30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Warga Percut Ancam Bakar Pabrik Plastik

DELISERDANG-Penolakan terhadap pembangunan pabrik plastik di Pasar X, Dusun XIV, Desa Karangnongko,  Jalan Jati Luhur Gagang Sidodai Kecamatan Percut Seituan Deli Serdang terus berlanjut. Minggu kemarin warga sekitar bergotong-royong memasang spanduk di sepanjang jalan dekat dengan gudang yang dibangun.

Isinya, warga Jalan Jati Luhur dan sekitarnya menolak berdirinya Pabrik di tengah-tengah pemukiman penduduk apalagi di dekat areal Masjid Nurul Fatimah.  Panjang spanduk tersebut dibentangkan berukuran enam meter. Menurut warga, Drs H Bahron Nasution, Ali Imron Rangkuti, Amin Suwondo, Kali Harahap dan Hamdan Lubis mengaku aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
“Ini kami pasang agar pemerintah Deliserdang tahu bahwa kami tetap menolak pabrik di lingkungan kami, kalau tidak diindahkan  kami akan bakar pabrik itu,”ujar mereka.

Sebab, menurut mereka apa bila dibangun pabrik di perkampungan  warga khawatir akan berdampak buruk pada kenyamanan dan keberadaan warga sekitar. Apa lagi akan menimbulkan limbah, zat kimia serta suara kebisingan. Warga sampai sejauh ini tetap melakukan pemantauan pembangunan pabrik,  walau pembangunan gedung tersebut sudah rampung.

“Kalau nantinya dioperasikan, warga akan melakukan protes sesuai dengan hukum dan UU yang berlaku pada merintah. Konon lagi sejak awal warga sudah keberatan dengan pendiriannya, ditambah lagi  (IMB) izinya rumah tempat tinggal, ini membuktikan pemilik hendak bermain-main dengan warga dan hukum, kita sudah dua kali  menyurati pemerintah Deliserdang serta intansi terkait tentang keberadaan pabrik plastik tersebut, jika tidak diindahkan warga akan membakar pabrik itu,” Bahron dianggukkan warga lainnya. (kl/smg)

DELISERDANG-Penolakan terhadap pembangunan pabrik plastik di Pasar X, Dusun XIV, Desa Karangnongko,  Jalan Jati Luhur Gagang Sidodai Kecamatan Percut Seituan Deli Serdang terus berlanjut. Minggu kemarin warga sekitar bergotong-royong memasang spanduk di sepanjang jalan dekat dengan gudang yang dibangun.

Isinya, warga Jalan Jati Luhur dan sekitarnya menolak berdirinya Pabrik di tengah-tengah pemukiman penduduk apalagi di dekat areal Masjid Nurul Fatimah.  Panjang spanduk tersebut dibentangkan berukuran enam meter. Menurut warga, Drs H Bahron Nasution, Ali Imron Rangkuti, Amin Suwondo, Kali Harahap dan Hamdan Lubis mengaku aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
“Ini kami pasang agar pemerintah Deliserdang tahu bahwa kami tetap menolak pabrik di lingkungan kami, kalau tidak diindahkan  kami akan bakar pabrik itu,”ujar mereka.

Sebab, menurut mereka apa bila dibangun pabrik di perkampungan  warga khawatir akan berdampak buruk pada kenyamanan dan keberadaan warga sekitar. Apa lagi akan menimbulkan limbah, zat kimia serta suara kebisingan. Warga sampai sejauh ini tetap melakukan pemantauan pembangunan pabrik,  walau pembangunan gedung tersebut sudah rampung.

“Kalau nantinya dioperasikan, warga akan melakukan protes sesuai dengan hukum dan UU yang berlaku pada merintah. Konon lagi sejak awal warga sudah keberatan dengan pendiriannya, ditambah lagi  (IMB) izinya rumah tempat tinggal, ini membuktikan pemilik hendak bermain-main dengan warga dan hukum, kita sudah dua kali  menyurati pemerintah Deliserdang serta intansi terkait tentang keberadaan pabrik plastik tersebut, jika tidak diindahkan warga akan membakar pabrik itu,” Bahron dianggukkan warga lainnya. (kl/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/