27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Rio Dewanto Kunjungi Lahan Petani yang Digusur PT LNK

 Rio Dewanto Nikmati Jadi Suami

Rio Dewanto

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) yang menyewa lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, dinilai semena-mena melakukan penggusuran terhadap masyarakat yang menguasai lahan tersebut. Atas hal ini, aktor laga Rio Dewanto merasa turut prihatin terhadap tindakan semena-mena yang dilakukan oleh PT LNK.

Keprihatinan Rio diwujudkan dengan datang ke Sumatera Utara. Tepat pukul 11.30 WIB, pemerhati lingkungan itu tiba di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Rabu (7/12).

Sebelum ke Langkat, Rio menyempatkan diri ke Medan, persisnya di Sekretariat Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumut, Jalan Ekarasmi, Kelurahan Gedung Johor.

Rio mengaku, turut prihatin dengan nasib petani Mekar Jaya, Langkat. Sebab, lahan yang dikuasai masyarakat lebih dari belasan tahun ini, digunakan petani untuk bercocok tanam. Namun kini, lahan mereka telah diokupansi oleh PT LNK yang prosesnya dengan tindakan anarkis melalui pengerahan tenaga aparat TNI-Polri. “Sore ini (kemarin), saya akan berada di Langkat. Mungkin, kedatangan saya dapat menghibur warga yang tanahnya digusur,” jelas Rio.

Bahkan, Rio berkomitmen mendukung gerakan petani yang tergabung dalam SPI dalam memperjuangkan haknya. Soalnya, konflik agraria ini memiliki dampak yang cukup besar bagi negara.

Menurut Rio, Indonesia tengah diguncang dengan banyak persoalan. Salah satunya adalah masalah agraria. “Bukan berarti ini membuat kita diam, melihat konflik lainnya. Seperti yang terjadi di Mekar Jaya. Buat saya, kenapa saya harus bersuara, karena saya merasa ini adalah problem masyarakat Indonesia. Kalau ini dibiarkan, maka negara kita akan hancur,” kata Rio.

Sesampainya di Desa Mekar Jaya, Rio pun akan bermalam hingga beberapa hari ke depan. Tujuuannya, untuk mendengarkan langsung dari warga, terkait bagaimana konflik agraria yang berujung bentrok dengan aparat keamanan.

Sementara, DPW SPI Sumut telah mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kekerasan dan tindakan semena-mena hingga arogansi TNI-Polri dalam melakukan oukupansi lahan tersebut. Secara resmi, laporan DPW SPI Sumut ke Komnas HAM diterima oleh Ansori Sinangun pada Rabu (6/12).

Janji Komnas HAM, akan turun ke Desa Mekar Jaya dalam waktu dekat ini. Menurut Ketua DPW SPI Sumut, Zubaidah, kondisi petani Mekar Jaya saat ini tengah mengalami darurat pangan. Soalnya, lahan yang menjadi mata pencaharian telah digusur.

Pascapenggusuran, tambah Zubaidah, warga dan petani di Desa Mekar Jaya masih merasa trauma. “Selain itu, mereka juga tidak punya penghasilan lagi,” kata Zubaidah sembari menambahkan, warga dan petani Desa Mekar Jaya pun tak memiliki pekerjaan tetap lagi.

Soalnya, lahan yang telah digusur itu stanvas atau tidak boleh disentuh. “Ada yang jadi buruh bangunan. Pemecah batu. Kondisi keluarga petani, masih trauma,” tandas Zubaidah. (ted/ije)

 

 Rio Dewanto Nikmati Jadi Suami

Rio Dewanto

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) yang menyewa lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, dinilai semena-mena melakukan penggusuran terhadap masyarakat yang menguasai lahan tersebut. Atas hal ini, aktor laga Rio Dewanto merasa turut prihatin terhadap tindakan semena-mena yang dilakukan oleh PT LNK.

Keprihatinan Rio diwujudkan dengan datang ke Sumatera Utara. Tepat pukul 11.30 WIB, pemerhati lingkungan itu tiba di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Rabu (7/12).

Sebelum ke Langkat, Rio menyempatkan diri ke Medan, persisnya di Sekretariat Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumut, Jalan Ekarasmi, Kelurahan Gedung Johor.

Rio mengaku, turut prihatin dengan nasib petani Mekar Jaya, Langkat. Sebab, lahan yang dikuasai masyarakat lebih dari belasan tahun ini, digunakan petani untuk bercocok tanam. Namun kini, lahan mereka telah diokupansi oleh PT LNK yang prosesnya dengan tindakan anarkis melalui pengerahan tenaga aparat TNI-Polri. “Sore ini (kemarin), saya akan berada di Langkat. Mungkin, kedatangan saya dapat menghibur warga yang tanahnya digusur,” jelas Rio.

Bahkan, Rio berkomitmen mendukung gerakan petani yang tergabung dalam SPI dalam memperjuangkan haknya. Soalnya, konflik agraria ini memiliki dampak yang cukup besar bagi negara.

Menurut Rio, Indonesia tengah diguncang dengan banyak persoalan. Salah satunya adalah masalah agraria. “Bukan berarti ini membuat kita diam, melihat konflik lainnya. Seperti yang terjadi di Mekar Jaya. Buat saya, kenapa saya harus bersuara, karena saya merasa ini adalah problem masyarakat Indonesia. Kalau ini dibiarkan, maka negara kita akan hancur,” kata Rio.

Sesampainya di Desa Mekar Jaya, Rio pun akan bermalam hingga beberapa hari ke depan. Tujuuannya, untuk mendengarkan langsung dari warga, terkait bagaimana konflik agraria yang berujung bentrok dengan aparat keamanan.

Sementara, DPW SPI Sumut telah mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kekerasan dan tindakan semena-mena hingga arogansi TNI-Polri dalam melakukan oukupansi lahan tersebut. Secara resmi, laporan DPW SPI Sumut ke Komnas HAM diterima oleh Ansori Sinangun pada Rabu (6/12).

Janji Komnas HAM, akan turun ke Desa Mekar Jaya dalam waktu dekat ini. Menurut Ketua DPW SPI Sumut, Zubaidah, kondisi petani Mekar Jaya saat ini tengah mengalami darurat pangan. Soalnya, lahan yang menjadi mata pencaharian telah digusur.

Pascapenggusuran, tambah Zubaidah, warga dan petani di Desa Mekar Jaya masih merasa trauma. “Selain itu, mereka juga tidak punya penghasilan lagi,” kata Zubaidah sembari menambahkan, warga dan petani Desa Mekar Jaya pun tak memiliki pekerjaan tetap lagi.

Soalnya, lahan yang telah digusur itu stanvas atau tidak boleh disentuh. “Ada yang jadi buruh bangunan. Pemecah batu. Kondisi keluarga petani, masih trauma,” tandas Zubaidah. (ted/ije)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/