26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Demo, Massa LSM Dilempari Batu

Foto: Jefri Tanjung/Sumut Pos
Aksi demo koalisi LSM 20 yang sempat berorasi sebelum diserang warga.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Massa dari Koalisi 20 (K-20) LSM yang menggelar aksi di depan Kantor DPRD Batubara, terpaksa membubarkan diri setelah dilempari batu oleh sekelompok warga. Mereka dipaksa membubarkan diri karena dianggap bukan warga Kabupaten Batubara, melainkan warga Asahan.

Dalam aksi itu, massa K-20 LSM yang diperkirakan berjumlah 25 orang dan dikoordinir Evi Yana Sirait itu meributi indikasi korupsi di Dinas Pendidikan Kabupaten atubara terkait Dana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2016. Dengan menggunakan pengeras suara dan membawa puluhan poster, mereka mengawali aksinya dengan mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Batubara Jalan Kayu Ara Kecamatan Talawi, dan diterima Kasiintel Muhammad Haris SH.

Menyikapi tuntutan K-20 LSM terkait dugaan penyalah gunaan dana PAUD, Kasintel Muhammad Haris mengungkapkan, Kejari Batubara saat ini telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah oknum yang diduga mengetahui aliran dana tersebut. “Kita sudah memeriksa sejumlah saksi, dan masih memproses kasus ini. Penetapan tersangka belum dilakukan, karna belum mencukupi alat bukti yang mengarahkan untuk dijadikan tersangkam,” terang Kasi Intel.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Muhammad Haris, massa melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD Batubara. Namun saat mereka melakukan orasi, sejumlah kelompok warga yang belum diketahui dari mana, melakukan pelemparan terhadap massa K-20 LSM. Kelompok warga itu juga meneriaki K-20 LSM. “Woi… kalian orang Asahan, bukan orang Batubara. Ttidak ada hak kalian untuk melakukan orasi di sini, bubar kalian. Ini Batubara bukan Asahan,” teriak seorang warga.

Mendapat teriakan itu, para pengunjuk rasa mulai terlihat ragu untuk melanjutkan orasi. Selanjutnya, puluhan warga langsung menyerang pengunjuk rasa. Kontan, para pengunjuk berhamburan menyalamatkan diri dan di bawah pengamanan personel Polres dan Polsek Limapuluh yang bersiaga di lokasi.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Batubara Kompol TML Tobing SH, saat dikomfirmasi membenarkan adanya penyerangan dari kelompok penentang unjuk rasa itu. Meskipun adanya pelemparan batu dan pengejaran yang dilakukan warga, namun tidak terjadi bentrokan antara kedua kelompok. “Mereka kita amankan untuk dimintai keteranganya,” ungkap Kabang Ops. (mag-6/adz)

 

 

 

Foto: Jefri Tanjung/Sumut Pos
Aksi demo koalisi LSM 20 yang sempat berorasi sebelum diserang warga.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Massa dari Koalisi 20 (K-20) LSM yang menggelar aksi di depan Kantor DPRD Batubara, terpaksa membubarkan diri setelah dilempari batu oleh sekelompok warga. Mereka dipaksa membubarkan diri karena dianggap bukan warga Kabupaten Batubara, melainkan warga Asahan.

Dalam aksi itu, massa K-20 LSM yang diperkirakan berjumlah 25 orang dan dikoordinir Evi Yana Sirait itu meributi indikasi korupsi di Dinas Pendidikan Kabupaten atubara terkait Dana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2016. Dengan menggunakan pengeras suara dan membawa puluhan poster, mereka mengawali aksinya dengan mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Batubara Jalan Kayu Ara Kecamatan Talawi, dan diterima Kasiintel Muhammad Haris SH.

Menyikapi tuntutan K-20 LSM terkait dugaan penyalah gunaan dana PAUD, Kasintel Muhammad Haris mengungkapkan, Kejari Batubara saat ini telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah oknum yang diduga mengetahui aliran dana tersebut. “Kita sudah memeriksa sejumlah saksi, dan masih memproses kasus ini. Penetapan tersangka belum dilakukan, karna belum mencukupi alat bukti yang mengarahkan untuk dijadikan tersangkam,” terang Kasi Intel.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Muhammad Haris, massa melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD Batubara. Namun saat mereka melakukan orasi, sejumlah kelompok warga yang belum diketahui dari mana, melakukan pelemparan terhadap massa K-20 LSM. Kelompok warga itu juga meneriaki K-20 LSM. “Woi… kalian orang Asahan, bukan orang Batubara. Ttidak ada hak kalian untuk melakukan orasi di sini, bubar kalian. Ini Batubara bukan Asahan,” teriak seorang warga.

Mendapat teriakan itu, para pengunjuk rasa mulai terlihat ragu untuk melanjutkan orasi. Selanjutnya, puluhan warga langsung menyerang pengunjuk rasa. Kontan, para pengunjuk berhamburan menyalamatkan diri dan di bawah pengamanan personel Polres dan Polsek Limapuluh yang bersiaga di lokasi.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Batubara Kompol TML Tobing SH, saat dikomfirmasi membenarkan adanya penyerangan dari kelompok penentang unjuk rasa itu. Meskipun adanya pelemparan batu dan pengejaran yang dilakukan warga, namun tidak terjadi bentrokan antara kedua kelompok. “Mereka kita amankan untuk dimintai keteranganya,” ungkap Kabang Ops. (mag-6/adz)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/