29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Aksi Damai Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM di Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Mahasiswa Kota Binjai, menggelar aksi unjuk rasa damai menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, Kamis (8/9) pagi. Massa aksi mengawalinya dengan berkumpul di Lapangan Merdeka Kota Binjai.

Lalu dilanjutkan dengan konvoi berkendara menuju Jalan Soekarno-Hatta, Binjai Timur tepatnya di Simpang Awas Kota Binjai. Massa aksi membawa bendera merah putih dan beragam poster hingga spanduk berisikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM.

Mereka tidak berhenti nyanyi dan berorasi mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat. “Naik-naik, BBM naik, tinggi-tinggi sekali. Kiri-kanan ku lihat saja, banyak jeritan rakyat,” seru para mahasiswa, yang mendapat pengawalan ketat puluhan petugas gabungan dari Polres Binjai, Kodim 0203/Langkat, dan Dinas Perhubungan Kota Binjai.

Setiba di Simpang Awas Kota Binjai, mahasiswa pun kembali berorasi. Dengan dipandu beberapa orator, mahasiswa berulang kali menegaskan sikap mereka menolak kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Republik Indonesia per 3 September 2022.

Mereka bahkan menilai pengalihan anggaran subdidi BBM untuk pengadaan bantuan langsung tunai (BLT) bukanlah solusi yang tepat. Hal tersebut dinilai massa justru membuat rakyat semakin tergantung dan tidak mampu mandiri.

“Hari ini, kami mahasiswa Indonesia menuntut keadilan. Sebab pemerintah sudah peduli dengan kondisi rakyatnya. Rakyat Indonesia dibiarkan sengsara. Kami tidak akan pulang sebelum BBM turun. Hidup mahasiswa. Hidup rakyat Indonesia,” teriak Ade Rinaldi Tanjung, salah satu orator unjukrasa.

Aksi mahasiswa sontak saja mendapat perhatian masyarakat sekitar. Situasi ini turut mengakibatkan Jalinsum Medan-Binjai macet. Beruntung polisi dan petugas Dinas Perhubungan Kota Binjai segera bertindak mengalihkan arus lalu-lintas melalui jalur lain.

Orator unjukrasa lainnya, Dodi Setiawan, mengatakan, sikap penolakan mahasiswa atas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM merupakan wujud penindasan kepada masyarakat, khususnya rakyat kecil.

Pasalnya, belum lagi kondisi ekonomi masyarakat stabil sebagai dampak pandemi Covid-19, justru pemerintah kembali menambah beban rakyat dengan menaikan harga BBM. Apalagi hal ini akan memicu lonjakan tarif angkutan dan harga bahan pokok.

“Halo, Bapak Presiden. Dimana hari nurani bapak. Kenapa bapak seenaknya harga BBM. Inikan sama saja bapak menyiksa rakyat,” ujar Dodi.

Sekira dia jam mengelar orasi sambil duduk di tengah jalan, mahasiswa kemudian menggelar doa dan zikir bersama, serta membakar ban bekas, sebagai tanda matinya rasa keadilan pemerintah kepada rakyat.

Sementara, unsur forkopimda hadir di tengah massa aksi. Namun demikian, tidak ada unsur wakil rakyat yang hadir menemui massa.

Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah didampingi Kapolres, AKBP Ferio Sano Ginting dan Dandim Langkat, Letkol Muhammad Eko Prasetyo mengapresiasi sikap mahasiswa yang disebut agen perubahan. Sebab, massa aksi damai dinilai telah berani menyampaikan aspirasi, pandangan, dan pendapatnya menyikapi kebijakan penyesuaian harga BBM.

Meski demikian, Amir tetap mengimbau para mahasiswa agar melakukan aksi turun ke jalan dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban umum, serta tidak mengorbankan kepentingan masyarakat. Amir mengakui, Pemko Binjai sudah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis sebagai solusi untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat pasca penyesuaian harga BBM, terkhusus bagi rakyat kecil.

“Semua aspirasi dan unek-unek adik-adik mahasiswa, saudara-saudaraku, akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat. Sebab kebijakan penyesuaian harga BBM merupakan kewenangan pemerintah pusat,” seru Amir sembari mengajak mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

Mendengar penjelasan tersebut, para mahasiswa pada akhirnya bersedia membubarkan diri seraya mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada personel keamanan gabungan. Sebab, telah mengawal aksi unjukrasa damai tersebut. (ted)

Teddy Akbari/Sumut Pos
Puluhan massa aksi damai menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Mahasiswa Kota Binjai, menggelar aksi unjuk rasa damai menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, Kamis (8/9) pagi. Massa aksi mengawalinya dengan berkumpul di Lapangan Merdeka Kota Binjai.

Lalu dilanjutkan dengan konvoi berkendara menuju Jalan Soekarno-Hatta, Binjai Timur tepatnya di Simpang Awas Kota Binjai. Massa aksi membawa bendera merah putih dan beragam poster hingga spanduk berisikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM.

Mereka tidak berhenti nyanyi dan berorasi mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat. “Naik-naik, BBM naik, tinggi-tinggi sekali. Kiri-kanan ku lihat saja, banyak jeritan rakyat,” seru para mahasiswa, yang mendapat pengawalan ketat puluhan petugas gabungan dari Polres Binjai, Kodim 0203/Langkat, dan Dinas Perhubungan Kota Binjai.

Setiba di Simpang Awas Kota Binjai, mahasiswa pun kembali berorasi. Dengan dipandu beberapa orator, mahasiswa berulang kali menegaskan sikap mereka menolak kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Republik Indonesia per 3 September 2022.

Mereka bahkan menilai pengalihan anggaran subdidi BBM untuk pengadaan bantuan langsung tunai (BLT) bukanlah solusi yang tepat. Hal tersebut dinilai massa justru membuat rakyat semakin tergantung dan tidak mampu mandiri.

“Hari ini, kami mahasiswa Indonesia menuntut keadilan. Sebab pemerintah sudah peduli dengan kondisi rakyatnya. Rakyat Indonesia dibiarkan sengsara. Kami tidak akan pulang sebelum BBM turun. Hidup mahasiswa. Hidup rakyat Indonesia,” teriak Ade Rinaldi Tanjung, salah satu orator unjukrasa.

Aksi mahasiswa sontak saja mendapat perhatian masyarakat sekitar. Situasi ini turut mengakibatkan Jalinsum Medan-Binjai macet. Beruntung polisi dan petugas Dinas Perhubungan Kota Binjai segera bertindak mengalihkan arus lalu-lintas melalui jalur lain.

Orator unjukrasa lainnya, Dodi Setiawan, mengatakan, sikap penolakan mahasiswa atas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM merupakan wujud penindasan kepada masyarakat, khususnya rakyat kecil.

Pasalnya, belum lagi kondisi ekonomi masyarakat stabil sebagai dampak pandemi Covid-19, justru pemerintah kembali menambah beban rakyat dengan menaikan harga BBM. Apalagi hal ini akan memicu lonjakan tarif angkutan dan harga bahan pokok.

“Halo, Bapak Presiden. Dimana hari nurani bapak. Kenapa bapak seenaknya harga BBM. Inikan sama saja bapak menyiksa rakyat,” ujar Dodi.

Sekira dia jam mengelar orasi sambil duduk di tengah jalan, mahasiswa kemudian menggelar doa dan zikir bersama, serta membakar ban bekas, sebagai tanda matinya rasa keadilan pemerintah kepada rakyat.

Sementara, unsur forkopimda hadir di tengah massa aksi. Namun demikian, tidak ada unsur wakil rakyat yang hadir menemui massa.

Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah didampingi Kapolres, AKBP Ferio Sano Ginting dan Dandim Langkat, Letkol Muhammad Eko Prasetyo mengapresiasi sikap mahasiswa yang disebut agen perubahan. Sebab, massa aksi damai dinilai telah berani menyampaikan aspirasi, pandangan, dan pendapatnya menyikapi kebijakan penyesuaian harga BBM.

Meski demikian, Amir tetap mengimbau para mahasiswa agar melakukan aksi turun ke jalan dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban umum, serta tidak mengorbankan kepentingan masyarakat. Amir mengakui, Pemko Binjai sudah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis sebagai solusi untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat pasca penyesuaian harga BBM, terkhusus bagi rakyat kecil.

“Semua aspirasi dan unek-unek adik-adik mahasiswa, saudara-saudaraku, akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat. Sebab kebijakan penyesuaian harga BBM merupakan kewenangan pemerintah pusat,” seru Amir sembari mengajak mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

Mendengar penjelasan tersebut, para mahasiswa pada akhirnya bersedia membubarkan diri seraya mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada personel keamanan gabungan. Sebab, telah mengawal aksi unjukrasa damai tersebut. (ted)

Teddy Akbari/Sumut Pos
Puluhan massa aksi damai menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/