BINJAI, SUMUTPOS.CO – Beredar video berdurasi 2 menit yang menampilkan seorang ibu-ibu protes terhadap nasi dari hasil beras yang dibelinya di Gerakan Pasar Murah Pemko Binjai di Kelurahan Berngam, Binjai Kota, belum lama ini. Polres Binjai yang sudah mengetahui informasi ini menyebut, telah menyelidiki hal tersebut.
Informasi diperoleh, Polres Binjai sudah mendatangi ibu-ibu yang menyebarkan video tersebut hingga viral di media sosial. Kedatangan Polres Binjai untuk melakukan klarifikasi terkait hal tersebut, bersama tim dari Pemko Binjai. “Ya, sudah datang memang tim dari Unit Ekonomi Polres Binjai untuk meminta klarifikasi dan keterangan terhadap ibu tersebut,” jelas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi, Minggu (8/10).
Ditanya hasil klarifikasi, menurut Zuhatta, yang bersangkutan tetap menaruh rasa curiga terkait beras tersebut yang diduga mengandung plastik. “Sedang kami selidiki terkait hal tersebut. Yang bersangkutan tetap mencurigainya, seperti yang dalam video,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Tapanuli Utara ini.
Dalam video yang dilihat Sumut Pos, ibu tersebut membanding dua nasi yang dikepal seperti bola. Satu nasi berasal dari beras Bulog yang dibelinya pada kesempatan Gerakan Pasar Murah dan satu nasi lainnya berasal dari kilang. “Kalau yang ini (beras Bulog) kayak lebih padat, kalau yang ini (dari kilang) dilihat dari teksturnya lebih agak lembek, benyek gitu,” ujar seorang wanita dalam video tersebut.
Dalam video ini, ibu tersebut juga melempar kepalan kedua nasi ke arah lantai. “Ha, membal dia yang beras Bulog, dicurigai. Kalau ini beras yang dari kilang, tidak,” sambungnya.
Ibu tersebut menambahkan, akan melaporkan soal ini kepada kepala lingkungan setempat di Kelurahan Berngam, Binjai Kota. “Ini mau saya kirim ke Ibu Lastri, ibu kepling di Kelurahan Berngam, karena semalam saya beli beras Bulog ini di Berngam dengan pemerintah, yang mengatakan beras murah, beras murah, ternyata untung baru sekali masak ini, belum saya makan ini,” ujarnya.
Dia bilang, ada 6 karung beras Bulog yang dibelinya. Rencananya, beras tersebut mau dimasaknya untuk diberikan kepada anak yatim piatu. Namun karena hal tersebut, dia membatalkannya. “Saya akan pulangin, rugi saya sekilo. Saya beli banyak pula itu, beli 6 karung, jadi akan saya balikan sama pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, tidak hanya ibu tersebut yang menjadi korban beras Bulog. Karenanya, dia meminta Pemko Binjai harus bertanggung jawab terkait hal tersebut. “Saya dapat WA dari tetangga (awalnya), saya pikir hoax tapi ternyata saya juga timbul kecurigaan ini. Pemerintah harus bertanggung jawab ini, masya allah, astaghfirullah al’azim, allah akbar,” serunya.
Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Binjai, Andi Affandi menjelaskan, video tersebut tidak benar alias hoax. “Siapa yang bilang itu beras plastik? Masa beras Bulog dibilang beras plastik, fitnah itu namanya,” kata dia.
“Sudah diklarifikasi itu, sudah diproses Polres Binjai, dalam artian diklarifikasi. Itu (Gerakan Pasar Murah) merupakan kegiatan orang (Dinas) Ketapang sama Bulog, gak ada hubungannya sama kita,” pungkasnya. (ted)