23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Isu Begu Ganjang, Dua Unit Rumah Dirusak di Dairi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gara-gara penghuni/pemilik diisukan memelihara begu ganjang (daerah red), dua unit rumah dirusak warga Dusun Jumala Desa Pegagan Julu 2, Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dengan cara dibakar dan dirobohkan, Kamis (4/2) lalu. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian masterial diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

DIDUGA DIRUSAK: Dua unit rumah milik Jamapor Sagala/istri boru Situmorang di Dusun Jumala Desa Pegagan Julu 2, kecamatan Sumbul kabupaten Dairi, diduga dirusak warga karena pemiliknya dituding pelihara begu ganjang. Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

Kapolsek Sumbul, AKP Dedy Ginting, bersama Camat Sumbul, Rimson Simamora, kepada wartawan di kantor Kepala Desa Pegagan Julu , membenarkan adanya peristiwa perusakan 2 unit rumah tersebut, Sabtu (6/2).

“Rumah yang dirusak warga itu milik keluarga Jamapor Sagala (68) dan istrinya boru Situmorang. Motif perusakan, karena pemilik rumah dididuga memelihara begu ganjang,” jelasnya.

Pemilik rumah, kata AKP Dedy Ginting, telah membuat laporan pengaduan ke Mapolsek Sumbul. Saat ini, kasusnya masih tahap penyelidikan. “Belum ada penetapan tersangka. Masih proses penyelidikan. Apalagi kasus tersebut berhubungan dengan konflik sosial dengan tuduhan memelihara begu ganjang,” katanya.

Kapolsek menjelaskan, sebelum kejadian perusakan rumah, Polsek Sumbul dengan Pemerintah Desa Pegagan Julu 2, Rabu (3/2) sudah melakukan mediasi antara tokoh masyarakat dengan Jamapor Sagala di Polsek Sumbul, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hasil mediasi, Jamapor dan keluarga bersedia meninggalkan kampung. Aparat desa juga sudah menjamin tidak akan ada gejolak sosial karena sudah ada kesepakatan pada saat mediasi.

“Sejak mediasi, Jamapor dan keluarganya tinggal di rumah anaknya di Panji,” jelasnya.

Namun tidak diduga, setelah mediasi, puluhan warga melakukan penggeledahan ke rumah Jamapor, dan kemudian merusak kedua rumah itu hingga roboh. Pada saat perusakan, Jamapor dan keluarganya sudah mengungsi ke rumah keluarganya.

“Saat kejadian, polisi tidak ada di lokasi. Petugas mengetahui kejadian itu beberapa saat setelah kejadian itu terjadi. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Perkara itu sudah ditangani dan proses penyelidikan,” tegasnya.

Polsek Sumbul telah memasang garis polisi (polce line) di lokasi kejadian. “Polisi masih memintai keterangan dari saksi-saksi,” cetusnya.

Kepala Desa Pegagan Julu 2, Hisar Matanari, saat dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui persis peristiwa perusakan itu. “Silakan konfirmasi kepada masyarakat saja,” ucap Hisar singkat.

Begu Ganjang (hantu panjang) adalah nama sejenis mahluk gaib di Sumatra Utara, khususnya di kalangan Suku Batak. Begu yang diyakini sebagai pembawa petaka ini kerap ditafsirkan sebagai dengan mempunyai tampilan mengerikan, yang semakin dilihat semakin panjang.

Selain ditakuti karena bisa membuat orang sakit satau ataupun meninggal dunia tanpa sebab yang pasti, orang yang memelihara begu ganjang pada zaman dulu diyakini bisa kaya-raya.(rud)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gara-gara penghuni/pemilik diisukan memelihara begu ganjang (daerah red), dua unit rumah dirusak warga Dusun Jumala Desa Pegagan Julu 2, Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dengan cara dibakar dan dirobohkan, Kamis (4/2) lalu. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian masterial diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

DIDUGA DIRUSAK: Dua unit rumah milik Jamapor Sagala/istri boru Situmorang di Dusun Jumala Desa Pegagan Julu 2, kecamatan Sumbul kabupaten Dairi, diduga dirusak warga karena pemiliknya dituding pelihara begu ganjang. Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

Kapolsek Sumbul, AKP Dedy Ginting, bersama Camat Sumbul, Rimson Simamora, kepada wartawan di kantor Kepala Desa Pegagan Julu , membenarkan adanya peristiwa perusakan 2 unit rumah tersebut, Sabtu (6/2).

“Rumah yang dirusak warga itu milik keluarga Jamapor Sagala (68) dan istrinya boru Situmorang. Motif perusakan, karena pemilik rumah dididuga memelihara begu ganjang,” jelasnya.

Pemilik rumah, kata AKP Dedy Ginting, telah membuat laporan pengaduan ke Mapolsek Sumbul. Saat ini, kasusnya masih tahap penyelidikan. “Belum ada penetapan tersangka. Masih proses penyelidikan. Apalagi kasus tersebut berhubungan dengan konflik sosial dengan tuduhan memelihara begu ganjang,” katanya.

Kapolsek menjelaskan, sebelum kejadian perusakan rumah, Polsek Sumbul dengan Pemerintah Desa Pegagan Julu 2, Rabu (3/2) sudah melakukan mediasi antara tokoh masyarakat dengan Jamapor Sagala di Polsek Sumbul, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hasil mediasi, Jamapor dan keluarga bersedia meninggalkan kampung. Aparat desa juga sudah menjamin tidak akan ada gejolak sosial karena sudah ada kesepakatan pada saat mediasi.

“Sejak mediasi, Jamapor dan keluarganya tinggal di rumah anaknya di Panji,” jelasnya.

Namun tidak diduga, setelah mediasi, puluhan warga melakukan penggeledahan ke rumah Jamapor, dan kemudian merusak kedua rumah itu hingga roboh. Pada saat perusakan, Jamapor dan keluarganya sudah mengungsi ke rumah keluarganya.

“Saat kejadian, polisi tidak ada di lokasi. Petugas mengetahui kejadian itu beberapa saat setelah kejadian itu terjadi. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Perkara itu sudah ditangani dan proses penyelidikan,” tegasnya.

Polsek Sumbul telah memasang garis polisi (polce line) di lokasi kejadian. “Polisi masih memintai keterangan dari saksi-saksi,” cetusnya.

Kepala Desa Pegagan Julu 2, Hisar Matanari, saat dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui persis peristiwa perusakan itu. “Silakan konfirmasi kepada masyarakat saja,” ucap Hisar singkat.

Begu Ganjang (hantu panjang) adalah nama sejenis mahluk gaib di Sumatra Utara, khususnya di kalangan Suku Batak. Begu yang diyakini sebagai pembawa petaka ini kerap ditafsirkan sebagai dengan mempunyai tampilan mengerikan, yang semakin dilihat semakin panjang.

Selain ditakuti karena bisa membuat orang sakit satau ataupun meninggal dunia tanpa sebab yang pasti, orang yang memelihara begu ganjang pada zaman dulu diyakini bisa kaya-raya.(rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/