Bahilam.

Banjir itu terjadi, Sabtu (5/11) sekira pukul 22.00, warga akhirnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Di tengah warga hendak menyiapkan perayaan Idul Adha, warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah air surut, Minggu (6/11) sekira pukul 04.00.

Wali Kota Tebing Tinggi, Ir Umar Zunaidi mengajak seluruh masyarakat di Kota Tebing Tinggi mendoakan warga agar terlepas dari bencana banjir kiriman yang melanda tiga kecamatan yakni  Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Padang Hulu serta Kecamatan Rambutan.

“Ada ribuan warga kita yang terkena bencana banjir, marilah sama-sama kita mendoakaannya agar cepat terhindar,” ucapnya saat hendak salat Idul Adha di Lapangan Sri Mersing, Minggu (6/11).

Dia mengingatkan kepada war ga yang terendam banjir untuk tetap bersabar dalam menghadapi bencana ini. Pemko Tebing Tinggi terus mencari solusi untuk menghindari banjir yang ada di tiga kecamatan tersebut.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tebing Tinggi, H Irham Taufik SH MAP didampingi Kadis PU, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kadis Sosial, Kaban Kesbangpol Linmas, TAGANA, Camat dan Lurah mengatakan diakibatkan hujan deras yang cukup lama, Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap. Apalagi, kedua sungai itu sudah terjadi penyempitan dan pendangkalan.

“Dam yang ada di Kampung Buah, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan tidak efektif lagi untuk mengendalikan air sungai, inilah yang akan dicari solusinya,” sebutnya saat mengunjungi korban banjir di Kelurahan Mandailing, Kecamatan Tebing Tinggi Kota.

Lebih lanjut, dia menyatakan pihaknya sudah mengevakuasi korban banjir dan sudah mendirikan tenda-tenda darurat, bahkan telah memberikan bantuan makanan kepada para korban banjir.

Seorang warga di Kampung Kurnia, Kelurahan Mandailing, Tebing Tinggi Kota, Ena (39) mengaku banjir yang terjadi dikampungnya diakibatkan hujan tidak henti-hentinya satu harian, dan saluran drainase yang tergenang air meluap, tak mampu menampung saluran air dari Sungai Bahilang Kota Tebing Tinggi.

Sementara itu, Rubiah (43) warga Jalan Pulau Samosir, Kelurahan Persiakan, Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi pasrah terhadap banjir yang dating, karena resiko tinggal di daerah dataran rendah.  “Ya capek dan lelah, inilah nasib kami yang tinggal di dataran rendah, setiap air Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap rumah rumah kami pasti tergenang air. Kami berharap Pemko Tebing Tinggi tanggap dan segera mengatasi banjir ini,” pintanya. (mag-3/awi/smg)

Hujan 7 Jam, Dua Sungai Meluap

TEBING TINGGI- Saat hendak merayakan hari raya Idul Adha 1432 Hijriah, dua sungai di Kota Tebing tinggi yakni Sungai Bahilam dan Sungai Padang meluap, akibatnya ribuan warga di lima kecamatan di Kota Tebing Tinggi direndam banjir kiriman sedalam 1,5 meter.

Lima kecamatan yang direndam banjir itu, Kecamatan Rambutan, Padang Hulu, Bajenis, Padang Hilir dan Tebing Tinggi Kota. Dua kecamatan yang direndam banjir itu, Kecamatan Tebing Tinggi Kota sekitar 984  Kepala Keluarga (KK) direndam banjir sedalam 50 sampai dengan 150 cm, sedangkan di Kecamatan Padang Hulu sekitar 600 KK direndam banjir sedalam 50 sampai dengan 80 cm. Kedua kecamatan tersebut direndam  banjir akibat luapan Sungai Bahilam.
Sedangkan di Kecamatan Ram butan ada sebanyak 170-an KK di rendam banjir sedalam 20-40 cm. Banjir itu diakibatkan luapan Sungai Padang dan kiriman dari Sungai Bahilam.

Banjir itu terjadi, Sabtu (5/11) sekira pukul 22.00, warga akhirnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Di tengah warga hendak menyiapkan perayaan Idul Adha, warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah air surut, Minggu (6/11) sekira pukul 04.00.

Wali Kota Tebing Tinggi, Ir Umar Zunaidi mengajak seluruh masyarakat di Kota Tebing Tinggi mendoakan warga agar terlepas dari bencana banjir kiriman yang melanda tiga kecamatan yakni  Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Padang Hulu serta Kecamatan Rambutan.

“Ada ribuan warga kita yang terkena bencana banjir, marilah sama-sama kita mendoakaannya agar cepat terhindar,” ucapnya saat hendak salat Idul Adha di Lapangan Sri Mersing, Minggu (6/11).

Dia mengingatkan kepada war ga yang terendam banjir untuk tetap bersabar dalam menghadapi bencana ini. Pemko Tebing Tinggi terus mencari solusi untuk menghindari banjir yang ada di tiga kecamatan tersebut.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tebing Tinggi, H Irham Taufik SH MAP didampingi Kadis PU, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kadis Sosial, Kaban Kesbangpol Linmas, TAGANA, Camat dan Lurah mengatakan diakibatkan hujan deras yang cukup lama, Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap. Apalagi, kedua sungai itu sudah terjadi penyempitan dan pendangkalan.

“Dam yang ada di Kampung Buah, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan tidak efektif lagi untuk mengendalikan air sungai, inilah yang akan dicari solusinya,” sebutnya saat mengunjungi korban banjir di Kelurahan Mandailing, Kecamatan Tebing Tinggi Kota.

Lebih lanjut, dia menyatakan pihaknya sudah mengevakuasi korban banjir dan sudah mendirikan tenda-tenda darurat, bahkan telah memberikan bantuan makanan kepada para korban banjir.

Seorang warga di Kampung Kurnia, Kelurahan Mandailing, Tebing Tinggi Kota, Ena (39) mengaku banjir yang terjadi dikampungnya diakibatkan hujan tidak henti-hentinya satu harian, dan saluran drainase yang tergenang air meluap, tak mampu menampung saluran air dari Sungai Bahilang Kota Tebing Tinggi.

Sementara itu, Rubiah (43) warga Jalan Pulau Samosir, Kelurahan Persiakan, Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi pasrah terhadap banjir yang dating, karena resiko tinggal di daerah dataran rendah.  “Ya capek dan lelah, inilah nasib kami yang tinggal di dataran rendah, setiap air Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap rumah rumah kami pasti tergenang air. Kami berharap Pemko Tebing Tinggi tanggap dan segera mengatasi banjir ini,” pintanya. (mag-3/awi/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/