27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Museum Tiga Dimensi Hadir di Deliserdang

Museum Tiga Dimensi

SUMUTPOS.CO  – Dua orang pejabat Pemkab Deliserdang, dr Aida Harahap dan Hj Saadah Lubis terkagum-kagum menyaksikan sejumlah lukisan yang terpapar di lantai dan diding. Mereka kagum karena lukisan tersebut seolah nyata dan bergerak.

Lukisan itu dihadirkan Museum Tiga Dimensi yang berada di Komplek HUB Kualanamu Komersial BIS Park, Jalan Alteri Bandara Kualanamu, Kecamatan Batangkuis. Musim tersebut merupakan pertama di Sumatera Utara.

”Unik dan luar biasa. Belum pernah yang seperti ini di Sumatera Utara,” ujar dr Aida Harahap, yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Delisedang itu kepada Sumut Pos, kemarin.

Aida menjelaskan, museum tiga dimensi ini layak menjadi pintu edukasi seni buat pengunjung yang terutama anak-anak sekolah. Sebab, tampilan seni rupa yang kurang lajim itu, dapat membuka wawasan terkait seni dan imajinasi seorang.

“Kita berdiri di satu sudut, seolah-olah berada di lokasi yang jauh di alam kemampuan berfikir kita. Saya pernah di mengunjungi Piramida Mesir. Dan, ketika berada di sini, saya seakan-akan kembali berada di Piramida tersebut,” jelasnya.

Aida datang ke Museum Tiga Dimensi tersebut setelah mendapat informasi dari media sosial. Dia datang berama Asisten II Pemkab Deliserdang, Hj Saadah Lubis. ”Saya baru kali ini datang ke mari,” ujar Hj Saadah Lubis.

Saadah Lubis mengatakan bahwa dirinya pernah melihat lukisan tersebut di layat televisi. ”Sangat asyik melihat lukisan yang terbalik, besar dan ada yang kecil seakan-akan kita adalah pemegang kendala terhadap sebuah peristiwa yang dilukis,” ungkapnya.

Museum ini memadukan warna serta tata cahaya yang berasal dari lampu yang berwarna-warni. Kemudian melukis dinding dan lantai menjadi sebuah gambar menghasilakn karya seni lukis tiga dimensi. Selain itu, menampilan tata sound menambahkan lokasi setiap lukisan.

Menurut Manager Marketing Musem Tiga Dimesi, Anggi Lumbangtobing, setiap lukisan menampilkan karakter serta tampilan masing-masing. Seperti lukisan di perauh menampilkan kota terapung Venesia, Italia. Selain dengan tata lampu yang berwarna juga menampilkan suara percikan air.

Demikan juga ruangan adventure, sound kehidupan hutan terdengar dan lukisan hutan dan dilengkapi lukisan hewan liar. Museum ini menampilkan tujuh ruangan seni ditambah satu ruangan pertunjukan sulap.

Pengunjung diarahkan agar melalui satu-persatu ruangan. Mulai ruang pertama berupa ilusi art, di sana menampilkan seni lukis ilusi mata. Selanjutnya kedua akurium art,merupakan akurium seni nusantara seperti kita didalam air.

Kemudian ruangan adventure yang seakan-akan membuat kita berada ditenggah hutan dan bertualang. Ruangan ke empat klasikal seperti nuasantara klasik membuat kita kembali ke massa jaman dulu.

Ruang kelima adalah dark, satu ruangan yang nuasanya glow in the dark, dimana setiap 15 menit sekali lampunya mati dan menampilkan nuansa antariksa. Ruangan keenam adalah funny art, bernuasa gambar lucu, sehingga menimbulkan kesenangan bagi tamu yang berfoto. Ruangan terakhir bernuansa Mesir.

Anggi menambahkan, musem buka setiap hari mulai pukul 09.00 EIB hingga 20.30 WIB. Setiap pengunjung yang ingin menikmati ketakjuban lukisan ini, cukup membayar Rp50 ribu bagi warga Indonesia dan Rp80 ribu bagi warga negara asing.

Selain itu, museum ini menampilkan pertunjukan trik sulap kepada pengunjung pada akhir pekan mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. “Setelah puas menikmati gambar tiga dimensi, pengunjung disuguhkan pertunjukan sulap. Museum ini layak menjadi tempat kunjungan keluarga,” pungkasnya. (mag-2/dek)

Museum Tiga Dimensi

SUMUTPOS.CO  – Dua orang pejabat Pemkab Deliserdang, dr Aida Harahap dan Hj Saadah Lubis terkagum-kagum menyaksikan sejumlah lukisan yang terpapar di lantai dan diding. Mereka kagum karena lukisan tersebut seolah nyata dan bergerak.

Lukisan itu dihadirkan Museum Tiga Dimensi yang berada di Komplek HUB Kualanamu Komersial BIS Park, Jalan Alteri Bandara Kualanamu, Kecamatan Batangkuis. Musim tersebut merupakan pertama di Sumatera Utara.

”Unik dan luar biasa. Belum pernah yang seperti ini di Sumatera Utara,” ujar dr Aida Harahap, yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Delisedang itu kepada Sumut Pos, kemarin.

Aida menjelaskan, museum tiga dimensi ini layak menjadi pintu edukasi seni buat pengunjung yang terutama anak-anak sekolah. Sebab, tampilan seni rupa yang kurang lajim itu, dapat membuka wawasan terkait seni dan imajinasi seorang.

“Kita berdiri di satu sudut, seolah-olah berada di lokasi yang jauh di alam kemampuan berfikir kita. Saya pernah di mengunjungi Piramida Mesir. Dan, ketika berada di sini, saya seakan-akan kembali berada di Piramida tersebut,” jelasnya.

Aida datang ke Museum Tiga Dimensi tersebut setelah mendapat informasi dari media sosial. Dia datang berama Asisten II Pemkab Deliserdang, Hj Saadah Lubis. ”Saya baru kali ini datang ke mari,” ujar Hj Saadah Lubis.

Saadah Lubis mengatakan bahwa dirinya pernah melihat lukisan tersebut di layat televisi. ”Sangat asyik melihat lukisan yang terbalik, besar dan ada yang kecil seakan-akan kita adalah pemegang kendala terhadap sebuah peristiwa yang dilukis,” ungkapnya.

Museum ini memadukan warna serta tata cahaya yang berasal dari lampu yang berwarna-warni. Kemudian melukis dinding dan lantai menjadi sebuah gambar menghasilakn karya seni lukis tiga dimensi. Selain itu, menampilan tata sound menambahkan lokasi setiap lukisan.

Menurut Manager Marketing Musem Tiga Dimesi, Anggi Lumbangtobing, setiap lukisan menampilkan karakter serta tampilan masing-masing. Seperti lukisan di perauh menampilkan kota terapung Venesia, Italia. Selain dengan tata lampu yang berwarna juga menampilkan suara percikan air.

Demikan juga ruangan adventure, sound kehidupan hutan terdengar dan lukisan hutan dan dilengkapi lukisan hewan liar. Museum ini menampilkan tujuh ruangan seni ditambah satu ruangan pertunjukan sulap.

Pengunjung diarahkan agar melalui satu-persatu ruangan. Mulai ruang pertama berupa ilusi art, di sana menampilkan seni lukis ilusi mata. Selanjutnya kedua akurium art,merupakan akurium seni nusantara seperti kita didalam air.

Kemudian ruangan adventure yang seakan-akan membuat kita berada ditenggah hutan dan bertualang. Ruangan ke empat klasikal seperti nuasantara klasik membuat kita kembali ke massa jaman dulu.

Ruang kelima adalah dark, satu ruangan yang nuasanya glow in the dark, dimana setiap 15 menit sekali lampunya mati dan menampilkan nuansa antariksa. Ruangan keenam adalah funny art, bernuasa gambar lucu, sehingga menimbulkan kesenangan bagi tamu yang berfoto. Ruangan terakhir bernuansa Mesir.

Anggi menambahkan, musem buka setiap hari mulai pukul 09.00 EIB hingga 20.30 WIB. Setiap pengunjung yang ingin menikmati ketakjuban lukisan ini, cukup membayar Rp50 ribu bagi warga Indonesia dan Rp80 ribu bagi warga negara asing.

Selain itu, museum ini menampilkan pertunjukan trik sulap kepada pengunjung pada akhir pekan mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. “Setelah puas menikmati gambar tiga dimensi, pengunjung disuguhkan pertunjukan sulap. Museum ini layak menjadi tempat kunjungan keluarga,” pungkasnya. (mag-2/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/