Awalnya, katanya lagi, di antara 42 orang petugas harian lepas yang sedang menunggu gaji, rupanya sudah ada sekitar tujuh orang polisi berpakaian seperti petugas kebersihan (tukang sapu) yang ikut bergabung dengan semua pegawai dinas.
“Kamipun gak tau apa-apa, tiba-tiba kabid dan beberapa orang staf berikut dua orang tenaga honorer dan harian lepas langsung digiring mereka ke atas mobil. Itu makanya kami heran, kami pikir orang itu tukang sapu karena pake celana pendek juga,”ujarnya.
Padahal, sambungnya lagi, tak ada kejanggalan pada penerimaan gaji. Sebab tak ada pemotongan apapun untuk petugas kebersihan yang bertugas di seputaran Berastagi dan Kabanjahe. “Kenapa bisa ditangkap? Mungkin ada oknum yang sakit hati ini, tapi ini hanya dugaan saya ya,” sebutnya mengakhiri.
Pantauan wartawan, keenam orang pegawai tersebut masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas Polres Karo di beberapa ruangan secara terpisah. (nit/rbb)